MASOHI, SentralPolitik.com _ Setelah mengalami konflik yang cukup lama, Desa Sepa dan Desa Tamilouw di Maluku Tengah sepakat berdamai, Sabtu (14/10/2023).
—
Perdamaian dua desa bertetangga ini ditandai dengan makan Patita bersama. Sebelumnya berlangsung penandatanganan Perjanjian Perdamaian yang di saksikan Gubernur Maluku, Murad Ismail; Ketua Tim PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi; Dandim 1502/Masohi Letkol Czi. M. Yusuf Aksa, dan Pejabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa.
Gubernur dalam pesannya, menyampaikan terimkasih kepada Kodim 1502 yang telah berusaha keras untuk mendamaikan kedua desa ini.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur berpesan agar kedua desa ini untuk tidak berkelahi lagi.
“Kami ucapkan terimakasih karena Kodim begitu memberikan perhatian penuh terhadap masyarakat kami yang ada di Maluku terutama di Malteng, karena kami jauh di Kota Ambon,’’ ingat dia.
‘’Pokoknya jika ada sesuatu yang kurang diberikan kodim untuk kedua desa ini, kita siap bantu apa saja yang diberikan kedua desa ini yaitu desa Sepa dan Tamilou. Saya minta kepada kedua desa tidak ada lagi perkelahian,” ungkap Gubernur.
AWALNYA PESIMIS
Sementara itu, Dandim 1502/Masohi Letkol Czi. M. Yusuf Aksa mengatakan, awalnya pihaknya tak yakin akan dapat mendamaikan kedua desa tersebut.
Perdamaian antar Desa Sepa dan Tamilow ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah dan Pemerintah Negeri dua desa itu.
“Kegiatan makan Patita ini kami laksanakan dengan rasa syukur kami, sebab kami dapat akrabkan Sepa dan Tamilouw,’’ kata dia.
Aksa mengaku sebelumnya kurang yakin pihaknya bisa mendamaikan kedua negeri ini.
‘’Tapi sebagai tanggungjawab, saya menyarankan kepada Bupati dan Danrem untuk mengadakan TMBB di Sepa dan Tamilow. Karena konflik lalu saya berada di tengah masyarakat, ada permasalahan yang harus di intervensi oleh pemerintah,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa pada pelaksanaan TMBB, mereka telah membangun 4 rumah warga, talud, bak air, hingga tempat duduk santai bagi masyarakat.
“Kami juga akan memberikan bantuan bibit tanaman pala kepada masyarakat yang nantinya akan diserahkan oleh pak Gubernur. Sebab tanaman inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadi konflik ditahun 2012 lalu,” terangnya.
Baca Juga:
Jelang Pemilu Serentak, Polres SBB Gelar Tabliq Akbar dan SBB Ber-Mazmur : https://sentralpolitik.com/jelang-pemilu-serentak-polres-sbb-gelar-tabliq-akbar-dan-sbb-ber-mazmur/
Dua desa ini pernah terjerumus dalam konflik antar warga. Sejumlah warga meninggal dunia dan belasan warga lainnya luka-luka saat dua desa bertetangga ini terlibat dalam perkelahian antar warga dua desa itu. (*/NW)
Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News