Jaksa Diminta Tangkap Jedithia Huwae!

Soal Dugaan Korupsi Rp. 52 Millar Uang Negara di Tanimbar

‘’Khususnya untuk kerugian negara, mekanisme berikutnya kita melakukan sidang tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi. Kepada teman-teman yang khususnya ada temuan telah dilakukan pemanggilan melalui surat resmi dan sidang tuntutan ganti rugi,’’ bebernya.

Diakui, dalam perjalanan tentu ada beberapa mekanisme yang dipakai. Misalnya perjalanan dinas yang kurang bukti, kelebihan bayar wajib disetor. ‘’Nah, termasuk yang sifatnya terindikasi ke arah fiktif. Upaya kami memang seperti itu, namun memang diakui, sampai berakhirnya masa tindaklanjut, tidak semuanya tuntas, dan itu menjadi PR kita,’’ kata dia memaparkan apa yang sudah diperbuat secara normtif.

Sementara untuk yang bersifat proyek konstruksi barang dan jasa dibebankan pada pihak ketiga, seperti ada kelebihan volume atau kurang volume. Sehingga diharapkan para pihak yang namanya direkomendasi wajib menyelesaikannya.

Menyoal sebanyak 26 OPD termasuk Sekretariat Daerah yang melilit Sekda KKT, RM dia akui akan mengakaji realisasi tahun 2020. ‘’Kita butuh kembali penyelesaian kerugian negara pada semua OPD. Jadi saat ini, kami belum bisa sebutkan,’’ kilahnya.

TERLIBAT

Soal tudingan kalau inspekturat juga menikmati SPPD fiktif sebesar Rp. 1,478 M dari Rp.1,483 M yang dialokasikan sehingga OPD ramai-ramai bebas menggasak uang negara dengan aman dan nyaman, Huwae secara diplomasi menyebutkan kalau siapapun dia dalam kedudukannya sebagai pimpinan OPD terikat secara kewenangan sebagai pengguna anggaran.

‘’Saya sebagai salah satu inspektorat juga sebagai pengguna anggaran pada OPD saya. Saya tidak akan mungkin melakukan intervensi atas penggunaan anggaran pada dinas A, B dan lain-lain. Karena kami juga terikat sesuai ketentuan main yang diatur dalam UU yang berlaku,’’ kilahnya.

Soal data yang dipaparkan media ini, dia memberikan apreasiasi. ‘’Soal data media, saya hormati data yang disajikan. Tapi kita tidak bisa langsung mengakui itu. Saya kaget (inspektorat juga punya data) tapi untuk data itu saya tidak bisa jawab, karena kita akan buktikan dengan data yang bisa saya jawab. Menarik memang, tapi nanti kita lihat lagi, sebab memang harus diuji,’’ sebutnya.

Didesak terus soal keterlibatan inspektorat dia menyebut kalau tahun 2020, semua kena rasionalisasi karena Covid-19, sehingga semua anggaran dipangkas. ‘’Di pagu anggaran 2020 kita juga kena rasionalisasi,’’ elak Huwae. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *