Dak Dik Duk Diseret KPK, ‘Bung Pice‘ Buru-Buru Bawa Pulang Mobil

“Kita kan dampingi Pemda dan ada itikad baik dari mantan bupati dan pejabat lainnya untuk mengembalikan kendaraan-kendaraan berplat merah milik daerah. Karena bila tidak dikembalikan, bisa dilaporkan dan itu masuk ke ranah tindak pidana penggelapan aset,’’ katanya.

Begitupun rumah dinas yang sudah dijadikan milik pribadi akan pula dilakukan penyelamatan. ‘’Jika belajar dari kasus pidana penggelapan aset itu, jangan sampai terseret. Kalau tidak mau terlibat masalah seperti itu,” katanya.

Tim Lembaga Anti Rasuah yang berada di Tanimbar selama tiga hari ini dan Rabu (12/4) besok segera bergeser ke Kota Ambon.

Baca Juga:

https://sentralpolitik.com/kpk-bakal-sita-2-mobil-negara-dari-tangan-bung-pice/

https://sentralpolitik.com/pengelolaan-keuangan-di-tanimbar-amburadul-berawal-dari-kesalahan-pemda/

KONDISI TANIMBAR HANCUR

Menurut Dian Patria, setelah melihat kondisi Bumi Duan Lolat ini, Tanimbar sudah berada dalam kondisi “hancur” alias darurat. Defisit anggaran pada batang tubuh APBD telah melebihi ambang batas yakni 25 persen, dari normal yang ditentukan maksimal yakni 5 persen saja.

“Biarkan kami bekerja. Kalau sudah tidak bisa dilakukan pencegahan lagi ya harus penindakan,” kunci Dian Patria.

Disinggung bahwa KPK jauh bertandang ke Tanimbar hanya untuk menarik kendaraan dinas dan pencegahan semata, dia menanggapinya dengan santai. Dikatakan bahwa giat ini hanyalah merupakan pintu masuk saja. ‘’Sudahlah, ini pintuk masuk kita,’’ sergahnya. (*)