Hukum dan Kriminal

Ini Percakapan Antar Dokter Umum; Terkait Kasus “Nasi Bungkus” Awear

×

Ini Percakapan Antar Dokter Umum; Terkait Kasus “Nasi Bungkus” Awear

Sebarkan artikel ini

"Kalau keracunan dalam satu menit mestinya semua datang''

Animasi Percakapan
Animasi Percakapan antar dua dokter umum. F/NET-

SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Rekaman percakapan lewat telepon antara dua dokter umum di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) bocor di masyarakat.

Mereka bercakap terkait kasus Nasi Bungkus Paslon di Desa Awear Pulau Fordata, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Dari rekaman itu terungkap, satu dokter adalah dokter di Puskesmas Fordata, satunya lagi Paslon yang memboyong nasi bungkus ke Desa Awear, saat kampanye di desa itu pekan kemarin.

Adalah  dr. Feby Urutman, dokter muda yang bertugas di Puskesmas. Satunya lagi dr. Juliana Ratuanak, Paslon nomor 3 yang berkampanye di desa penghasil Pastor Katolik Pertama dan Terbanyak di Tanimbar itu.

PERCAKAPAN

‘’Adi kaka tanya dolo. Itu yang sakit itu, diare itu orang dari desa mana,’’ kata dokter Juliana membuka percakapan. ‘’Awear kaka, Awear Bunda,’’ jawab Urutman.

‘’Dong (mereka) makan makanan itu jam berapa? Karena kami juga makan makanan itu, bahkan kami makan itu lebih larut,’’ katanya.

  • Dokter Urutman: Aduh kalau, kalau soal makanan.. tau dok kalau soal keracunan makanan katong musti periksa.

Ini saat Anamnesa, saya beta Anamnesa bertanya (kepada pasien) kenapa, makan atau minum apa? Dong (Pasien) menjawab makan Nasi Kuning. Tapi seng ada keracunan makan mo… Diare akut. Kalau keracunan katong musti periksa dok.

  • dr Juliana: Oke adik, kakak bilang saja, orang-orang kasih busuk kaka tiap hari.. hehe
  • dr Urutman: Lha kalau keracunan, kalau keracunan dalam beberapa menit dong semua datang di rumah (Puskemas). Masak su bermalam, besok baru datang, sudah ada yang mati dong. Nah, masalah keracunan makanan musti periksa dok…. katong mo periksa…. (bla…bla… bla)
  • dr Juliana: Betul
  • dr Urutman: jadi,,, medis seng ada karacunan makan.. ini diare akut
  • dr Urutman & dr Juliana: disini ada peningkatan kasus
  • dr Urutman: jadi begitulah katong bertanya dorang jawab makanan… namanya anamnesa
  • dr Juliana: iya, setelah beta ber ini (konstestasi) tiap hari dong ini beta…
  • dr Urutman: beta baca berita dong kasih naik sejak dong…
  • dr Juliana: seng apa-apa adik, kaka su tau dong pung kabar to. Kaka rekam ini supaya kaka dong pung wartawan kaunter e.. bole ya (keduanya cekikikan…)
  • dr Urutman: iya dok.. semangat dok. semangat… mis u…
DEFENISI

Anamnesa merupakan suatu kegiatan wawancara antara pasien/ keluarga pasien dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk memperoleh keterangan-keterangan tentang keluhan dan riwayat penyakit yang diderita pasien.

Tujuannya untuk membantu tenaga medis atau dokter dalam mengidentifikasi keluhan dan gejala pasien.

Dengan memahami keluhan dan gejala pasien, dokter dapat menentukan langkah selanjutnya dalam proses diagnosis dan pengobatan.

Sementara Diare Akut pada umumnya disebabkan karena adanya infeksi virus atau bakteri di saluran cerna. Infeksi virus atau bakteri tersebut bisa terjadi karena adanya kontaminasi pada makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh penderita diare tersebut.

Diare akut merupakan jenis diare yang paling umum terjadi. Gejala diare akut muncul dalam waktu kurang dari 14 hari.

GEJALA KERACUNAN

Dikutip dari website resmi Siloam Hospital, beberapa gejala keracunan makanan yang umum terjadi dan memerlukan pertolongan pertama adalah sebagai berikut:

-Mual dan muntah.

-Diare, kemungkinan disertai darah jika penyebabnya adalah bakteri EHEC atau Campylobacter.

-Dehidrasi.

-Nyeri kepala.

-Nyeri dan kram perut, biasanya terjadi 12–72 jam setelah makan.

Meski sulit untuk dicegah, Anda dapat mengurangi risiko keracunan makanan dengan mengonsumsi makanan yang terjamin kebersihannya.

Selain itu, perhatikan keterangan tanggal kadaluarsa pada setiap kemasan untuk memastikan makanan tersebut masih layak dikonsumsi.

CATATAN

Catatan media ini, pernyataan dokter Uruman bahwa kalau keracunan pasien dalam satu menit sudah harus datang berobat, patut diduga yang bersangkutan tidak profesional dalam tugas.

Apalagi satu pasien akhirnya meninggal setelah 3 hari rawat inap karena diduga salah dalam penanganan sejak awal (tidak infus, karena medis menyebut pasien masih kuat).

Baca Juga:

Diduga Terjadi Malpraktek Penangan Kasus Nasi Bungkus; https://sentralpolitik.com/diduga-terjadi-malpraktek-penanganan-kasus-nasi-bungkus/

Percakapan itu terjadi sebelum satu pasien meninggal dunia karena mengkonsumsi makanan pemberian kakeknya yang ikut dalam Kampanye.  (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *