Jumpa lagi dengan Catatan Sentral Selama sepekan. Tetap jaga kesehatan. Selamat beraktifitas di bulan akhir di tahun 2023 ini.
Kita sudah memasuki minggu ketiga dalam masa Adventus. Dekatkan diri Anda pada Tuhan Yang Maha Esa.
—
Khusus bagi para Caleg, tidak cukup hanya mendekatkan diri kepada Tuhan, sosialisasi diri juga penting. Perilaku Anda selama ini jadi bahan refleksi.
Tidak perlu tiba saat tiba akal. Kerja seperti itu hanya menggantungkan diri pada keberuntungan. Jangan pake orang2 goib par pagar ayu, angkat suara pada Pemilu. Apalagi hantu sebagai asalan, seperti di Yamdena sana.
Disana, ayah bejat menggauli anak tirinya hingga hamil. Alasannya untuk mengeluarkan hantu dari tubuh molek sang anak sambung…
Karena hantu tak keluar-keluar juga dari tubuh gadis berusia 16 tahun itu, orang tua bejat itu tentu terus bekerja keras. Berkali-kali mengeluarkan hantu. Ya itu dengan alasan ritual tadi. Menggaulinya..!
Eh, bukannya hantu yang keluar, malah sang anak menunjukan kelainan saat dibawa ke Bidan. Perut membesar dan mual-mual…
‘Kasus hantu’ ini akhirnya bergulir ke kepolisian. Dan ayah tiri tadi akhirnya bergabung dengan ‘hantu-hantu’ di balik tahanan.
BUKAN HANTU SERAM
Disana juga ada kasus tiga orang pria menggilir satu anak gadis berumur 17 tahun. Entah iblis mana yang merasuki mereka… Satu pelaku berhasil ditangkap, dua sisanya melarikan diri. Polisi menetapkan keduanya sebagai DPO.
Itu berarti dua pelaku ini akan berada pada lintasan yang sama dengan eks Camat Taniwel Timur, Royke Modebaafu. Royke sampai sekarang entah berlari sudah pd lintasan ke berapa. Berlari tanpa mengenal garis Finish…
Kekerasan terhadap anak dan perempuan di Tanimbar terbilang banyak terjadi. Itu bila diprosentasikan dengan jumlah penduduk di sana.
Data Polres KKT menyebut tahun 2023 ini, sebulan bisa terjadi 7 sampai 8 kali kekerasan dan pemerkosaan. Miris…
Jumlah kasus itu tentu tak termasuk catatan polisi pada oknum TNI yang bertugas di Saumlaki. Dia menganiaya dan meninggalkan istrinya di Surabaya yang sedang sakit…
Eh berjuang mendapatkan baju TNI, ujung2nya pukul istri dan dipenjara… pada istri sendiri saja main hakim sendiri, bagaimana dengan orang lain…
Tak cocoklah dia dinamai ‘Hantu Seram’ alias Yonif 731/Kabaresi, prajurit kebanggaan di Pulau Seram…
HAKIM
Oiya, ‘penampakan’ hantu sebetulnya banyak terjadi di pulau yang berdekatan dengan benua Australia itu. Lihat saja bagaimana para ASN karena kerakusan rame-rema menggasak uang negara.
Sudah sekian banyak orang yang ditahan karena korupsi. Bahkan Sekda saja sudah masuk pada lintasan Tersangka. Banyak orang ketar-ketir dengan gebrakan aparat kejaksaan dan hakim.
Kasus ini masih ramai dan tak akan pernah padam, setidaknya sampai semua pelaku berhasil dibekuk. Jangan dikira sidang kemarin lalu orang nomor 1 di tahun 2020, saat korupsi terjadi, sudah bebas…
Sidang masih berjalan tuh… Banyak OPD yang masih menyimpan bayak rahasia. Bukan tidak mungkin akan banyak orang yang harus bertanggung jawab di kasus ini, ya termasuk Bupati KKT saat itu. Petrus Fatlolon… !
Apakah bisa menahan orang ini? Bisa iya, bisa juga tidak. Kita kembalikan pada aparat hukum. Semuanya harus sepakat menjadikan Hukum sebagai Panglima.
Semuanya tergantung pada fakta-fakta. Asalkan fakta berbicara baik, benar dan adil, bukan karena mulut hakim dan jaksa sudah berhasil ‘disumbat’.
Kalo para koruptor punya keimanan yang tinggi, tentu tak dihantui oleh apapun termasuk hakim. Oiya, Ini ada hantu yang bisa mengalahkan Panglima tadi. Apa itu? Duit bin kepeng alias uang.
Apakah dalam kasus ini ada permainan uang? Tentu tidak. Kalau pun ada, hanya para pelaku yang tahu, terutama Tuhan. Dan si dia ini juga tau; iblis bin hantu….!
Lalu apakah hakim bisa disogok dengan hantu.., maksudnya dgn uang?? Ya iyalah, jangankan hakim. Toh, Ketua MK Akil Mochtar saja bisa ditahan..! Tp itu sih kejadian 10 tahun silam. Mudah2an tidak di era 2023 ini….
UU COVID
Toh, kalau pun para koruptor selalu takut Tuhan, tentu iblis dan hantu tidak menguasai hati mereka..
Bagaimana tidak, korupsi berlangsung di saat Covid 19 di tahun 2020. Lembaga DPRD yang dinyatakan terhormat, eh justru menjadi hantu bagi pemerintah. Lha akhirnya terjadi korupsi berjamaah…
Warga lagi hidup dalam ketakutan, penderita dikucil, merelakan keluarga mereka dimakamkan di kuburan Covid, dan kemiskinan masih terus mendera, eh para koruptor malah merajalela disana.
Ketua Majelis Hakim, Harris Tewa justru menyebut para koruptor disana tidak takut Tuhan. Padahal, sebelum bersaksi semua saksi harus bersumpah kepada Tuhan YHE….
Noh, mestinya, para koruptor ini bukan saja didakwa dengan UU Tipikor, tapi harus ditambah lagi dengan UU Covid. Dengan begitu rasa keadlian bagi masyarakat benar-benar akan terlunasi.
Toh, koruptor dan pelaku pemerkosaan di Tanimbar akhirnya bisa berkumpul dalam satu sirkuit bernama, penjara…!
Baca Juga:
Tandang-Kandang, Gawang-Malang dan Walang : https://sentralpolitik.com/tandang-kandang-gawang-malang-dan-walang/
Bagaimana dengan para saksi yang ketahuan berbohong di depan Hakim? Itu sih bukan goib, tapi hantu blau… Tau hantu jenis ini? Jangan bertanya kepada hakim, ada di KBBI.. Huh#@! Blau BALAU …! Jumpa pekan depan!@
#SentralSepekan
Respon (2)