AMBON, SentralPolitik.com _ Tokoh Masyarakat Maluku di Jakarta, Engelina Pattiasina meluncur Petisi Rakyat Maluku kepada Presiden RI, Kamis (7/9). Petisi ini terkait pengelolaan Block Masela
—
Petisi ini dilansir lewat platform change.org dan mendapat dukungan ratusan warga dan pendukung yang ada.
Adapun isi petisi ini, antara lain;
Pertama, Presiden RI diminta terus dan konsisten dengan komitmen untuk mengembangkan kilang Blok Masela 100 persen di darat.
Ini sesuai Keputusan Presiden Joko Widodo pada 23 Maret 2016 dan penegasan kembali ketika meresmikan Jembatan Merah Putih 4 April 2016. Sebab, keputusan itu tidak mengenal kombinasi kilang darat dan laut, apalagi dikembalikan ke laut.
Kedua, Pemerintah dalam hal ini, stakeholder yang berkaitan dengan industrialisasi Migas untuk memastikan adanya industri yang hendak dikembangkan dan dibangun di Maluku dan bukan di tempat lain.
Selanjutnya, sebagai bagian dari upaya hilirisasi gas Blok Masela, termasuk industrialisasi untuk sumber daya alam lainnya, seperti minyak, nikel, dan mineral lainnya, termasuk industrialisasi perikanan dan lainnya di Maluku.
“Pemerintah harus memastikan pengelolaan semua SDA di Maluku, sehingga bisa memutus mata rantai kemiskinan yang ada,” tandas Pattiasina dalam petisinya.
Ketiga, Pemerintah harus memastikan perlindungan atas hak masyarakat adat Maluku, baik ruang lingkungan darat maupun laut, baik melalui regulasi, terutama dalam implementasi nyata di lapangan.
Masyarakat adat tidak harus digusur dari ruang lingkungan dan tanah leluhurnya untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat di bagian lain dunia.
“Demikian Petisi Rakyat Maluku ini, kami sampaikan kepada Presiden RI, yang juga dilampiri tanda tangan rakyat Maluku yang mendukung petisi ini,” tukasnya.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/fatlolon-dukung-oratmangun-di-pilkada-tanimbar-2024/
Sampai berita ini terpublis, sudah sekitar 250 warga yang ikut menandatangi petisi tersebut. (*)
Saya kira apa yang disampaikan oleh ibu Patiasina itu hanya mengingatkan kembali apa yang pernah disampaikan oleh bp. Presiden Jokowidodo. Jadi menurut saya itu yang terbaik bagi masyarakat Maluku untuk meresap tenaga kerja sebanyak banyaknya.