Selamat pagi. Jumpa lagi dengan #SentralSepekan, ulasan SentralPolitik.com pada isu-isu selama satu pekan terakhir.
Kita sudah memasuki 29 Januari, akhir bulan perdana di tahun baru, 2024. Segera menapaki bulan Pebruari… Pebruari itu unik, biasanya cuma 28 hari. Kalau ada tgl 29 pun unik, karena tanggal 29 itu muncul 4 tahun sekali. Tahun Kabisat namanya..
—
Bila Anda atau anak kita lahir tanggal 29 Pebruari, ya 3 thn Heppybersdeynya bingung dirayakan. Karena tdk ada dalam Almanak… Mau 28 Pebruari, dianggap tidak sah, 1 Maret pun bingung… Rayakan saja 4 tahun sekali… itung-itung hemat kue Ultah…
Oiya, di Februari itu ada Taon Baru Cina.. ada mitos, jelang tahun baru Chiness banyak kejadian alam yg memakan korban. Itu sih bukan korban sesajian utk si Naga, tapi memang siklus alam pd bulan2 ini ckp pelik… So, jaga kesehatan dan keselamatan Anda…!
AGENDA SUARA
Ingat! Pencoblosan pada 14 Pebruari di hari Rabu.. Hari Kasih Sayang, jangan lupa Kasih Suara! Oiya, masih untung KPU tidak menjadwalkan Pemilu di 29 Pebruari, kalau jadi berrti Pemilu kita 4 tahun sekali, bukan pesta lima tahunan lagi…
Dalam agenda penyelenggaran Pemilu, KPU menetapkan saat ini jadwal kampanye Rapat Umum, di Lapangan Terbuka dan iklan di Media Massa.
Jadual ini berlangsung sampai tanggal 11 Pebruari 2024, sesaat dimana kita memasuki Minggu Tenang… Namanya saja tenang, tapi sebenarnya itu sih hari2 paling gelisah dalam minggu itu…
Gelisah bagi kandidat; petahana dan para pejuang hajatan merebut kursi. Bagi mereka yang ‘dipakai’ hanya sebagai pengumpul suara, pasti tenang-tenang saja.
Pada minggu2 ini bukan para kandidat yang sibuk, Tim Sukses justru paling repot. Tak ada kesibukan saja, tapi bisa dibuat sibuk… Kesibukan Natal dan Tahun Baru seakan-akan dicurahkan pada Pemilu ini… Konsolidasi diam-diam tapi paling intens.
Uang biasanya mengalir deras pada minggu-minggu ini. Tak pake sembako, karena bisa kelihatan oleh Pengawas.
MATEMATIKA MERDEKA
Jangan dikira Debat Capres end Cawapres saja yang ramai, para Timsus juga tak kalah ramai… Masing-masing menjagokan kandidat mereka… Perolehan suara lima tahun lalu untuk tiap-tiap anggota legislative sudah hafal mati di luar kepala.
Jumlah TPS tiap desa pun tak luput dari amatan Timsus… Intinya para anggota Timsus ramai-ramai menghitung suara. Kandidat yang kalah kali lalu, juga sudah hafal perolehan suara lawan-lawan dan kawan mereka.,,
Karena itu jangan heran hitung-hitungan suara jelang Pemilu 2024 ini sudah jadi ajang matematika publik yang sudah di-mafhum-kan, tanpa guru les yang datang mengajar.
Malah, hitung-hitungan suara ini sudah lebih merdeka dari ‘Kurikulum Merdeka Belajar’ di sekolah dan Kampus Merdeka …hhmmm Merdeka…!!!
Lalu berapa uang yang mengalir pada Pemilu ini? Bank Indonesia pasti punya data itu. Berapa uang mengalir saat kampanye dimulai. Orang-orang BI pun mampu menghitung tiga hari di Minggu Tenang, 11 sampai 13 Pebruari 2024…
Bagaimana kandidat menghitung uang? Noh, ini lebih seru.! Kandidat itu matematikanya cukup tinggi. Berhitung menang-kalah, pikiran berputar dari mana mmbiayai tim… Bekal uang yang ada ini ditimang-timang… mau lepas semua, tp bagaimana kalau kalah… Mau tahan-tahan, eh takut kalah..
Timsel biasanya menilai kandidat mereka dgn gayanya. Pesilat atau Petinju…! Pelisat itu tangannya terbuka, sementara Petinju ya tertutuplah. Jari2 tangan sdh tertutup, eh dibalut pakai handskun pula… boxing gloves…!
Bahayanya kalau Caleg itu atlit Silat, tapi justru tangannya tertutup. Atau asli Petinju, tapi lebih tertutup mati…
Oiya, Amunisi juga jadi penentu perilaku atlit-alit Cabang Olahraga ‘Caleg’ nih…. Apa ada atlit Silat dan mantan Petinju yang ikut Caleg?? Semoga terpilih…! Ya Salam…
PANGGILAN JIWA
Nah, pada Kampanye Terbuka ini; mari para Caleg silahkan mengeksplor diri … jadikan ajang ini menampilkan kemampuan. Mengapa ingin maju bertarung, apa visi dan misi kedepan.
Jangan lupa menampilkan janji-janji kampanye … toh kalau terpilih, dan janji belum ditepati, bisa buat janji lagi.. semuanya sah-sah saja…
Satu yang menjadi sorotan media ini pekan lalu, kampanye Partai PAN. Partai ini menampilkan Widya Murad Ismail. Istri Gubernur Maluku ini menyebut, dirinya sudah cukup menjadi istri pejabat… Karena itu maju bertarung di Pemilu karena Panggilan Jiwa… hmm
Panggilan Jiwa itu karena perasaan, batin, pikiran atau angan-angan. Karena merasa belum bisa berbuat banyak untuk Maluku, Widya menyatakan siap berjuang bagi Maluku di Pusat. Tentu lewat pengabdian di Gedung DPR Senayan Jakarta. SentralPolitik melansir itu…
PANGGILAN NYAWA
Ingat! Panggilan Jiwa itu beda tebal dengan Panggilan Nyawa. Kok ada istilah ini… Oiya, gara-gara kampanye, satu warga malah kehilangan nyawa. Kejadiannya di Tanimbar. Disana, gara-gara kampanye, Melly Fun akhirnya kehilangan nyawa.
Ceritanya, Partai Nasdem Tanimbar bakal menggelar Kampanye Terbuka di Desa Ilngey. Karena mempersiapkan kampanye untuk istri bekas Bupati KKT, Jois Marthina Pentury, Fun memanjat, pasang bendera di Pohon Mangga. Istri tercinta menunggu dibawah pohon..
Sialnya, usai bendera diikat di ujung sebatang bambu, dan hendak mendirikan simbol partai di pohon, eh tiba-tiba ujung bambu menyentuh kabel telanjang yang terpasang melintas pohon itu.
Fun pun kena setrum… Istrinya tak berdaya, hanya mampu berteriak histeris… Dia terkulai, saat belahan jiwanya tergantung diatas pohon. Tragis!
Untuk menurunkan korban dari pohon pun, warga terpaksa menjoloknya…. Bisa dibilang Ini korban pertama saat Kampanye Pemilu di Maluku.
Mungkin pula satu2nya.. Toh kalau pun ada korban berikut, tentu almarhum tetap menjadi yang pertama, karena meninggal tragis diatas pohon… Pahlawan Nasdem kah dia?? Hmm…
TIDUR
Oiya, informasi ini awalnya ditutup rapat. Tapi yaitu, mau disimpan sampai sejauh mana untuk mendiamkannya…
Lebih tragisnya lagi, aparat kepolisian disana justru terkesan ikut2an diam, bak mayat tak bisa bicara..,. Tak ada konferensi pers ramai2 seperti pada kasus pemerkosaan anak, misalnya… Naga juga nih…Huh..!!!
Padahal ada orang mati! Toh diam, sama saja dengan mendengkur… Tak pantas lah kalau dibilang Polisi Tidur seperti di lorong-lorong itu….
BEDANYA TUH DISINI
Oiya, Joice beda dengan Widya… Joice itu ikut suami dari Partai Nasdem, Widya menyebrang ke PAN. Joice istri bekas bupati KKT, sementara Widya istri Gubernur Maluku. Joice wajib mendukung Pasangan AMIN, sementara Widya di barisan Prabowo-Gibran.
Tapi keduanya sama, sama-sama ingin menjadi anggota legislatif. Bedanya disini pula, satunya Panggilan Jiwa, sisanya “Panggilan Nyawa,” maksudnya ada nyawa melayang … hmmm..
Apakah keduanya bakal terpilih? Silahkan buat hitungan… kalau tak ingin pusing; Tunggu tanggal main… 14 Pebruari, Rabu sore ato malam …! Bila Anda bukan lembaga survey, jangan sembarangan menoreh angka….
Ini perlu analisa akurat boss, bukan seperti saya, yg masuk kategori pengamat politik abal-abal…. Yaa..salamm …&*%!
Baca Juga:
Kaesang, Naga Bonar dan Rumput Liar : https://sentralpolitik.com/kaesang-naga-bonar-dan-rumput-liar/
Oiya, hari ini Ganjar Pranowo akan mengganjar warga dgn kampanye Akbar di Lapmer…,, Kasih tau Yang Laeng…! $ekali lagi; Naga Butuh Asap…!! @Jumpa pekan depan..!
#SentralSepekan