HARI ini, Senin 15 Mei 2023 bangsa Indonesia khususnya masyarakat Maluku merayakan HUT Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura. Oleh negara, ‘Jejak Pattimura’ terakhir dapat dilihat pada uang kertas rupiah pecahan Rp. 1000 bergambar Pattimura. Uang itu diterbitkan pada 29 November 2000.
—
Meski uang Pattimura masih berlaku, saat ini ada lagi uang pecahan Rp.1000 baru dengan gambar Pahlawan Nasional, Tjut Muetia. Uang baru Tjut Muetia ini diterbitkan pada 2022.
Awalnya sebagian warga merasa pesimis atas penghargaan negara yang ‘hanya’ menempatkan Kapitan Pattimura pada uang pecahan seribuan.
Meski begitu, Dosen FISIP Unpatti, Prof. Dr. T. D. Pariela, MA memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, uang bergambar Pattimura bukan sekedar menyenangkan masyarakat, melainkan menunjukan penghargaan dan apresiasi.
‘’Bukan hanya kebiasaan bangsa kita, tapi di seluruh dunia Mata Uang selalu dihiasi dengan wajah-wajah para Pahlawan. Ini karena selalu dianggap penting,’’ katanya menjawab media ini, pekan lalu.
PENGHARGAAN
Dia mengingatkan, mata uang yang diakomodasi atau menampung wajah Pahlawan yang berasal dari daerah, dianggap bahwa tidak sekedar menyenangkan masyarakat dimana seorang pahlawan berasal, tetapi menunjukan penghargaan dan apresiasi.
‘’Jadi sebetulnya masyarakat mendapatkan apresiasi karena pahlawan yang dicantumkan sebagai salah satu ikon dari mata uang akan merasa sangat terhormat,’’ kata dia.
Pariela yang mantan Dekan FISIP ini menduga pergantian uang Pattimura ke pahlawan yang lain karena terbatasnya nominal uang, sementara jumlah orang yang dianggap penting untuk dijadikan sebagai ikon di dalam sebuah mata uang itu terbatas.
‘’Jadi sarananya terbatas, tetapi orang yang mau ditampung dalam mata uang jumlahnya banyak sehingga barangkali digilir,’’ kata dia, menduga.
Terkait uang emisi baru Rp.1000 dengan gambar yang lain,dia mengingatkan bahwa yang paling penting akibatnya terhadap masyarakat. Toh, sejauh ini tidak ada reaksi masyarakat terhadap pergantian uang.
‘’Meskipun dulu uang Pattimura pertama diterbitkan masyarakat Maluku merasa bangga dan merasa dihormati pahlawan mereka diakomodir sebagai salah satu ikon di mata uang Indonesia,’’ kata dia.
PAHLAWAN
Sekedar tahu, sampai tahun 2022 terdapat 200 Pahlawan Nasional, 185 adalah pria dan 15 pahlawan wanita.
Pariela bilang penempatan tokoh atau pahlawan di mata uang merupakan cara pemerintah atau negara memberikan apresiasi terhadap jasa-jasa mereka.
Karena itu dia menyarankan sebaiknya digilir secara adil supaya bisa mengakomodasi semua kepentingan. Harus ada penjadwalan pada saat mana uang itu dapat diperbaharui.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/harmony-sudut-kota-dan-kegembiraan-hari-pattimura/
‘’Sebaiknya dipertimbangkan secara adil dan bijaksana sehingga semua lapisan masyarakat dapat kesempatan ikut berbangga hati, karena pahlawan yang berasal dari daerahnya diakomodir sebagai ikon dalam sebuah alat tukar,’’ pungkas. (*)