AMBON, SentralPolitik.com – Direktur Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas) Polda Maluku Komisaris Besar Hijrah Soumena meminta agar masyarakat Maluku tidak membawa isu agama dalam persoalan konflik pribadi maupun kelompok.
Soal agama, katanya sudah clear, di mana setiap orang dengan pilihan kepercayaan masing-masing.
Karena itu, bila ada masalah maka harus duduk bareng bersama, mencari solusi terbaik untuk kedamaian dan kebaikan daerah Maluku ke depan.
“Jangan ada lagi ego agama. Beta Islam atau Beta Kristen. Tapi semua harus katakan dan nyatakan Beta Maluku. Ini demi Maluku pung bae (baik). Demi katong samua pung bae,” ungkap Hujra kepada puluhan warga Kecamatan Nusaniwe Selasa (23/9/2025) malam di Cafe Pelangi, Kota Ambon.
Saat itu, Ditbinmas Polda Maluku mengadakan kegiatan “Duduk Santai Sambil Bacarita” dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta sejumlah warga dari beberapa kawasan.
Ikut hadir tokoh masyarakat, pemuda serta warga dari kawasan Air Mata Cina (Amaci), kawasan Ponegoro, Mangga Dua, Urimessing, Silale dan Soa Bali.
Dalam kegiatan Bacarita itu, Kombes Hujra meminta seluruh komponen masyarakat agar dapat menjaga nama baik daerah Maluku.
Salah satu caranya adalah dengan tidak membawa isu agama dalam permasalahan konflik pribadi maupun kelompok termasuk konflik antar wilayah.
“Kita harus menjaga dan membesarkan nama baik Maluku. Masalah Agama sudah clear masing masing dengan pilihan kepercayaannya.’’
‘’Jangan ada ego Beta Islam atau Beta Kristen terkotak-kotak di masyarakat saat ini. Mari kita duduk bicara bersama demi kebaikan, untuk Maluku pung bae,” jelas Hujra.
PILOT PROJECT
Alumni Akpol tahun 1999 ini katakan, pihaknya akan menjadikan wilayah Kecamatan Nusaniwe sebagai Pilot Project atau proyek percontohan jaga Kamtibmas di wilayah Polda Maluku.
“Pilot Project atau model percontohan jaga Kamtibmas, sehingga keamanan dan kedamaian bisa menjadi teladan bagi wilayah lain,” tutur mantan Dirreskrimsus ini.
Karena itu, ia berharap warga di Kecamatan Nusaniwe dapat dengan baik menjaga kamtibmas di wilayah masing-masing.
Salah satu putra terbaik Jazirah Leihitu asal Negeri Lima ini meminta agar warga jangan mudah terprovokasi.
Harus ikhlas melepas ego pribadi maupun kelompok demi Maluku yang aman dan damai.
Karena jika Maluku sering terjadi bentrok atau konflik warga, maka akan sulit untuk investor mau berinvestasi di daerah yang terkenal dengan julukan bumi raja-raja.
“Citra Maluku yang sering dianggap suka berkelahi membuat investor ragu. Karena itu, kita harus tunjukkan bahwa Maluku mampu hidup rukun dan aman,” tukasnya.
TIM 39
Katanya menuju Pilot Project itu, akan membentuk Tim 39 sebagai wadah dengan melibatkan tokoh masyarakat, pemuda dari 13 kelurahan dan Desa se-Kecamatan Nusaniwe.
Mantan Wakapolresta Serang Kota Polda Banten ini juga berharap adanya sikap saling menghormati antar sesama pemeluk agama.
“Pada saat hari raya keagamaan, baik umat Muslim maupun Kristen, kedua kelompok wajib saling menjaga dan menghormati. Agar suasana tetap kondusif,” katanya.
Ia yakin bila suasana kamtibmas tetap kondusif maka pastinya semua aktivitas termasuk perputaran roda perekonomian akan berjalan lancar.
RUMAH DAMAI
Hujra juga sampaikan bahwa salah salah satu Program Kapolda Maluku Irjen Dadang Hartanto adalah Baileo Amarina (Rumah Damai).
“Salah satu program bapak Kapolda Maluku adalah menyiapkan wadah atau tempat mencari solusi bersama terhadap setiap permasalahan. Namanya Baileo Amarina untuk menjadi rumah damai,” ujar dia.
Untuk membantu kebutuhan masyarakat di Kecamatan Nusaniwe, maka Polda Maluku akan mengadakan pasar murah.
“Kami akan melaksanakan pasar murah, pada Kamis 25 September 2025 di Kecamatan Nusaniwe menjual sembako dengan harga terjangkau.
Akhir arahan, Hujra katakan institusi kepolisian tidak anti kritik.
Polisi akan selalu siap menerima saran dan masukan dari masyarakat yang konstruktif untuk memperbaiki kinerja serta pelayanan polisi untuk masyarakat.
“Intinya, satu hal yang harus kita ingat adalah anak Maluku yang wajib menjaga Maluku.’’
‘’Tantangan kita adalah bagaimana bersama-sama membangun nama baik Maluku sebagai daerah aman dan damai, sehingga menarik perhatian investor untuk berinvestasi,” pungkasnya.
DIALOG
Selanjutnya berlangsung dialog dua arah di mana warga yang hadir menyampaikan pertanyaan, saran dan pendapat, yang kemudian mendapat tanggapan Kombes Hujra.
Salah satu penyampaian masyarakat adalah soal miras yang dinilai menjadi pemicu terbesar berbagai tindak pidana.
Bahkan menurut mereka, ada oknum polisi di wilayah Air Mata Cina yang justru mengajak para pemuda setempat melakukan Pesta Miras.
Terhadap pernyataan ini, Kombes Hujra berharap adanya kolaborasi atau kerjasama serta peran aktif masyarakat dengan kepolisian untuk mendapat informasi penjualan minuman keras untuk dapat ditindaklanjuti kepolisian.
“Untuk oknum anggota Kepolisian tersebut agar melaporkan, dan kami segera menindak lanjuti,” tegasnya.
Baca Juga:
Kombes Pol Hujra Soumena Terpilih Aklamasi Pimpin PELTI Maluku: https://sentralpolitik.com/kombes-pol-hujra-soumena-terpilih-aklamasi-pimpin-pelti-maluku/
Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolsek Nusaniwe selalu penanggung jawab Kamtibmas di wilayah kecamatan itu, AKP Johan Anakotta bersama personilnya. (*)