JUMPA lagi dengan ulasan SentralSepekan, ulasan SentralPolitik.com pilihan berita pekan kemarin… Tetap jaga kesehatan Anda dalam alam yang dinamis di bulan September alias ‘Bulan Gempa’…
—
Gempa kuat di Maroko Jumat 8 September kemarin dengan kekuatan 6,8 mengingatkan kita akan Gempa Maluku pada 26 September 2019 silam.
Kekuatannya nyaris sama, magnitude 6,5. Di kita ada 3.089 gempa susulan, di Maroko korban nyaris menembus angka 3.000. Sedikitnya 2.946 tewas (per Ahad kemarin)… Duka cita dari Maluku untuk Maroko…
—
Oiya, pekan kemarin ada sekian berita hangat, terutama di Pemerintah Kota Ambon. Menyangkut pen-Caleg-an para birokrat.
Cuma empat orang sih, tapi menarik diulek. Ini karena bertalian dengan publik. Mumpung ini musim politik. Di musim ini, meninggalkan seragam Korpri sekalipun bukan masalah…
Dari 4 Caleg ini, adalah Elkyopas Silooy yang paling tinggi pangkat, jabatan dan gaji-nya. Dia menjabat PLT Kepala BKD Kota Ambon. Pak Elky, pria lebih separuh baya, ramah dan rendah diri ini juga masuk di DCS Anggota DPRD Kota Ambon. Padahal dia baru akan purna tugas pada Desember 2023 nanti…
Praktis, saat ini kaki sebelahnya ada di birokrat, sisanya di gelanggang politik. Dia mendua kaki, entah mendua hati… Kaki yang sama untuk tiga ASN yang lain…
Ada juga sih nama Pit Saimima. Nama Asisten I Sekot ini tidak ada di daftar Caleg, tapi paling rajin pasang Baliho. Berarti calon Walikota dong? Entahlah… yang pasti dia bukan lagi sosialisasi calon Bupati Tanimbar… Apakah baliho-nya itu Kode atau Konde? Juga masih mengambang…
SIKAP WATTIMENA
Pj Walikota Ambon, Bodewin Wattimena lebih dulu mengambil sikap bagi Silooy, tapi belum untuk Saimima.
“Pak Sekwan menggantikan pak Silooy. Untuk Asisten I Bidang Pemerintahan, dia mestinya mengundurkan diri,” begitu signal Wattimena kepada Pit Saimima. SentralPolitik.com melansir itu.
Bagaimana dengan 3 ASN yang bukan pejabat? Tunggu giliran persetujuan pusat. Dan pasti mereka sudah harus melepas seragam ASN, tanpa melewati sidang Etik… Itu bila 4 November nanti, nama mereka masuk di DCT Anggota DPRD…
Oiya, Elkyopas ini sudah memastikan diri masuk DCT Anggota DPRD Kota Ambon. Dia memilih barisan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), partai besutan Anas Urbaningrum. Gass…
Jadi Caleg berarti Elkyopas cs bergabung dengan kompartemen baru di mata publik, lepas birokrat masuk devisi Politik..!. Siap bertempur…
PROBABILITAS
Pak Elky itu satu dari 589 Caleg Kota Ambon. Mereka akan bertarung merebut hati 252.367 pemilih di Kota Ambon.
Sebagaimana Caleg, Pemilih juga terbagi pada 4 Dapil di Kota Ambon. Tingkat probabilitas atau peluang keterpilihan 589 Caleg menjadi anggota DPRD Kota bisa dihitung secara matematis…
Menghitung peluang, pasti kembali pada jumlah caleg, Kursi, serta jumlah pemilih dan Dapil. Jumlah Caleg ‘di-matematika-kan’ dengan jumlah Kursi, Pemilih serta faktor-faktor yang rumit, disitulah peluang Anda Terpilih.
Peluang Tipis atau Tebal tetap butuh kerja keras…
Begitu pun 4 kursi DPR RI yang direbut 47 orang dengan 1.341.012 pemilih Maluku. Dan DPRD Propinsi pada tiap-tiap Dapil. Anda pasti lebih pandai mengkalkulasi, siapa yg aman mewakili Maluku di parlemen…
MANTAN CALEG
Supaya terpilih, banyak faktor – X – dibalik itu. Mulai dari basis, jejaring, kerabat sampai sahabat… Tebar senyum sampai pesona. Jangan juga lupa kawan, relasi, relawan sampai fulus n doa… Suku dan agama tak kalah penting…
Begitupun modus permainan diarena juga jadi variabel penentu. Apakah ‘pesilat, petinju atau pegulat’… Pemilih di Warkop lebih pandai beranalogi…
Nah, kursi dewan itu fakta. Terbatas sekaligus menggiurkan. Adrenalin pasti naik bila memikirkan kursi.
Diskusi mendalam soal peluang terpilih, kafein dan nikotin bisa berubah jadi vitamin…
Ditambah ‘gaya pata-pata jari’ lengkaplah sudah penyemangat perjuangan… @! Kalau ditambah alkohol… huh analisa makin meyakinkan …
Bila ingin hitungan lebih akurat, datangkan lembaga survey. Anda bisa membaca tingkat elektabilitas, kesukaan dan banyak variabel survey.
Lewat survey Anda tidak bisa dibilang ‘bertarung dalam karung…’! Tapi…datang ke kantor Survey pun jangan lupa membawa data dan duit… Tak ada duit, dokumen tak berarti apa-apa … hmm
Noh, modal pintar saja tak cukup menjadi anggota legislatif… Harus 2 x pintar alias pintar-pintar…
—
Pastinya, dari 589 Caleg Kota Ambon, akan ada 554 mantan Caleg setelah 35 orang terpilih. Sisanya menunggu pelantikan, giliran PAW sampai menanti janji Caleg Terpilih.
Sebelum penetapan pasti akan ada saling jegal sampai gugat-menggugat di Mahkamah Partai… bisa saja ada yang bersumbunyi menanti reaksi ‘dukun bertindak’… hmmm
Citra dan cerita semacam ini sudah terulang berulang kali secara nyata… Kurang yakin? Mari sama-sama menanti…
JANJI JIWA
Oiya, tak sedikit Caleg Gagal alami masalah pencernaan sampai gangguan jiwa karena tak kebagian kursi. Pikir banyak kehilangan duit, makan hati karena sampai hati dikhianati…
Noh, Anda jangan takut bila akhirnya menjadi orang gila alias ODGJ. Data Anda sudah tersimpan rapih di rak-rak Rumah Sakit Jiwa … Bukankah semua Caleg sudah memegang sertipikat kejiwaan dari RSJ…
Toh, petugas RSJ malah punya data lengkap; nama-nama ‘pasien’ Caleg per kabupaten/ kota dan level propinsi. Tapi tak ada waktu bagi mereka untuk memilah berkas; antara Caleg Jadi dan Caleg gagal.
Bagi Anda yang 2 x test kejiwaan baru lulus, harus extra hati-hati… apalagi Caleg dengan bermodalkan jual rumah, gadai tanah atau pun dari duit hasil pencairan Dana KUR dan jaminan koperasi… hmm…
IN-KAN-BEN
Jangan dikira Anda yang baru terjun lalu kepikiran. Mereka yang sementara duduk di dewan (incumbent) justru lebih terperangkap lahir-bathin.
Tekanan bukan cuma dari samping, tekanan dari Bawah justru melebihi tekanan dari Atas. Tak terhitung tekanan dari Dalam… apalagi wajib memisahkan modal jaga-jaga bila kalah… jantung para petahana bergetar lebih kuat dari yang lain… bak Bass Sound System …
Para in-kam-ben itu paling lihai memikirkan transfer suara internal partai, atau transfer suara antar partai… Sampai-sampai suara orang mati pun bisa dijadikan peluang..
Apalagi ‘naturalisasi pemain’ dari luar sudah tidak memungkinkan lagi, karena Pemilu-nya berlangsung serentakk… Seru…!
Yang dua x lebih heboh justru pada posisi sama-sama Petahana, lalu bermutasi kumpul dalam partai yang sama… Ini sudah masuk pada pertarungan mati2-an… Gengsi jadi penyemangat utama.
Tak kalah seru para mantan Caleg. Maju kali lalu, tapi kalah dengan selisih suara tipis… Terekam dendam disana…
Belum lagi mereka yang karena PAW sempat menikmati kursi dewan dalam hitungan satu tahun.. jas yang melekat, Mic dan AC ruang paripurna jadi memori tersendiri…
Karena itu, semua Dapil benar-benar layak di sebut Dapil Neraka..! Tapi Ingat! Tak ada garansi jiwa di RSJ Nania, kecuali Kopi Janji Jiwa di batas Mardika-Batumerah..!
FIKSI
Oiya, kursi dewan itu realita, tapi perjuangan para Caleg merebut kursi itu bisa masuk pada ruang imajinatif.
Bayangkan ada 589 orang berimajinasi di kota ini. Itu belum termasuk keluarga, suami-istri dan sahabat mereka …,
Karena itu perjuangan mereka bisa di kategorikan kerja fiksi menuju realita… Apalagi (ini yang sadap) pencoblosan itu BEBAS dan RAHASIA… Tak ada tekanan dalam bilik suara…
Masih enak bagi mereka yang Caleg hanya untuk memenuhi Kuota Perempuan, atau sekedar memenuhi Daftar Caleg. Disitu tak banyak beban hidup … bila beruntung, malah bisa-bisa dapat duit,,
Lebih nyaman lagi kalau jadi tim sukses. Hidup Timsus sebetulnya jauh lebih enak saat genderang perang Politik berdentang. Mereka itu 30 persen hidup enak, 70 persen ueenak sekalee …! Ura.!? Uuuurraaaaaa…
SIAP MENANG-KALAH
Begitu kira2 anomali dunia politik yang di dominasi poli-trik… Tapi banyak juga sih politisi yang menjunjung nilai moralitas dalam berjuang. Mari sama-sama kawal moral untuk mereka …
Baca Juga:
Minyak Goreng Cap Medos ala Unpatti: https://sentralpolitik.com/minyak-goreng-cap-medsos-ala-unpatti/
Ingat! 14 Pebruari 2024 itu Hari Pencoblosan Nasional yang kebetulan bertepatan dengan Valentine Day… Saat itu tak ada Gempa, tapi bakalan Gempar… Jangan lupa Kasih Sayang sekalian Kasih Suara… Siap Menang, Siap Kalah! … ! Salam Kelingking Ungu…@#
#SentralSepekan
Respon (1)