Selamat pagi. Jumpa lagi dengan ulasan Sentral Sepekan… Salam sehat untuk Anda… !
Oiya, sepekan bahkan dalam dua pekan kemarin kepulauan Maluku terus diterpa bencana… Hujan intensitas sedang dan lebat mengurung Kota Ambon, Maluku Tengah, SBB dan Pulau Buru…
—
Akibat pola angin, hujan deras dan bencana dimana-mana. Banjir, talut jebol, jembatan putus, pohon tumbang sampai tanah longsor masih menghiasi lembaran-lembaran keseharian kita…
Sekian rumah warga terdampak bencana… sejumlah penerbangan juga ikut terganggu. Beberapa rute penerbangan dialihkan …. Masih untung tak ada korban jiwa dalam sepekan terakhir.
Bencana ini sudah laten saban tahun… Dan warga sudah pada maklum kondisi begini, tapi tetap bertahan dengan rumah sebagai benteng, di tebing curam sekalipun.
BUKAN CUACA
Dari Pulau Buru dilaporkan ada kejadian tak terkait cuaca. 5 orang ditetapkan tersangka, menyusul jatuhnya Kontainer B3 di pelabuhan Namlea. Saat kontainer tercebur, eh ikan-ikan sekitaran keracunan.
Bukan saja ikan mati, 5 orang juga ikut mati kutu. Mereka dibekuk polisi karena paling bertanggung jawab. Singkatnya! Begitu B3 tercebur ke laut, yang muncul justru ikan dan para tersangka… itu diluar rencana B3 digunakan untuk apa di gunung Botak… Anda sudah tau itu…
—
Dari Saumlaki, juga ada cerita tapi tak terkait cuaca alam. Adalah Agus Rahanwarat alias Ayah Sampo. Dia buka-bukaan soal harta kekayaan Bupati KKT (periode 2017-2022) Petrus Fatlolon. Hartanya dimana-mana, malah ada yang disimpan sampai di Bank Brunei Darusallam.
Bung Pice bak tokoh papan atas; rumah realestate, mobilnya banyak harta melimpah.,,Tapi ayah Sampo tidak menyentil wajahnya ganteng dan punya banyak simpanan, apalagi simpedes.. Kecuali bisnisnya yang menjagal dan berjejer dimana-mana… bos eksekutif gitu.
Tidak juga membandingkan orang Tanimbar lagi susah melarat, banyak stunting dan termiskin di Maluku… Tokoh yang diulas Ayah Sampo itu mirip mirip lagu Bento… Gubahan Iwan Fals!
Entah cuaca apa yang menerpa Sampo, sehingga dia buka-bukaan soal harta Bung Pice… Sampo sih bukan bendahara, lagian dia juga belum memastikan akan mendukung PF pada Pemilu 2024 mendatang. Itu nanti saja, tapi apakah harta yang disebut-sebutnya itu kali lalu sudah dilapor ke KPK..?
Biarlah KPK yang bekerja… dan tentu diharap bicara! Toh Ayah Sampo sudah membukanya ke publik dgn membusung dada, tapi janganlah dianggap langkah itu ikut mencuci harta bos eksekutif dengan sunsilk pink, cairan shampo yang dijual bebas…
Asyik.. sekali lagi asyik.. Apalagi, mantan si bos Ayah Sampo itu pasti balik bertarung dengan Tagline ‘Tunggu Beta Bale…!
—
Masih dari Tanimbar, adu mulut bahkan nyaris saling jambak dilaporkan terjadi antara Apolia Laratmasse (anggota DPRD) vs Retty Batlayery (Kadis Pariwisata KKT). Mash untung ‘tar jadi baku cigi rambut…’ kalo jadi, aroma shampo pasti menyebar… Oiya, rupa2nya kasus SPPD fiktif tahun 2020 membuat Apolonia alias Pola hati panas. Dia datangi Retty dan melabraknya.
Tentu Pola panas-dingin, kecat-kecut keringatan saat diperiksa jaksa. Karena namanya ikut disebut dalam dokumen di kejaksaan. Retty itu tersangka SPPD fiktif di BPAKD KKT. Saat kasus itu terjadi dia masih menjabat Bendahara di Badan tadi. Dan kita tunggu saja kelanjutan layar lebar yang sedang disiapkan pak jaksa…
ARU Vs CEPU
Soal bendahara ini, ceritanya masih bersambung. Di Kabupaten Kepulauan Aru, Bendahara BPAKD juga dicecar anggota dewan. Ini lantaran 88 mahasiswa asal Aru yang tengah kuliah di Akamigas Cepu-Jateng, dipulangkan. Karena SPP belum lunas. Begitupun kos2an mereka dikosongkan… Diberi cuti, mahasiswa demo, dewan bertindak!
Kita tunggu lagi, apakah para mahasiswa ini akan mengemas container kembali ke Cepu, atau terpaksa bertahan di Aru jadi Pengacara alias ‘pengangguran banyak acara’. Ini masih mendingan daripada ‘Pengangguran karena bendahara… ‘
—
Dari KPU Kepulauan Aru juga masih menyisahkan cerita legit… Adalah Om Zet, seorang tua cacat yang sengaja diberdayakan anggota KPU sebagai cleaning service disana. Eh, ketika komisioner bermasalah dan dijadikan tersangka, eits Om Zet yang tak bisa bicara ini, juga ikut keciprat masalah…
Dia harus mengembalikan duit puluhan juta. Itu setelah BPK RI mengaudit keuangan KPU Aru. Yah, om Zet tentu tidak paham, ketika bertahun-tahun terima uang dr bendahara… apalagi dia awam soal SPPD…
Belakangan dia harus kas pulang uang… Pemuda-mahasiswa lagi menggalang dana utk selamatkan Om Zet Yelelep…
Om Zet pasti tidak tahu apa itu BPK RI, apa itu tugas pokok KPU… Pun tak bisa kredit di bank, berikut cara bawa pulang uang ke kas negara… Zet Yelelep tetap terlelap…!
Toh, kalau pun uang tak kembali dan dia dipenjara, om Zet tak akan memahaminya juga… Anggap saja sebagai mutasi dr kantor KPU ke Mapolres Aru, tanpa kehilangan pekerjaan utama; petugas kebersihan…
Om Zet itu jauh dari gambaran Bento sebagaimana dinyanyikan Iwan Fals… Om Zet di Aru juga tak ingin jadi bendahara, apalagi menjadi Bento seperti di Saumlaki sana…
Oiya Bento itu bekal ala Jepang, dan bang Iwan menjadikannya lagu dgn kritik sosial yang enak.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/gila/
Sudahlah, karena saya dan Anda tak ingin jadi korban Bento alias ‘Bendahara Tolol… ‘ mending kita request Bento remix 2022 ’’Bos eksekutif, tokoh papan atas atas sgalanya… asyikk.. Sekali lagi….Asyikk ‘’ Tunggu Bento bale, asal jgn tabula bale… Benntoll .. !(*)
Respon (2)