PIRU, SentralPolitik.com _ Warga empat dusun di Seram Bagian Barat (SBB) Rabu (15/11) kemarin menggeruduk Mapolres SBB di Kota Piru. Selain terkait kematian Randy warga setempat, masa juga mengancak akan mendesak Kapolda untuk mencopot Kapolres SBB.
Pencopotan dari jabatan Kapolres, bila AKBP Dennie Andreas Darmawan tidak mampu menangani kasus yang berkaitan dengan kehadiran PT SIM Pisang Abaka di tanah milik empat dusun itu.
—
Warga keempat dusun yang mendatangi Mapolres masing-masing Dusun Pelita Jaya, Dusun Pulau Osi, Dusun Restlemen Pulau Osi, Desa Eti dan Dusun Pohon Batu, Desa Kawa Kecamatan Seram Barat Kab SBB.
Ratusan warga ini melakukan aksi demo dengan berkumpul di Dusun Pelita Jaya. Dengan menggunakan ratusan sepeda motor dan mobil mereka mendatangi Kantor Polres SBB dan Kantor Bupati.
Dalam aksi ini pendemo mengusung spanduk yang bertulisan ‘’Mosi Tidak Percaya kepada Institusi Polri RI” dan ‘’Mosi tidak percaya kepada Polres SBB’’. Mereka juga membawa tandu Pengusung Jenazah yang bertuliskan, “Telah Mati Hati Nurani PJ Bupati SBB”.
BUTIR TUNTUTAN
Aliansi Rakyat Bantu Rakyat (RBR) memimpin aksi demo di Mapolres jalan Raya Trans Seram.
‘’Masyarakat sudah dua kali menyurati Kapolres untuk memediasi warga dengan PT SIM Pisang Abaka, karena Perusahaan sudah 2 kali melanggar kesepakatan. Tapi Polres tidak menghiraukan,’’ tandas pendemo membacakan butir pertama tuntutan mereka.
Kedua warga meminta Polres SBB tidak mendiskriminalisasi warga yang bolak-balik datang ke Mapolres untuk memperjuangkan hak-hak warga.
Butir ketiga, warga meminta Polres SBB untuk menangkap Kepala Soa Eli dan Kepala Soa Nurue Desa Kawa serta Umar Eli yang diduga telah mengontrak tanah warga empat dusun untuk mendapatkan uang secara haram dari PT SIM.
Warga juga mendesak Polres memeriksa Pj Kades Kawa yang di duga telah menertibkan surat keterangan di atas tanah-tanah yang sudah memiliki bukti kepemilikan.
‘’Kami juga mengutuk tindakan biadab oleh operator eksavator PT SIM yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dan menembakan dengan senjata angin yang mempertahankan tanah warga,’’ tegas pendemo.
Baca Juga:
Randy Meninggal, Polisi Melayat Diusir Warga : https://sentralpolitik.com/randy-meninggal-polisi-melayat-diusir-warga/
Pendemo menegaskan, bila Kapolres SBB tidak dapat melaksanakan tuntutan warga, mereka akan melaksanakan demo di Polda Maluku. ‘’Kami akan minta Kapolda mencopot jabatan Kapolres SBB dan Kasi Intel yang tidak mampu menyelesaikan masalah kerawanan menjelang Pemilu 2024,’’ tandas pendemo. (*)