Sentral Sepekan

Hikayat Pengeran Urimessing Melawan Walikota

×

Hikayat Pengeran Urimessing Melawan Walikota

Sebarkan artikel ini

“Anak Raja Beranak Raja” (1)

Peta Negeri Urimessing
Peta Negeri Urimessing. F:IST-

Pria ini terlihat tenang. Perawakannya tinggi, berbadan besar. Maryo Ronaldo Tisera namanya. Dia putra mantan Raja Urimessing Kota Ambon, Johannis ‘Buke’ Tisera.

Karena ayahnya raja, anaknya tentu seorang pengeran. “Anak Raja Beranak Raja”. Begitu kira-kira ungkapan lama.

BUKE Tisera itu Raja Negeri Urimessing. Ia dilantik sebagai Raja pada Selasa 15 November 2022 di Dusun Seri. Dusun Seri itu Ibu Negeri Urimessing.

Bodewin Wattimena, melantiknya. Saat itu Bodewin masih menjabat Pj Walikota Ambon. Wattimena akhirnya menjadi Walikota setelah menang Pilkada 2024.

Ini suatu kebanggaan tersendiri, sebab Bodewin juga putra Urimessing. Ia berasal dari Siwang, salah satu dusun di bawah petuanan Urimessing.

Bukan juga suatu kebetulan kalau Wattimena melantiknya.

Oiya, marga Wattimena di Urimessing mempunyai kedudukan sakral dan tentu strategis.

Dari dokumen negeri yang memiliki aset besar dalam Kota Ambon itu, marga Wattimena dari Soa Kappa dan Soa Nahel bertugas mengukuhkan seorang Raja.

Marga Wattimena dari dua Soa itu adalah orang tua dan atau pemimpin adat di Negeri Urimessing.
—-
Oiya, pusat Kota Ambon ini sebetulnya berdiri diatas tanah dua negeri. Negeri Soya dan Negeri Urimessing.

Kedua negeri ini sedari turun-temurun dipimpin seorang Raja. Sama seperti daerah lain di Maluku, terutama Negeri Adat.

Raja itu diangkat dari Mata Rumah Parenta. Mata rumah itu rumpun keluarga atau keluarga besar yang berasal satu satu leluhur yang sama.

Nah, kalau dalam satu negeri ada lebih dari satu Mata Rumah Parenta, maka biasanya seorang Raja diputus lewat musyawarah.

Turunan Garis Lurus biasa menjadi penerus. Slack Boom alias Silsilah biasa menjadi acuan utama. Apalagi sudah digariskan dalam sebuah Peraturan Negeri (Perneg). Sah…!

Doeloe, biasanya antar Mata Rumah Parenta itu ada ‘toleransi’ yang terbangun. Mata Rumah Parenta yang belum memiliki keturunan yang cukup layak memimpin, maka diberikan kepada mata rumah yang lain.

Jadi bisa bergiliran. Tentu setelah menjalani musyawarah adat yang sakral.

Saat ini, bila ada dua Mata Rumah Parenta dalam satu Negeri dan tidak ada kata sepakat dalam musyawarah, maka jalan voting ditempuh. Penunjukan lewat pemilihan Raja.

Masing-masing Mata Rumah Parenta mengutus seorang Calon Raja. Raja elektor bertarung lewat Pemilihan di tingkat negeri atau desa.

Jadi, “Ia datang bertarung sebagai raja, dan pulang menjadi raja”.
Setidaknya ia tetap seorang Raja dalam Mata Rumah-nya.

Pada suatu hari, tepatnya Senin 23 September 2024 langit Urimessing berubah gelap. Dukacita dan air mata mengenangi negeri ini saat Raja mereka, Buke Tisera meninggal dunia.

Meninggal dunia sekaligus meninggalkan takhta Raja Urimessing. Dari sini, pada titik inilah masalah mulai mencuat.

Penentuan calon Raja Urimessing berbicara lain.

Bukan Maryo anak raja sebelumnya yang dilantik, tapi Walikota Ambon melantik Felix Tisera, Jumat 30 Mei 2025.

Pelantikan berlangsung di Dusun Siwang, desa kelahiran Bodewin mungil.

Apakah Maryo dan Felix itu sama? Tentu sama-sama Tisera sih… Sama-sama turun dari leluhur yang sama, Raja sedari jaman Kolonial Belanda bernama Philipus Steven Tisera, sekira tahun 1800-an.

Lantas siapa yang berhak atas kursi raja itu? Persoalan kemudian muncul disini.

Memang marga bisa sama, tapi garis lurus turunan Raja menjadi kanon utama. Garis lurus dalam arti bukan anak saudara perempuan raja misalnya. Atau seorang anak angkat.

Anak angkat pun harus dilengkapi dengan surat adopsi dan tentu mendapat pengakuan dari pemangku adat.

Lihat saja Peraturan Negeri Urimessing dengan tegas menyebut, “Mata Rumah Parenta TISERA yang berasal dari Garis Keturunan Philipus Steven dengan garis keturunan sesuai Slack Boom atau Silsilah. Slack boom ini menjadi Lampiran dari Perneg itu.

Noh, karena merasa berhak atas jabatan ayahnya, tentu Maryo tidak bergeming. Dia lantang menenteng perlawanan.

‘’Kami akan menggugat Pemerintah Kota Ambon, baik perdata maupun pidana,’’ sebut Maryo. SentralPolitik juga melansir itu.

Maryo Tisera tak sendirian. Ada empat Saniri Negeri yang berada di belakang. Dan sebagian masyarakat adat.

Sebelum pelantikan empat Saniri sudah menyatakan tidak bertanggung jawab bila Felix dilantik sebagai Raja.

Oiya, ada 9 orang Saniri Negeri di Urimessing. Dan para Saniri ini menyebut pencalonan tidak sesuai Peraturan Negeri Saniri yang ada.

—–

HEIN JOHANNIS TISERA

Maryo melawan! Karena sesuai silsilah turunan lurus ia yang harus memimpin.

Lepas dari moyangnya bernama Philipus Steven sebagai raja pertama, dua Raja terakhir adalah ayak dan kakek kandungnya. Tegak lurus dari atas.

Almarhum Buke Tisera sebetulnya mewarisi tahta Raja dari sang ayah. Namanya Hein Johanes Tisera. Ini tertuang jelas dalam sejarah dan tertuang pada Silsilah.

Lantas siapa Hein Johannis Tisera?

‘’Mengakui sebagai Pemerintah Negeri Urimessing Kotjamatan P. Ambon, Kabupaten Maluku Tengah; Saudara Hein Johannis Tisera dengan Gelaran: Orang Kaya”.

Demikian bunyi Keputusan Bupati Kepala Daerah Maluku Tengah (Urusan Otonomi Daerah) tanggal 5 Januari 1970 nomor 1/KDH/UOD.

Dari Surat Keputusan Daftar Surat-surat Keputusan Bupati Daerah Maluku Tengah itu, pada surat yang sama juga berbunyi:

‘’Mengakhiri penundjukan Kepala Kotjamatan P. Ambon, sebagai wakil Pemerintah Negeri Urimessing dengan utjapan terima kasih”.

Sekretaris Daerah Maluku Tengah saat itu Drs I E Toekan. Ia yang meneken Kutipan Surat itu. Sementara Bupatinya A G Polanunu.

Polanunu ini lah yang melantik Raja Hein, opa Maryo, sebagai Orang Kaya atau Raja Negeri Urimessing.

Tulisan dalam SK ini tentu masih dalam bantuk Ejaan Lama. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) mulai berlaku di Indonesia dalam surat-menyurat setelah terbit pada tahun 1972.

Dari Keputusan doeloe itu diketahui kalau sebelum Hein Johanis menjadi Raja Urimessing, ternyata Camat P. Ambon pernah menjabat Raja. Pejabat memutar roda pemerintahan negeri sebelum adanya Raja Definitif.

Sayang, siapa nama Camat saat itu belum diketahui pasti.

Oiya, di tahun 1960-an ternyata sebagian Kota Ambon saat ini masih berada pada Wilayah Kabupaten Maluku Tengah.

Termasuk Urimessing tadi. Begitu pun Negeri Batumerah sampai ke Negeri Passo dan seterusnya.

Makanya dalam surat-surat menyurat, Kabupaten Maluku Tengah menyebut Ambon sebagai Kecamatan Pulau Ambon.


POLEMIK

Setelah kematian Hein Johanes Tisera, raja-raja Urimessing silih berganti. Seiring regulasi. Bahkan ada pejabat Raja yang mengisi kursi Raja.

Pejabat ini biasanya seorang pegawai pamong setelah mengantongi SK. Entah dari kecamatan atau pun dari Pemerintah Kota.

Terakhir tercatat nama Alfian Lewenusa S.STP, MSi sebagai Pj Raja Urimessing sekira tahun 2016. Ia saat ini menjabat Kepala Bagian Pemerintahan Kota Ambon.

Ada lagi Pj Raja bernama Arthur Solsolay yang memerintah negeri itu sekira tahun 2022. Di tangan Solsolay ini lah Peraturan Negeri di-Undangkan- bagi warga Urimessing.

Perneg ini di-sah-kan sebelum Pj Walikota Ambon, Bodewin Wattimena melantik Buke Tisera.

Buke menjalankan pemerintahan. Sayang, ia keburu pergi. Sang Khalik memanggilnya, meninggalkan dunia fana.

Baca Juga:

Binaya Maut Memanggil di Jejak Soumori; https://sentralpolitik.com/binaya-maut-memanggil-di-jejak-soumori/

Hein mati mewariskan Kursi Raja ke ‘Buke’ Tisera. Sayang, Buke pergi menyisahkan polemik!

‘’Layu rumput di halaman.’’ Kata pepatah soal raja. #SentralSepekan (Bersambung…)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di Channel Telegram

Respon (2)

  1. Mario mimpi belum bangun coba itu pertanggung jawaban uang 100 JT buat bangun rumah singgah uangnya lari kemana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komposisi KONI Maluku
Sentral Sepekan

Kita patut bersyukur KONI Maluku sudah memiliki pengurus baru Periode 2025-2029. Periode ini muncul karena pengunduran diri Ketua KONI sebelumnya,…

Logo AKMIL
Sentral Sepekan

JUMPA lagi dengan #SentralSepekan, ulasan media Anda seputar isu pekan-pekan ini. Selamat beraktifitas. Tetap jaga kesehatan. Alam semesta sepertinya terus…