Pasasi Kasasi dan Misteri Murad Ismail

Jumpa lagi dengan rubrik SentralSepekan. Ulasan SentralPolitik.com sepekan terakhir… Ingat, jaga kondisi Anda. Bencana masih terus mengintai kita… Selamat Idul Adha bagi yang merayakan….

Ones upon a time, Murad terbang ke Ambon. Dari Jakarta. Ia hendak mengikuti pelantikan 3 bupati dan 1 walikota.

Di Tribun Lapangan Merdeka, Pelantikan Richard Louhenapessy sebagai Walikota Ambon dan Ramly Umasugi sebagai Bupati Buru segera berlangsung.

Ada juga Tagop Souisa Sudarsono sebagai Bupati Buru Selatan dan Petrus Fatlolon sebagai Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB) alias KKT.

Murad datang dengan emblem-emblem Dankor Brimob. Lengkap dengan tongkat ditangan, baret tempur di kepala. Hanya saja ia seperti ‘tidak dihargai.’

Mosok Komandan Korps kok diurutkan pada kursi nomor sekian saat pelantikan fenomenal siap2 digelar.

Murad tersinggung! Marahnya kita sudah tahu. Dia melengserkan Petahana Said Assaggaf dari kursi Gubernur Maluku… Lewat Pilkada satu putaran.

Itu sih biasa, tapi sepertinya ada yang luar biasa. Bisa dibilang misteri. Apa itu?

MISTERI

Dari empat orang bupati itu, sepertinya semuanya bermasalah. Dua masuk penjara saat MI masih memimpin, satunya yaitu PF, jadi tersangka setelah MI selesai menjabat Gubernur Maluku.

Untuk PF penetapannya masih baru… bisa dibilang masih panass… Hari ini beritanya hangat dibahas rame2 di Tanimbar…

Oiya, untuk Ramly Umasugi sih katanya jaksa juga mengejarnya. Untuk kasus serupa, SPPD fiktif di Bumi Bupolo sana…

Sayang; perkembangan kasusnya tak juga mengemuka.. entahlah. Tapi, info terakhir jaksa sudah memeriksa Sekda setempat…  Namun sampai hari ini masih senyap… Misteri pula tuh…

KONG KOW

Pada suatu hari, MI mengumpul awak media secara terbatas. Kita berkong kow di satu tempat.

Berjam-jam kita bicara santai, antara anak dan bapak. Antar pemimpin dan rakyat, eksekutif dan jurnalistik…

‘’Pak Gub, empat orang bupati/ walikota yang bapak hadiri pelantikannya, kok semuanya bermasalah. Dua sudah masuk, dua belum,’’ celetuk seorang wartawan.

‘’Hmmm,’’ gumam MI. ‘’Semuanya akan masuk tuh,’’ singkatnya sambil menarik rokok yang dijepit dengan jari2nya yang besar, kekar.

Ia berprediksi tapi tidak menjelaskan detail. MI sengaja membelokan cerita sambil membuang muka. Tak ingin membahas itu… Misteri lagi…

Ah, benar! Rabu kemarin PF sudah menjadi tersangka. Menunggu dikerangkeng bersama Setda dan Bendahara. Tersisa RU yang maseh bebas… Belum ada kabar terbaru dari bang Adhyaksa…

BUNG PICE

Apa hubungan MI dengan PF…? Begini, keduanya memang sempat bersitegang. Gara-gara PI 10 persen blok Masela. Tercatat, PF nyata-nyata melawan MI…

Akhir kata KKT dapat 3 persen penyertaan modal. Sisanya 7 persen dibagi-bagi hampir merata untuk kabupaten/ kota yang lain, termasuk propinsi.

PF merayakan kemenangan…sekalian jadi ajang kampanye kesuksesan.

Sayang, suksesnya hanya di bibir. Sebab dari mana ada uang 3 persen dari ratusan triliun untuk ikut mendirikan Blok Masela…? Sementara, KKT saja termiskin se Maluku, stunting terbanyak pula… wuallaahh..

Sebetulnya beban yang ada di pundak MI makin ringan dengan pembagian prosentasi penyertaan modal di proyek nasional itu… Kita hanya bisa senyum tipis menyaksikan drama itu.

—-

Meski bersitegang soal pemerintahan, politik justru bisa menyatukan keduanya. Malah sempat duduk semeja saat PF berjuang merebut rekomendasi PAN di Jakarta.

Coba perhatikan gambar diatas. Dokumentasi ini memperlihatkan, MI seakan tidak merespek kehadiran PF di meja yang sama…

Entah besaran pasasi ikut dibahas, atau hanya kompensasi yang bergulir di pesta itu… hmm

—–

Kembali ke Leptop… Oiya, dari dua kepala daerah yang ditahan (RL dan TS), tidak ada polemik apalagi perlawanan hukum. Kecuali RL yang ada sedikit dramatisasinya di salah satu mall di ibu kota.

Yang justru paling dramatisir ya PF ini. Sudah bisa dikatogorikan Sinetron. Berjilid-jilid pula… Dag dig dug…

Awal-awal sidang kasus SPPD fiktif di BPKAD KKT, Jaksa berupaya menjeratnya. PF hadir dengan begitu percaya diri di sidang. Dan dia lolos. Pendukung memberitakannya luar biasa.

Berita ‘kemenangan’ sengaja disimpan rapi di memory HP. Begitu ada yang menyerang PF, berita-berita ‘miring’ itu ditayang berulang-ulang….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *