SAUMLAKI (SentralPolitik)_ Aliansi Pemuda Mahasiswa Anti Korupsi Maluku, Senin (5/6) hari ini tetap akan melakukan aksi di KPK RI dan Kantor DPP Nasdem Jakarta.
—
Aksi tetap dilakukan meski Petrus Fatlolon berupaya mendekati mereka agar menghentikan aksi demo. Inti aksi aliansi antara lain mendesak agar KPK mengusut tuntas dugaan korupsi mantan Bupati KKT dan mencopotnya dari Sekretaris Partai Nasdem Maluku.
“Memang sempat saya dihubungi PF melalui orang-orang dekatnya, untuk menghentikan aksi ini. Tapi kami tidak mundur, kami tetap akan menyuarakan poin-poin tuntutan kami ke KPK dan Kantor Nasdem,” tegas Kordinator Lapangan (Korlap) Aliansi, Max Ardo yang dihubungi semalam, (4/6).
Sebelumnya, Aliansi Pemuda Mahasiswa Anti Korupsi Maluku menyebarkan pamflet yang beredar lewat medsos seperti FB dan WAG, yang akan melakukan aksi di KPK RI dan Kantor DPP Nasdem dengan sejumlah poin tuntutan.
Tuntutan mereka yakni meminta KPK RI untuk memeriksa mantan Bupati KKT Petrus Fatlolon atas dugaan korupsi SPPD fiktif selama masa jabatannya sebagai bupati. Kedua, meminta KPK segera memeriksa PF terkait infrastruktur yang diduga mangkrak, diantaranya jalan raya, rumah sakit dan proyek yang bermasalah di KKT.
Berikutnya meminta DPP Nasdem segera mencopot PF dari jabatan Sekwil DPW Nasdem Maluku, serta meminta Nasdem mencabut keanggotaannya dari Nasdem.
Didekati PF lewat orang-orang dekatnya, Aldo mengaku tidak akan surut dan terus mempersoalkan keresahan warga Tanimbar ini ke pusat.
“Poin-poin tuntutan aksi itu merupakan keresahan dari masyarakat Maluku, khususnya warga Duan Lolat dan kami akan terus menyuarakannya,” tandas dia.
TERBITKAN “DEKRIT”
Gagal meredam rencana aksi aliansi, Petrus Fatlolon alias PF bin Bung Pice kemudian meluncurkan 7 butir himbauan kepada masyarakat Maluku khususnya KKT.
Himbauan itu antara lain menyebut aksi demo dijamin undang-undang sepanjang sesuai mekanisme dan bukti serta fakta yang cukup.
Apalagi, katanya sejak lima tahun menjabat Bupati KKT, dirinya juga didemo dan diterima baik, dan diajak dialog dan menjawab semua tuntutan dengan tegas sesuai mekanisme.
PF juga mengingatkan kalau 2023 dan 2024 adalah tahun politik, karena itu ada kepentingan politik, ada skenario yang dikemas oleh kelompok politik tertentu, bahkan mereka membiayai pendemo, apalagi para pendemo bukan anak Tanimbar.
‘’Ini bertujuan untuk mengurangi elaktabilitas saya selaku Bakal Calon Bupati 2024 yang sangat kuat dan dipastikan Menang. Mereka tidak punya kemampuan bersaing secara fair sehingga mereka melakukan cara-cara yang tidak bermartabat dan busuk. Ini sudah terbaca dan teridentifikasi,’’ kata dia.
Dia mengaku para pendukungnya meminta agar melakukan aksi balasan di KPK RI dan Kantor Nasdem di Jakarta, tapi bung Pice menegaskan tidak perlu melakukan aksi balasan tersebut.
‘’Kita mengampuni dan memaafkan serta berdoa kepada Tuhan untuk memberkati mereka. Menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan biarkan Tuhan yang akan berperkara bagi mereka,’’ kata dia.
‘’Kita memaafkan dan memilih diam bukan berarti kita bersalah, justru dengan memaafkan dan mendoakan mereka yang membenci kita maka kita akan diberkati oleh Tuhan,’’ kata PF yang pernah berurusan dengan lembaga hukum menyusul kasus dugaan penistaan terhadap agama ini.
PF juga memastikan diri dan keluarganya baik-baik saja dan dia pastikan akan maju kembali sebagai balon Bupati KKT dan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, tanpa memfitnah orang lain.
‘’Atas Pertolongan Tuhan, maka PF akan memenangkan Pilkada dan akan dilantik sebagai Bupati dan jika Tuhan sudah merancangkan masa depan yang indah bagi kita, maka tidak ada satupun yang dapat menghentikannya,’’ sesumbar bung Pice.
Dia juga menghimbau warga agar tidak terpancing dengan berita hoax. ‘’Jangan panik dengan tulisan-tulisan dari orang tertentu dengan media tertentu, karena mereka dipakai oleh kepentingan politik untuk menyusun skenario pembusukan yang kotor,’’ katanya.
SAYANG
Sayangnya, PF tidak merinci tulisan-tulisan mana yang hoaks dan media mana yang dipakai oleh kepentingan politik dan skenario kotor.
Sebab selama ini banyak tulisan dan media yang bersumber dari KPK, Kejaksaan dan kroni-kroninya sendiri, dan kasus-kasus dugaan korupsi tengah bergulir di kejaksaan dan KPK yang mengarah kepada bung Pice, keluarga dan kroni-kroninya.
Bahkan sebagian kroni PF sudah dikerangkeng di jeruji besi, sebagian tengah menjalani pemeriksaan, dan separuhnya lagi antre untuk diperiksa. (*)