MASOHI, SentralPolitik.com _ Masyarakat Maluku secara luas mendesak agar Deny Rahadi dicopot jabatannya dari Kepala Balai Taman Nasional Manusela.
Desakan pencopotan itu tertuang dalam Petisi di laman change.org pukul 22.30 WIT, Sabtu (17/5/2025). Ratusan warga sudah menandatangani petisi ini.
Petisi itu muncul setelah Deny Rahadi warga termasuk tokoh adat menilai Rahadi gagal dalam kasus hilangnya pendaki Gunung Binaya, Firdaus Ahmad Fauzi.
Warga mendesak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, serta Pemerintah Provinsi Maluku memulangkan Rahadi ke hutan lain.
TANGGUNG JAWAB MORAL
Dalam petisi itu menyebut, ‘kasus Fauzi’ bukan sekadar musibah alam biasa. Malainkan adanya kelalaian, hilangnya tanggung jawab moral, dan kegagalan sistemik dari pihak pengelola.
Khususnya Kepala Balai dalam menjamin keselamatan dan penanganan insiden di kawasan konservasi yang seharusnya dikelola dengan profesionalisme dan kepedulian tinggi.
Sikap “lepas tangan” dan minimnya komunikasi serta keterlibatan aktif dari pihak balai selama proses pencarian merupakan bentuk pengabaian terhadap nyawa manusia dan tanggung jawab institusional.
Oleh karena itu, warga menyebut pencopotan Kepala Balai TN Manusela atas kelalaian dan buruknya manajemen tanggap darurat.
Berikutnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan dan SOP pendakian di seluruh kawasan Taman Nasional Manusela.
MAAF TERBUKA
Sebelum meninggalkan Manusela warga juga mendesak Rahadi meminta maaf secara terbuka kepada keluarga korban dan publik.
Serta pembentukan tim independen untuk investigasi menyeluruh terkait peristiwa tersebut.
Pasalnya, ini bukan sekadar tentang satu nyawa, melainkan tentang tanggung jawab, integritas, dan kepercayaan publik terhadap pengelolaan taman nasional.
Jika tidak ada tindakan tegas, maka kejadian serupa dapat terulang dan mengancam pendaki lain di masa depan.
Baca Juga:
Warga Lanjutkan Pencarian Firdaus Tanpa Taman Nasional Manusela; https://sentralpolitik.com/warga-lanjutkan-pencarian-firdaus-tanpa-taman-nasional-manusela/
Terkait desakan pencopotan itu, Deni belum menanggapi ketika wartawan media ini mengonfirmasi lewat aplikasi Whatsapp. (*)