TARIAN Cakalele selama ini terkenal sebagai tarian di Maluku. Tarian ini biasanya di tampilkan pada acara-acara khusus.
Pada pelantikan Abraham Tuanakotta sebagai Raja Negeri Hulaliu, tarian ini di tampilkan untuk mengiringi prosesi ada pelantikan raja di saalah satu negeri di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah itu.
Ada Mandi Kebal, salah satu prosesi sebelum tarian ini tampil.
—
Parang berdenting bersama dengan musik dari tifa dan tahuri mengiringi tarian Cakalele yang dibawakan oleh Pemuda-Pemuda di Negeri Hulaliu.
Siang itu, terik matahari semakin membakar semangat para pemuda dan anak-anak yang mengenakan celana warna Merah dan kain berang di kepala.
Mereke tampil mengikuti Tarian cakalele hingga “iris badan” yang mewarnai prosesi pengukuhan adat Raja Negeri Hulaliu, Abraham Tuanakotta.
Terlihat, puluhan pemuda bahkan anak-anak usia 5 tahun terlibat dalam tarian yang membuat masyarakat yang menyaksikan terkagum-kagum.
Sebagian malah merasa ngeri, lantaran adanya atraksi ‘iris badan’ dengan parang yang dilakoni para pemuda dan anak-anak negeri itu.
Raja Negeri Hulaliu Abraham Tuanakotta mengatakan Tarian Cakalele di Negeri Hulaliu, akan dijadikan sebagai seni budaya yang rutin berlangsung setiap tahun, terutama dalam momen 15 Mei, Hari Pattimura.
‘’Tarian ini akan kami tampilkan pada acara-acara khusus lainnya, seperti Pelantikan Raja dan penutupan Baileo,” katanya.
SUMUR NEGERI
Kepala Soa Siahaya, Yopi Siahaya menjelaskan, sebelum menampilkan tarian ini, persiapan berlangsung sejak malam sebelum pengukuhan.
Ada prosesi pengambilan air di sumur Negeri. Selanjutnya air ini akan di pakai untuk membasuh tubuh para peserta Cakalele, sekaligus sebagai prosesi kebal bagi mereka.
‘’Sebelum katong (Kita) ke rumah adat, katong pergi ambil air di Sumur Negeri,’’ terangnya.
Masing-masing Kepala Soa akan mengambil air untuk di bawakan ke Rumah Soa masing-masing. Di Hulaliu ada Soa Taihuttu, Soa Siahaya dan Soa Noya.
‘’Tentu sebelum pergi ke sumur negeri ada ritual untuk ambil air,”jelasnya.
TUHAN DOA DAN LELUHUR
Dalam proses itu juga, Kepala Soa Siahaya akan memimpin ritual Pasawari. Ritual ini merupakan doa khusus kepada Tuhan, dan juga komunikasi dengan para Leluhur.
‘’Malam hari sebelum pengukuhan, anak-anak Soa akan berkumpul di rumah Soa kemudian menuju ke rumah Adat. Kami bersyukur karena prosesi ini hingga tari cakalele bisa berjalan lancar,” katanya.
Pada kesempatan itu, salah satu anak Negeri Hulaliu, Yopi Izaak juga mengatakan akan mendukung Pemerintahan Negeri Hulaliu.
Dia juga menyatakan siap membantu untuk pengembangan dan pelestarian tradisi-tradisi adat yang berjalan di Hulaliu.
“Selaku anak negeri, kami pulang kampung halaman yang bertepatan dengan momen pengukuhan adat Raja Negeri Hulaliu,’’ kata dia.
Selaku anak Negeri Izaak mengaku bangga dengan prosesi adat yang berjalan.
Baca Juga:
Tuanakotta Dilantik Raja Negeri Hulaliu, Ini 7 Negeri Gandong : https://sentralpolitik.com/tuanakotta-dilantik-jadi-raja-negeri-halaliu-ini-7-negeri-gandong/
‘’Kami bersyukur bisa hadir di momen luar biasa ini. Bisa menyaksikan warisan para leluhur yang harus terus kita pelihara,” tekat Izaak. (*)