Ini Dugaan Permainan Kotor di Survey Penentuan Kandidat Walikota dari Nasdem

Simulasi pada pasangan berikut yakni Alexander Y Waas berpasangan dengan Antony Latuheru.

‘’Tentu ini juga sengaja dilakukan oleh lembaga survey. Karena itu pasangan ini memperoleh prosentasi 2,7 persen,’’ katanya.

Selanjutnya, baru pada pasangan Bodewin M Wattimena berpasangan dengan Mus Mualim. Tentu pasangan ini mendapat peroleh yang besar yakni 59,1 persen.

Selanjutnya Ferly Tahapary dengan Hamdani Laturua dengan perolehan 3,2 persen. ‘’Nah, dari simulasi pasangan ini saja terjadi dugaan manipulasi pasangan,’’ tandasnya.

Sumber yang mewanti-wanti media ini jangan melansir identitasnya ini menduga, VOXPOL Centre tidak pernah terjun ke lapangan.

‘’Sebab mana mungkin responden yang ada di Kota Ambon tidak tahu dan paham dengan simulasi yang ada,’’ tudingnya.

METODOLOGI

Kejanggalan lain juga terjadi pada metodologi survei. Pada data sebanyak 131 halaman ini, terdapat jumlah responden sebanyak 440 responden.

Namun pada penarikan sampel, dijelaskan pemilihan responden sebanyak 5 orang yang diambl dari 2 RT/RW dalam satu kelurahan. Sementara ada 20 kelurahan di Kota Ambon.

‘’Nah itu berarti satu kelurahan 10 responden. Bila kita mengalikan responden maka yang mendapat survey hanya 200 responden. Ini berarti lembaga itu telah menyisihkan 240 responden,’’ katanya.

Lantaran itu, sumber media ini menyebutkan kalau survei akal-akalan ini sengaja berlangsung untuk mengegolkan salah satu kandidat.

‘’Dan ini benar-benar pembodohan terhadap institusi Partai Nasdem di pusat untuk memuluskan kandidat tertentu. Apalagi para pengurus pusat tentu tidak paham benar soal kontur politik di Ambon,’’ tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *