AMBON, SentralPolitik.com _ Lurah Kota Saumlaki Gerardus Laiyan babak belur dihajar massa di Kota Saumlaki. Ia dilaporkan mencoblos alias mencabuli Bunga (nama samaran).
Bunga adalah siswa SMK yang menempuh ilmu lewat PKL di kantor kelurahan Kota Saumlaki, Minggu (8/12/2024).
—
Informasi media ini dari Saumlaki melaporkan kalau Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIT, keluarga Bunga mendatangi rumah kediaman sang Lurah.
Mereka kemudian menghajar GL hingga babak belur. Tak sampai disitu, warga kemudian mengarak sang Lurah sepanjang jalan, 1 km menuju kantor Polres KKT.
Sepanjang jalan keluarga mengiring Lurah. Ibu Korban juga ada sambil berteriak ‘’Ini Lurah Kota Saumlaki, dia menuduri anak kami,’’ teriak orang tua korban.
Setibanya di kantor polisi, anggota Polisi melarikan Lurah yang sudah babak belur ini ke rumah sakit, untuk mejalani perawatan sebelum ia menjalani pemeriksaan.
IHWAL PERISTIWA
Sumber media ini menyebutkan kalau kasus asusila bermula saat GL mengajak Bunga jalan-jalan di Kota Saumlaki, pada Jumat (6/12/2024).
Saat itu kantor kelurahan sedang sunyi senyap, karena para pegawai sudah pulang mempersiapkan hari raya Natal. GL kemudian menggombali siswi PKL itu, usai makan bersama.
Setelah itu, keduanya jalan-jalan mengitari kota Saumlaki.
Puas berputar-putar, GL kemudian mengajak Bunga istirahat siang di salah satu hotel. Lurah bejat ini kemudian mendatangi Hotel Beringin 2.
Sayang, napsu Lurah tak kesampaian karena semua kamar penuh saat dia chek in.
Tak kehilangan akal, pak Lurah kemudian memboyong Bunga yang masih di bawah umur ini ke Penginapan Seira, bilangan BTN Kota Saumlaki.
Di Penginapan inilah, Lurah melampiaskan napsu bejatnya kepada Bunga. Bunga yang polos tak kuasa menahan napsu lurah yang berapi-api.
Sebelum keduanya bubar, tak lupa Lurah menyisipi uang Rp. 50 rb di saku Bunga.
LAPOR KELUARGA
Pulang ke rumah, Bunga kemudian melaporkan perbuatan sang Lurah kepada ibunya. Ibu melanjutkan laporan itu kepada keluarga besarnya.
Dan, pada Ahad malam keluarga mendatangi rumah pelaku. Saat itu Lurah yang merasa tak berdosa lagi duduk santai di depan rumahnya.
Tiba-tiba bogem mentah mengenai wajah Lurah. Belum sempat membela diri, keluarga kemudian menghajarnya bertubi-tubi. Lurah terjatuh. Warga mendirikannya dan kembali menghajar dia.
Dalam keadaan sempoyongan, warga mengarak dia sepanjang jalan menuju Kantor Polres. ‘’Ini Lurah Saumlaki, dia sudah tiduri anak kami,’’ teriak ibu korban sepanjang perjalanan.
Warga yang mengenal Lurah tak mampu melakukan pembelaan. Karena mereka tahu Lurah melakukan perbuatan bejat. Kota Saumlaki riuh, menyaksikan sang Lurah di arak massa.
Bahkan sepanjang jalan, warga yang mengetahui duduk masalah, sempat menghadiahi Gerardus Laiyan dengan bogem mentah.
Sesampainya di Kantor Polisi, anggota yang mengenal Lurah kemudian mengamankan dia. Sebagian polisi kemudian membawa lurah ke RS Magretty.
MINTA BUPATI TEGAS
Terkait dengan peristiwa ini, keluarga korban meminta kepada Pj. Bupati Kepulauan Tanimbar secepatnya mengambil langkah tegas.
‘’Selain proses hukum, kami minta pj Bupati mengambil langkah tegas. Lurah telah mencoreng harkat dan martabat sebagai PNS,’’ kata mereka.
Keluarga juga mendesak Polres KKT memberikan tuntutan yang setimpal dengan perbuatannya.
Baca Juga:
Atamimi PLT Lurah Batu Meja, ‘Lurah Selingkuh’ Jalani Pembinaan di BKD; https://sentralpolitik.com/atamimi-plt-lurah-batu-meja-lurah-selingkuh-jalani-pembinaan-di-bkd/
‘’Ini kasus pencabulan anak di bawah umur.Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Kami minta dia harus di pecat dari PNS,’’ tegas mereka. (*)