Pemerintahan

Randy Meninggal, Polisi Melayat Diusir Warga

×

Randy Meninggal, Polisi Melayat Diusir Warga

Sebarkan artikel ini

Korban Bentrok PT SIM Pisang Abaka

KOLOSE FOTO
KOLOSE FOTO keluarga Randy korban bentrok warga dengan karyawan PT SIM Pisang Abaka, dan pengusiran terhadap aparat Polres SBB yang hendak melayat, Selasa (13/11).-f: Nus Metan-

PIRU, SentralPolitik.com _ Randy (25), warga Dusun Pelita Jaya Desa Eti Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat, hembuskan nafas terakhir di Dusun Boncu Desa Buano  Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat, Senin (12/11) malam.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Randy adalah korban luka berat yang terjadi menyusul bentrok warga Pelita Jaya dengan PT Space Island Maluku (PT SIM) Pisang Abaka di hutan beberapa waktu lalu.

Sementara aparat polisi dari Polres SBB yang datang melayat di rumah duka, diusur warga setempat.

Pasca bentrok warga dengan pihak Perusahaan di Tengah hutan, Randy yang mengalami luka patah kaki terkena baket (pisau) eksavator. Awalnya warga melarikannya ke Rumah Sakit Piru.

Korban kemudian mendapat perawatan intensif. Belakangan, sesuai rekomendasi dokter, kakinya harus di amputasi.

Hanya saja korban menolak, sehingga keluarga membawanya menjalani perawatan tradisional untuk menyelamatkan kakinya.

Selanjutnya keluarga membawa korban ke Dusun Boncu, Pulau Buano. Hanya saja, dia kemudian meninggal dunia disana. Keluarga kemudian membawa pulang ke jenasah ke Pelita Jaya. Jenasah di makamkan pada Selasa (13/11) sore.

WARGA USIR POLISI

Sementara itu, pantauan media ini di rumah duka, saat jenasah tiba di Pelita Jaya, aparat keamanan dari Polres SBB hendak datang meyalat di rumah duka.

Keluarga dan warga setempat menolak dan mengusir aparat kepolisian yang datang menggunakan dua mobil.

Warga menyambut aparat dengan cara memukul tiang listrik berulang kali. Sejumlah anggota Polres kemudian meninggalkan rumah duka.

Orang tua korban, La Amat menolak kehadiran apparat kepolisian karena polisi tidak menahan operator kksavator, Benja Manuputty dan Wawan, penembakan dua warga Dusun Pelita Jaya menggunakan senjata Angin.

Baca Juga:

Saling Serang di Hutan Pelita Jaya, Tiga Warga Korbanhttps://sentralpolitik.com/saling-serang-di-hutan-pelita-jaya-tiga-warga-korban/

’’Selama perawatan di rumah sakit, maupun perawatan alternatif, mereka tidak datang menjenguk. Anak kami sudah meninggal baru datang,’’ sesal La Amat. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *