Koedoeboen: Pembangunan Sarana Ibadah Menunjukan Masyarakat Malra Yang Religius

LANGGUR, SentralPolitik.com _ Warga Kabupaten Maluku Tenggara bukan hanya sebagai bagian dari kultural melainkan juga relijius.

Religius sebagai bentuk spirit sebuah kemasyarakatan adalah adalah aspek Keagamaan.

Pernyataan ini di sampaikan Herman A. Koedoeboen kepada media ini, usai menghadiri pengresmian Masjid Musyawarah Ohoi/Desa Elar Let.

Herman Koedoeboen adalah seorang tokoh Maluku Tenggara. Dia merupakan Bupati Malra periode 2003 – 2008.

Saat menjabat Bupati, Koedoeboen pernah memperjuangkan dana Abadi bagi Masyarakat Malra dan turut dirasakan warga sampai saat ini.

KUALITAS IMAN

Menurut Herman, pembangunan sarana ibadah sangat penting, sebagai wujud peningkatan kualitas Iman dan Taqwa terhadap kepercayaan pada Tuhan.

Olehnya itu apa yang di lakukan Pemerintah saat ini merupakan legisi yang baik kedepannya, sehingga di harapkan menjadi sebuah pelajaran serta pengalaman bagi pemimpin yang akan datang, guna memahami akan pentingnya pembangunan sarana ibadah.

Lebih lanjut kata Herman, bukan persoalan fisik semata, melainkan perhatian terhadap sarana Ibadah merupakan nuansa kebatinan bagi warga masyarakat Malra dari berbagai golongan guna melaksanakan seluruh dinamika sosial yang ada.

Menanggapi adanya kemajemukan terhadap kehidupan beragama yang ada di Kei, secara tegas ia mengatakan ini adalah sebuah kearifan lokal yang perlu di lestarikan.

“Toleransi antar umat beragama bagi masyarakat baik Kota Tual mau pun Kabupaten Malra saat ini perlu di jaga, mengingat perkembangan jaman akan selalu membawa dampak positif dan negatif,” ingat mantan Kajati Gorontalo ini.

Selanjutnya dia mengingatkan untuk membentengi aspek – aspek kultural, maka perlu di kuatkan dengan aspek keagamaan masing – masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *