AMBON, SentralPolitik.com _ Pejabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengakui pengukuhan adat dan pelantikan Raja Batumerah ditunda.
—
“Rencana besok pagi dilakukan pelantikan adat. Lalu di lanjutkan dengan pelantikan pemerintahan. Tadi saya bahas dengan Kapolresta, keluarga Nurlette dan Hatala. Namun kita sepakat di tunda,’’ kata Wattimena, kepada pers, di Ambon, Kamis (7/12).
Dia menyebut, Jumat besok ada kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Maluku.
‘’Karena itu kami meminta supaya di tunda dulu, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” ungkap Wattimena kepada wartawan di Ambon, Kamis (7/12/2023).
Ia mengaku saat pertemuan, pihak keluarga Nurlette meminta fasilitasi sumpah adat. “Karena permintaan untuk memfasilitasi maka saya fasilitasi,’’ katanya.
‘’Saya juga sudah panggil keluarga Hatala untuk menyampaikan apa yang mereka inginkan oleh keluarga Nurlette. Nanti kita lihat. Mereka pulang berdiskusi baru sampaikan,” ujarnya.
Wattimena mengaku tugas fasilitasi, tidak bisa menjawab bisa atau tidak masalah ini. ‘’Prinsipnya Pemkot Ambon hanya mengikuti keputusan yang telah inkrah dari pengadilan,’’ kata dia.
“Saya hanya fasilitasi, jadi kalau misalnya Nurlette dan Hatala bersedia maka jalan kalau tidak maka tidak biaa,’’ ingatnya.
TAK CAMPUR SOAL ADAT
Dia juga kembali menegaskan kalau pihaknya tidak bisa memutuskan kebenaran soal adat.
‘’Saya sudah bilang berkali-kali, pemerintah tidak pernah mencampuri adat. Kami juga tidak bisa menyatakan ini yang benar, ini yang salah,’’ ingat dia.
Sebelumnya, terjadi protes warga Negeri Batumerah atas rencana pelantikan Raja. Bahkan warga sempat memblokir jalan raya yang melintasi kawasan negeri itu.
Baca Juga:
Ricuh, Konsultasi Publik Mata Rumah Parentah Negeri Batumerah : https://sentralpolitik.com/ricuh-konsultasi-publik-mata-rumah-parentah-negeri-batu-merah/
Setelah penjawab Walikota Ambon bersama aparat keamanan turun ke lokasi, warga kemudian membuka lagi akses jalan yang sempat tertutup untuk beberapa saat. (*)
Respon (1)