AMBON (SentralPolitik.com) – DIREKTUR Perusahaan Global Labour Solutions (GLS) yang bercokol di Darwin, Australia, Linda Revees mengaku tidak tahu menahu soal perekrutan tenaga Kerja asal Kota Ambon, dengan biaya sebesar Rp.85 juta per orang.Revees juga mengaku keberatan soal berita perekrutan 1.000 tenaga kerja asal Kota Ambon dimana nama perusahaannya ikut dicatut.
“Saya tidak ada hubungan dengan apa yang diberitakan. Ini tidak ada hubungan dengan saya. Saya bisa tuntut ini. Kenapa nama perusahaan saya disebut,” kata Linda ketika dihubungi Sentralpolitik.com, kemarin.
Linda Reeves menyebut perekrutan yang dilakukan perusahaan sudah sejak tahun 2019 lalu, atau sebelum Covid 19.
Saat perekrutan yang lolos seleksi awalnya 15 orang dan sudah mengikuti tahap pelatihan lewat zoom metting selama 3 bulan.
“Toh, setelah itu kita putuskan hanya 2 orang yang siap diterima bekerja di Australia. Jadi kalo dibilang ribuan orang dan ikut magang di Batam, itu diluar perusahaan saya. Tidak ada hubungan itu,” katanya.
Dia malah mempertanyakan perusahaan apa yang dikerjasamakan di Batam, siapa yang merekrut mereka.
“Perusahaan saya tidak pernah meminta uang dan pelatihan 6 bulan di Batam. Itu pelatihan apa? Saya tidak tahu dan akan mengkonfirmasi lagi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota,” katanya.
Karena dia meminta Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon atau siapapun yang melansir berita itu segera mengklarifikasinya.
“Saya minta penjelasan soal permintaan 85 juta dan pelatihan di Batam tidak ada hubungannya dengan Global Labour Solutions, perusahaan saya,” tandasnya.
Menyangkut perekrutan tenaga Kerja yang dilakukan oleh Global Labour Solutions, dia menyebut pada 4 Pebruari 2023 kemarin, dia berada di Ambon. “Training program kita sudah terlaksana. Awal Pebruari kemarin saya ke Ambon untuk wisuda,” kata dia.
Hanya saja, katanya dari belasan orang yang mengikuti training, hanya dua (2) orang yang lulus IELTS Tests (English). “Mereka berdua yang siap untuk diberangkatkan,” katanya.
