AMBON, SentralPolitik.com _
“Ini merupakan kegiatan rutin Bappeda sebagai OPD yang mengkoordinir upaya pengurangan prevalensi stunting di Kota Ambon,” kata Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena.
Dia mengaku kegiatan ini semata-mata untuk temu kader Posyandu se-Kota Ambon. Berlangsung setiap tahun.
Apakah ini momentum Politik?
”Jadi untuk mengamankan ini, saya meminta Bawaslu hadir bersama-sama,” kata dia menjawab wartawan.
”Supaya melihat bahwa apa yang kita lakukan ini bukan dalam rangka mengajak mensosialisasikan, tapi benar-benar temu kader Posyandu. Narasumber juga kita datangkan dari Jakarta,” tekannya.
Menurut dia, kumpul kader ini semata-mata untuk penguatan kapasitas kader Posyandu. ”Jadi ini murni, kegiatan oleh Bappeda dan Tim Penggerak Provinsi dan Tim Penggerak PKK Kota Ambon,” ungkap Wattimena.
Dengan tegas, Wattimena mengatakan kegiatan ini tidak ada kepentingan apapun. “Tidak ada kepentingan apapun,” ucap Sekwan Propinsi Maluku ini.
”Jadi kita tidak mengajak mendukung, memilih tidak ada. Saya sudah berkonsultasi dengan Bawaslu sebelum kegiatan. Karena itu teman-teman Bawaslu juga hadir,” sangkal dia.
Selanjutnya Wattimena menunjuk saat dia membuka Gawang Mini di Waiheru. Begitu masuk stadion, ada banyak foto spanduk Parpol.
Bawaslu minta di turunkan semuanya. Setelah itu pembukaan berlangsung, meski pertandingan terpaksa di tunda sekira 20 menit.
”Jadi saya ke mana-mana, minta Bawaslu mendampingi supaya tidak melanggar atau ikut terlibat dalam politik praktis. Kalau salah, Bawaslu pasti hentikan langsung,” terangnya.
WARNA BAJU
Soal warna baju yang mirip dengan parpol tertentu, mantan ajudan Wagub Maluku Brigjen Paula Renyaan ini mengatakan, warna biru ini sudah sejak lama.
“Begini soal warna baju bukan masalah, saya sudah konsultasi semua kecuali ada foto caleg, ada lambang partai, ada angka-angka,” katanya.
Jadi selama baju tidak terkait pencalekan, Parpol tidak masalah.
STUNTING
Ia berharap, dari kegiatan ini semuanya bersinergi, berkolaborasi untuk penurunan stunting, supaya Kota Ambon mencapai target 2024 yaitu 14% angka prevalensi stunting.
Baca Juga:
Penyandang Disabilitas Sama Punya Hak Pilih : https://sentralpolitik.com/penyandang-disabilitas-sama-punya-hak-pilih/
“Tujuan kita hanya satu, prevalensi stunting di Kota Ambon menurun 2024, tidak ada kaitan dengan Pemilu 2024,” tukas dia. (*)