Sentral Sepekan

Kabinet “Cari HAL”

×

Kabinet “Cari HAL”

Sebarkan artikel ini

Catatan Sekenanya Saja soal Komposisi KONI Maluku 

Komposisi KONI Maluku
Komposisi KONI Maluku Periode 2025-2029. F:IST-

Kita patut bersyukur KONI Maluku sudah memiliki pengurus baru Periode 2025-2029.

Periode ini muncul karena pengunduran diri Ketua KONI sebelumnya, Murad Ismail. Sebelumnya lagi karena Murad kalah bertarung di Pilkada Gubernur Maluku.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

__

NASKAH mundur per 2 Januari 2025, tapi setelah itu ada mosi tidak percaya. Dari kronologis waktu, sebetulnya mosi tidak percaya itu merupakan upaya ‘Cari HAL’.

Sebab mana mungkin orang sudah dengan iklas mengundurkan diri, kok ada mosi tidak percaya setelah itu.

HAL akan muncul kalau sekiranya Murad, katakanlah, menggugat Panitia Musyawarah Luar Biasa KONI Propinsi Maluku. Dengan alasan pencemaran nama baik.

Lain HAL kalau mosi tidak percaya secara tertulis bergulir, baru Murad melayangkan pengunduran diri.

Pada titik ini bukan tidak ada HAL. Tapi sudahlah, Murad juga tidak cari HAL dalam masalah olahraga ini. Setidaknya sampai hari ini.

Okelah, Musyawarah Luar Biasa sudah berlangsung. Formatur sudah terbentuk dan SK Kepengurusan sudah terbit. Letjen (Purn) Marciano Norman meneken SK itu. SAH!

Tapi, masih ada HAL yang perlu digaris bawahi, dan setidaknya ada beberapa catatan “sekenanya saja” yang sekiranya bisa menjadi HAL di kemudian hari.

1). Lepas dari kompetensi personil para pengurus dan olahragawan murni, “Kabinet KONI” sepertinya tergambar jelas, mana pendukung SAM Latuconsina sebagai Ketua Umum, dan mana pendukung Hendrik Lewerissa sebagai Gubernur Maluku

2). Dua gerbong yang masuk kalau ditilik lebih jauh, terlihat jelas 80-90 persen adalah gerbongnya SAM. Gerbong saat SAM masih menjadi Ketua KNPI Maluku, dan sebagian gerbongnya di ASN Pemkot, saat dia menjabat Wakil Walikota Ambon.

3). Gerbong kecil HL masuk Kabinet lewat FORKI (Karateka) dan sebagian pendukung, kerabat atau koleganya, termasuk TimSus.

4). Apakah semua anggota KABINET KONI merupakan kolaborasi tim Sukses HL pada Pilkada kemarin? Bisa iya bisa juga tidak. Tapi kemungkinan besar tidak. Contohnya, saat Pilkada kemarin PKB itu pendukung Murad, tapi pendukung MURAD juga masuk Kabinet KONI, ya karena mereka adalah gerbongnya SAM.

Itu satu contoh saja, dan bukan tidak mungkin ada juga Pendukung JAR dan MI pada Pilkada kemarin, juga masuk di kabinet obesitas itu. Celakanya, ada pendukung fanatik HL yang murni Karateka justru tersingkir dari kabinet.

5). Okelah, olahraga wajib dipisahkan dengan politik. Tapi aroma politik kental terasa pada Kabinet ini.

6). HAL lain, pada KONI justru ada pada posisi Wakil Ketua II yang membidangi Organisasi dan Kehumasan yang diduduki Roy Monge. Tuan Monge itu Sekretaris pada kepengurusan sebelumnya. Ia yang dikabarkan merancang Surat Pengunduran Diri Murad Ismail dari jabatan Ketum KONI Maluku.

Dia juga yang dikabarkan lewat kaki tangannya menggalang mosi tidak percaya dari KONI Kabupaten/ Kota dan Pengcab-pengcab se-Maluku.

Roy Monge itu juga merupakan Pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku.

Nah, satu HAL pada pengurus sebelumnya yang ‘janggal’ yaitu, Dispora itu pengawal Regulator di Daerah, tapi Monge juga bertindak sebagai Operator di KONI (Sekretaris).

Kasarnya, dia yang mengawal suatu regulasi termasuk anggaran, tapi dia juga yang menjalankan regulasi itu. HAL juga kan?

Noh, pada titik linier, sebetulnya ‘kegagalan’ KONI sebelumnya bukan pada seorang MURAD ISMAIL semata, tapi ada pada KONI secara kolektif.

Dan yang paling bertanggung jawab ya ada pada Ketua Harian dan Sekretaris dong, sebagai operator roda organisasi dan Keuangan KONI.

7). Anehnya pada KONI kali ini tuan Monge kembali masuk struktur kepengurusan dan menduduki posisi sangat strategis.

Mengapa strategis? Begini..! Kabinet ini tidak memiliki Ketua Harian. Nah, SAM yang punya mobilitas tinggi, tentu tidak akan berada sepenuhnya di Kota Ambon.

‘Kebepergian’ SAM ke luar Maluku, tentu ada yang mewakilinya sebagai ketua. Nah, Ketua Harian ini akan ditentukan oleh SAM.

Kalau semua wakil-wakil ketua kebagian secara bergilir sebagai Ketua Harian, masih oke sih.

Tapi dengan kedekatan SAM dan Roy Monge dan kapasitas tugas wakil ketua yang tepat, dengan sendirinya jabatan Ketua Harian, akan berada pada Roy Monge tadi selaku Wakil Ketua yang membidangi organisasi.

Apalagi dia merupakan salah satu Gerbong utama SAM di Pemkot Ambon saat SAM masih menjabat Wakil Walikota Ambon.

Oiya, saat Pertarungan pada Pilwakot 5 tahun lalu (SAM melawan RL), SAM kalah, maka Roy Monge sengaja dikandangkan oleh Walikota Terpilih Richard Louhenapessy.

Dia parkir sekian lama di luar jalur birokrat Pemkot Ambon.

Belakangan karena dia aktif di KONI, Gubernur Murad mengangkat Roy Monge menduduki jabatan empuk di Dispora Maluku.

Tapi ya itu, Monge ikut menggembosi MI di akhir kepengurusan.

8). Nah, kalau pun saatnya Roy Monge menjabat Ketua Harian, maka peristiwa periode kemarin bukan tidak mungkin terulang kembali. Monge bertindak sebagai regilator sekaligus operator.

Dalam satu tubuh tuan Monge, orang tidak bisa membedakan dia berlaku sebagai pejabat Dispora sedang menjalankan regulasi, atau tengah beroperasi sebagai pengurus KONI.

Lebih celaka kalau misalnya dana KONI mengalir lewat Dispora. Ini tentu bertabrakan dengan etika pemerintahan atau aturan yang ada.

Ingat, regulasi itu lebih urgen dari sekedar duit. Bukankah korupsi elit itu terjadi dengan mengendara regulasi dibawah paha…

9). Karena Kabinet KONI ini didominasi oleh gerbongnya SAM, dikuatirkan KONI kali ini merupakan ajang ‘pengkultusan’.

Dengan ‘pengkultusan’ ini satu saat SAM akan menjadi nilai tawar dihadapan HL. Baik dalam bergaining politik, budget atau pun jabatan-jabatan di birokrasi. Atau pula di BUMD di Maluku.

10). Dengan komposisi Kabinet Olahraga yang didominasi oleh para pendukung SAM dan sedikit orang-orangnya HL plus olahragawan murni yang minim peran, dikuatirkan prestasi Maluku akan terjun…

11). Apalagi Komposisi Kabinet ini sangat gemuk, yaitu 100-an personil. Jauh lebih banyak dari Komposisi KONI Pusat (78 orang), DKI (59), Jawa Timur 77 orang.

Ingat, menggerakan komposisi yang gemuk ini tentu butuh biaya besar dalam mobilisasi dan operasional.

Ini berbanding terbalik dengan efisiensi yang didengungkan Presiden Prabowo dan diagungkan Gubernur Hendrik Lewerissa di Maluku.

12). Okelah kalau Kabinet KONI ini sengaja dirancang sebagai upaya BALAS JASA Politik kemarin, masih bisa dimaklumi, meski ada belepotan sana-sini. Termasuk ‘ketidak berdayaan’ tangan HL di dunia olahraga.

13). Tapi kalau KABINET ini tidak murni olahraga, maka akan jadi HAL.

HAL-HAL akan terjadi setidaknya sebagaimana uraian diatas. Asalkan jangan sampai HAL=Hendrik Akan Lengah, bahkan Hendrik Akan Lenyap (HAL) di arus olahraga Maluku, dan senyap dalam menaikan pamor di tengah masyarakat.

Atau bisa jadi satu saat muncul HAL=Hael, Abdullah, atau Latuconsina… Atau pula Hael Ato Latuconsina… hmmm??!!!

Sebab dari banyak cerita tentang “track record” SAM di masa lalu, HL akan banyak mengalami tikungan tajam, dan mungkin bukan cuma tabrakan, tapi tabrakan beruntun di lintasan Olahraga Maluku!.

Baca Juga:

Miss Pariwisata Maluku 2024 Ternyata Juara Wushu 2022; https://sentralpolitik.com/miss-pariwisata-maluku-2024-tenyata-juara-wushu-2022/

MARI Katong Menonton… Izvinite, Prostit..! Ini bukan Cabor apalagi Cabar. Ini cuma sekenanya saja.. Ura! Uraaaa…$@$!!(*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Logo AKMIL
Sentral Sepekan

JUMPA lagi dengan #SentralSepekan, ulasan media Anda seputar isu pekan-pekan ini. Selamat beraktifitas. Tetap jaga kesehatan. Alam semesta sepertinya terus…

Pertemuan Rengasdengklok
Sentral Sepekan

KAMIS 16 Agustus 1945, sekelompok pemuda bergegas. Mereka melarikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Waktu Jawa zaman Jepang menunjukan pukul…