PIRU, SentralPolitik.com _ Brigjen (TNI) Andi Chandra As’aduddin, Penjabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tidak berdaya saat ratusan tenaga honorer datang menggeruduk Kantor Bupati SBB, Senin (2/10).
—
Pagi ini sebanyak 100-an tenaga honorer Satpol PP dan Damkar yang di-rumah-kan Pemda SBB melakukan aksi demo. Mereka malah memalang tiga pintu akses masuk ke Kantor Bupati.
Aksi berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 09.00 WIT. Mereka menuntut gaji honorer mereka selama tiga bulan dibayar pada hari ini juga.
Saat ratusan Satpol PP datang, upacara hari Senin sedang berlangsung. Melihat kedatangan para pendemo, tanpa diperintah ratusan ASN berlari meninggalkan lokasi upacara.
PANTAUAN
Sementara itu, pantauan media ini, Penjabat Bupati, Andi Chandra hanya bisa menonton aksi Sat Pol PP dan Damkar memalang pintu masuk Kantor Bupati.
Penjabat Bupati, para Kepala Dinas dan pimpinan OPD lain juga terpaksa meninggalkan lokasi upacara. Mereka bergeser diluar lapangan.
Sementara pelayanan publik hari ini juga kemungkinan lumpuh. Karena para ASN tidak bisa masuk ke ruangan masing-masing untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Beberapa saat para pendemo melakukan aksi, Andi Chandra terlihat menelepon. Tak lama berselang aparat TNI dari Koramil 1513-01 Piru datang bergabung di lokasi.
Aparat keamanan datang mem-back up pejabat bupati dan para kepala dinas. Danramil, Kapten Inf Ismael memimpin mereka.
TEMUI PENDEMO
Kapten Ismael terlihat bolak-nalik menemui pendemo. Berupaya melakukan mediasi untuk mempertemukan perwakilan pendemo dengan penjabat Bupati. Hanya saja para pendemo tetap berorasi dan menolak bertemu dengan bupati.
‘’Kami sudah berulang kali bertemu dengan penjabat Bupati, tapi tidak ada hasil,’’ teriak pendemo saat berorasi.
Meski begitu Danramil meminta agar para pendemo tidak melakukan tindakan anarkhis dilapangan. ‘’Jangan anarkhis, merusak Kantor Bupati atau alat fital pemerintah daerah lainya,’’ ingat Ismael.
Danramil kembali ketemu bupati dan melaporkan hasil pertemuan dengan para pendemo. Para pendemo tetap bertahan dengan orasi mereka.
‘’Harus hari ini membayarkan gaji kami selama 3 bulan. Harus lunasi hari ini dengan besaran Rp.1,6 juta perbulan selama 3 bulan,’’ teriak mereka.
POLRES SBB
Beberapa saat kemudian, datang anggota kepolisian dari Polres SBB. Kabag OPS, Jafar Lessy memimpin rombongan polisi. Lessy dan anggota memantau situasi di Kantor Bupati. Situasi tetap tegang, para Sat Pol PP dan Damkar terus berorasi.
Lessy juga berupaya mendekati para pendemo. Hanya saja mereka tetap menuntut upah harus di bayarkan hari ini juga.
‘’Kalau tidak, kami akan datang demo setiap hari jam kerja,’’ tukas Toton Uspessy, Korlap Sat Pol PP dan Damkar.
TITIK TEMU
Setelah Penjabat Bupati berkoordinasi dengan Kepala Kepala OPD akhirnya mereka mendapat titik temu.
Perwakilan pemerintah datang menemui para orasi. Indra Marwapey, Kepala Litbang Khusus Investigasi menemui pendemo. Mewakili pejabat dia menjelaskan kalau Pemkab siap melunasi tuntuan mereka hari ini juga.
‘’Pemda akan membayarkan gaji kalian. Yang penting kalian tenang,’’ tegasnya.
Baca Juga:
Di SBB Satpol Menuntut Gaji, Di SBT Honorium Satpol Dikorupsi : https://sentralpolitik.com/di-sbb-satpol-pp-menuntut-gaji-di-sbt-honorium-satpol-dikorupsi-bendahara/
3 Bulan Gaji Tak Dilunasi, Honorer Satpol Palang Pintu Kantor
Setelah mendapat jaminan, para pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tenang. Meski begitu mereka tidak meninggalkan lokasi. Menunggu pembayaran gaji yang sudah dijanjikan akan berlangsung pada pukul 14.00WIT siang. (*)
Respon (1)