JUMPA lagi di tahun baru, bulan pertama di tahun 2024. Kelender Cina menyebut ini Tahun Naga.
—
Tak ada naga di nusantara. Ada naga pun cuma di film Naga Bonar. Diperankan Dedy Mizwar dari gubahan tulisan penulis handal Arsul Sani.
Si Bonar adalah pejuang garis depan di masa Kolonial, di Sumatera Utara sana. Abang Bonar itu bekas pencopet, hidup liar tapi berjuang untuk bangsa.
Ada juga sih nama Naga, tapi itu marga suku di Batak.. Lay bin ipar kita, bila orang Maluku kawin mawin dengan orang Batak … Ada pula Sembilan Naga, para taipan yang bisa ikut ‘atur2’ negara…
Noh, budaya Cina menyebut tahun ini sebagai Tahun Naga Kayu.
Bagaimana nasib Anda di tahun ini? Tergantung Shio anda… Ada Shio Tikus, Kerbau, Harimau dan teman-temannya sampai ke Anjing dan Babi… hmmm Anjayyy…
Keberuntungan itu lebih banyak menjadi mitos dan banyak dipercaya orang-orang Tionghoa.
Yang tak berdarah Chinness.., jangan terlalu merisaukan nasib jelek di tahun ini. Apalagi bagi mereka yang lagi ikut pen-caleg-kan… hmmm
CALEG LIAR
Oiya, saat ini kita sudah memasuki tahun politik. Pemilu serentak sudah di depan hidung… Hawa politiknya sudah dihirup setiap hari…
Baliho, striker sampai kartu nama bertebaran dimana=mana. Setiap saat pemerintah sibuk sosialisasi Pemilu aman, damai dan menyejukan… Tak perlu ucaran kebencian… fair-pair saja.
Pemerintah jg sudah siapkan tempat untuk mereka yang gagal… Liat saja di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Su ada penambahan kuota tempat tidur, pembaringan bagi kloter caleg yang stress karena kalah bertarung…
Siapa yang akan menjadi pasien pertama di rumah sakit plat merah itu? Anda tak perlu repot.. Biar wartawan saja yang kesana… bila Anda sehat tp ngotot bela-belain cari tau kesana, ntar surter2 menuding Anda pasien istimewa,,, hmmm
Pemerintah saat ini juga sibuk dengan perilaku para Caleg, atau pendukungnya. Coba liat perilaku mereka. Memasang baliho di tiang listrik dan diatas pohon… Baliho liar namanya. Sentral melansir itu pekan lalu,,
Belum jadi anggota dewan saja sudah melanggar… bagaimana kalau jadi dewan. Atau kalau gagal… jangan2 bukan Baliho yang bergelantung, tapi si Caleg yang terjun dari atas pohon…. LIAR…!
Oiya, kota Ambon ini pernah memecahkan rekor MURI, Pohon Natal terbanyak. Itu di jaman Walikota Richard Louhenapessy… tapi saat ini jumlah APK sepertinya jauh melebihi pohon natal..
Baliho ‘su baku tindis rame’. Di lokasi pekuburan saja tak kalah rame… sah atau tidak, asal tidak sampai menutupi nama pusara mendiang yang terbarung kaku… Sudahlah… Toh, itu tak lama lagi….
RUMPUT LIAR
Soal Liar ini juga terjadi di Kepulauan Tanimbar. Setelah natal, sebelum tahun baru lalu, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bertandang ke Saumlaki.
Disana Kaesang sampai-sampai membelah rumput liar. Lho kok? Ya iyalah, dia meninjau RSUD dr Margretty. Di areal Rumah sakit ini, rumput liar mengular tak terurus. Malah ada tali-temali liar yang naik membungkus gedung…
Sekop pertama yang sukses mengais pasir peletakan batu pertama pondasi RSUD itu bekerja di rezim Petrus Fatlolon. Cepat-cepat diresmikan dijaman dia pula…
Sayang, dana Rumah Sakit sengaja dialihkan ke proyek lain. Asli naga bonar tuh… Akibatnya biaya rumah sakit itu tak dilunasi.
Para kontraktor datang bawa gembok besar. RSUD pun berubah jadi sarang burung hantu, masih berlangsung di tahun baru ini…
Untuk kasus ini, bukan pasien orang gila yang dilayani disana. Justru dokter-dokter yang ‘gangguang jiwa’ kena prank… Frustasi…!
Rumah sakit megah tapi tak dimanfaatkan. Padahal stunting paling banyak disana, itu berrti pelayanan kesehatan compang camping… Masih liar…
Media ini pernah melansir para dokter sampai2 curhat ke pejabat Bupati Tanimbar… Masih soal rumah sakit itu sebelumnya mereka hanya bisa berdoa. Oiya, ini mesti diikuti para Caleg.., Alaskan semuanya dengan doa…
Dan doa dokter terjawab! Apa itu? Putra Jokowi datang. Kaesang menginjakan kaki disana… Ahh.. anggap saja itu jawaban doa para dokter, atau setidaknya mereka yang sering pulang-bale rumah sakit karena berobat… Setidaknya ada sedikit harapan…
Semoga saja doa para dokter ini segera terjawab penuh: rumah sakit itu bisa beroperasi selayaknya rumah untuk orang sehat. Dan, rumput-rumput liar segera menyingsing…
Toh, kalau mereka yang bertanggung jawab atas ketidakberesan terpaksa berurusan dengan hukum, anggap saja itu bonus dari doa para dokter yang ingin mengabdi dengan iklass… dan doa warga yang takut ke dokter karena tak ada uang…
Lalu siapa yang bertanggung jawab? Jangan tanyakan pada rumput liar di Ukularan yang bergoyang,,,
Oiya, kedepan Saumlaki itu bakalan ramai. Dipenuhi ribuan pekerja, ikut mendirikan tiang penyanggah Block Masela. Noh, apakah aparatur kesehatan diam saja dengan keberadaan program nasional itu??
Jangankan ribuan orang yg bakal datang, orang Tanimbar yang berdiam diri disana saja tak terlayani kesehatannya… hmmm…
Baca Juga:
Hantu dan Hakim : https://sentralpolitik.com/hantu-dan-hakim/
Untuk yang ini jangan bertanya pada Kaesang…. Mari kelesang akang … Pak Jaksa pocici… Naga butuh asap @#! Jumpa pekan depan…
#SentralSepekan
Respon (1)