Jumpa lagi dengan SentralSepekan. Kita saat ini seperti masih dalam suasana perang, usai pencoblosan 14 Pebruari kemarin. Please akhiri pekan ini dengan suka cita…
—
PERHITUNGAN suara tingkat PPK alias kecamatan masih berjalan. Usai pencoblosan sebetulnya perhitungan sudah berlangsung. Sesuai jadwal akan berakhir 20 Maret 2024 mendatang.
Para Caleg yang memiliki koleksi C1 sudah bisa bergembira ria. Apalagi kalau sudah diprediksi lolos… Yang bercantol pada partai yang tak memiliki saksi di semua TPS, ya ikuti saja perhitungan pelan2 di kantor camat, atau di gedung besar di kecamatan.
Oiya, sampai sejauh ini tidak tercatat Caleg di Maluku yang mengalami gangguang jiwa. Padahal, Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) alias RSJ Nania sudah menyiapkan 60-70 kamar…
Disana ada kamar akut pria dan wanita… ada pula kamar VIP yang dilengkapi AC, TV dan kamar mandi dalam… mirip kos2an elit tanpa antri jamban di pagi hari…
Sudahlah, bagi Anda yang kecewa berat tapi masih sadar, jangan biking repot suster2 di RSJ.., Baiknya melakukan ‘isolasi mandiri”; masuk kamar, minum obat meski tidur tak nyenyak, apalgi ada nyamuk….
Mau ambil pulang uang yang sudah dikash juga malu hati… Ingatang..! Jangan coret2 dinding kamar mandi rumah sakit dengan catatan kerugian Pemilu…
Di RSJ tentu terhindar dari Timses atau warga yang datang menagih janji… baik pula isolasi mandiri di rumah, biaya kecil… palingan siap2 gendang telinga karena ngomel2.. huhh!!
Jangan lupa lho mengikuti perkembangan, siapa2 yang akhirnya lolos di DPRD Kabupaten/Kota, propinsi, DPR RI dan senator di gedung DPD …
KB dan BPJS
Caleg yang dipasang sebagai pelengkap DCT sih palingan saat ini diam-diam bae. Justru yang kemungkinan stress karena tak mampu bersaing lewat program KB alias “Kancing Bayar” bin serangan fajar…
Oiya Caleg-caleg jenis ini sebetulnya masuk kategori BPJS; Budget Pas2an Paksa Jiwa Sosialita… hmmm
Untuk para politisi, Jadwal Pilkada serentak maseh bisa jadi hiburan… Disana kemungkinan modal bisa bale… itu pun kalo kandidat ikut menghitung perolehan suara Anda… Lalu rakyat?! Wiuhh mudah2an ada siraman serangan fajar tahap II di tahun 2024.., Huh!
Tapi tahapan Pilkada masih lama gaess, belum pasti pula. Sesuai jadwal pada November 2024. Ada sih wacana dimajukan dua bulan, pada September 2024.
Pemerintah menyodorkan, hanya saja butuh persetujuan DPR RI… Sialnya para anggota dewan, korea-korea itu saat ini masih ada di Dapil masing2, mengawal suara…! Toh, kalau anggota dewan setuju pun masih bergantung pada putusan ketua-ketua umum mereka di pusat…
PUCING
Perpecahan Koalisi di pusat usai Pilpres kemarin membuat tak ada kabar memajukan Pilkada… Kalau pun tak bisa dimajukan, ya biar saja sesuai jadwal semula, Rabu 27 November 2024…
Ingat! Sesuai PKPU, pelantikan Presiden & Wapres dijadwalkan 20 Oktober 2024. Noh…kalo Pilkada dimajukan September 2024, itu berarti faktor Jokowi mazeh berpengaruh… Tp kalau tetap pada November, itu berarti Prabowo efek akan berbicara…
Tentu koalisi partai2 yg kalah Pilpres pucing mengurai antara efek tukang kayu dari Solo atau mantan Danjen Kopassus yang keras tapi Gemoy… Intinya, mau maju atau mundur, tetep makan ati.. yaa salam,,,
Hmmm, itu sih langkah kuda pada percaturan politik di pusat, di daerah pion-pion akan melangkah dengan arus politik di daerah masing-masing… Oke gass…
OKE GASS
Woee om n tante Caleg e… masih mending stress tapi bisa berjalan kemana2, ketimbang para koruptor di KKT sana.
Disana, koruptor SPPD fiktif BPKAD masih pusing.., Usai hakim memutus Vonis bagi para koruptor, eh jaksa kembali melakukan banding…
Artinya jaksa menghendaki hukuman yg besar, karena hakim Tewa Cs menjatuhkan hukuman jauh lebih rendah dari tuntutan.., Begitupun uang pengganti lebih kecil dari harapan… SetralPolitik melansir itu pekan lalu..
Bagi korea-korea koruptor SPPD palsu yang stress, jangan takut.. ada Rumah Sakit ala Lapas.. Bilik kesehatan… bisa menghilangkan stress disana.. sendirian atau berduaan dengan kiriman dari luar… eks Napi pasti tau itu… Orang Malaysia menyebutnya bilik asma-ra… hmmm
Yang pasti, kita patut memberikan apresiasi kepada arek-arek Adiyaksa di Tanimbar. Mereka bekerja keras mengungkap korupsi berjamaah SPPD fiktif disana..
Lihat saja, sambil mengajukan banding pada kasus BPKAD, jaksa juga kembali tancap gas memeriksa Petrus Fatlolon…
Bung Pice, bgitu nama kecil Petrus halus disapa, diperiksa 7 jam on 15 Pebruari ato 1 hari setelah pencoblosan… maseh terkait SPPD fiktif Setda KKT pula… Itu berarti Ruben Mariollkossu dan Petrus Masela mesti siap-siap digelandang ke PN Tipikor…
Apakah Pice akan menyusul menjadi tersangka? Tunggu saja, pastinya nama Pice akan terus berkibar, setidaknya sampai 26 OPD di Tanimbar sana tuntas diungkap pak Jaksa…
Oiya, jaksa melayangkan undangan ke rumah Pice pada Senin 12 Pebruari,,, tentu dadanya ketar-ketir jelang pencoblosan, dan dag dig dug berpikir apa jaksa akan menetapkan sebagai TSK atau tidak…
Tapi para pendukung PF tidak yakin dia diperiksa.. mereka percaya PF hanya diminta klarifikasi… hmmm… jangan2 para pendukng ini sudah lama tidak menerima KB, atau pun sudah rada2 pasien RSKD…
Baca Juga:
Jiwa Nyawa dan Suara! ;https://sentralpolitik.com/jiwa-nyawa-dan-suara/
Apakah status si Petrus akan naik tersangka dalam tahun politik ini? 🏇🏃♂️🎺🎸🎼🎵🔊Tabrak-tabrak masuk, ana Papua tabrak masuk, naik status torang gas… Oke gas oke gass… 🎼🎙@# Meski Jauh jarak pandang, jumpa minggu muka gaisss!!
#SentralSepekan