Peserta Seleksi Komisioner Buka-Bukaan, Ini Nama Pansel Peminta Uang

AMBON, SentralPolitik.com _ Peserta seleksi Komisioiner KPU kabupaten/ kota terus buka-bukaan soal adanya transaksi dalam proses seleksi oleh Tim Seleksi KPU zona 2 Wilayah Maluku.

Salah satu peserta mengaku, oknum Pansel lewat anggota panitia meminta uang Rp. 25 juta bila ingin masuk ke peringkat 10 besar.

‘’Jadi awalnya kami diberikan nomor ponsel staf panitia. Kami kemudian melakukan komunikasi untuk bertemu,’’ kata peserta yang meminta media ini jangan menulis namanya, Rabu (17/012/2024).

Peserta ini malah dengan senang hati mendapat nomor ponsel ini dengan harapan bisa mengetahui perkembangan proses seleksi.

Satu hari sebelum seleksi wawancara, staf panitia ini menghubungi dirinya. Hanya saja karena sudah larut malam, dia tidak sempat menerima telepon masuk.

Keesokan harinya, Kamis 11 Januari 2024 di Santika Hotel, saat dia sementara menunggu antrian seleksi wawancara, staf pansel menghampirinya dan menyebutkan, bila selesai wawancara bisa menghubungi dirinya.

‘’Setelah saya selesai tes wawancara, dan sementara santai di loby lantai 5, staf panitia kembali menghubunginya lewat pesan WhatsApp,’’ katanya.

KAMAR 1119

Peserta ini kemudian meminta dirinya untuk ikut ke kamar 1119 lantai 11 Santika Hotel. ‘’Dalam kamar memang hanya kami berdua,’’ bebernya.

Saat pertemuan rahasia ini, staf tersebut dengan sejumlah alasan menyebut kalau ingin lolos ke 10 besar maka harus menyerahkan dana sebesar Rp. 25 juta ke Pansel.

Hanya saja dia merasa keberatan dengan jumlah tersebut. Dengan alasan terlalu besar. Malah dia menawarkan bagaimana kalau serahkan Rp. 10 juta. Penyerahan sisa pada akhir Januari 2024.

‘’Saya bilang, kami ini sehat dan sudah berpengalaman sebagai penyelenggara. Bagaimana kalau panjar Rp. 10 juta, sisanya beta ‘bacakar’ dan lunasi akhir Januari,’’ katanya.

Hanya saja penawaran itu tidak mendapat tanggapan dari ‘kaki tangan’ Pansel itu.

NAMA OKNUM PANSEL

Selanjutnya, untuk meyakinkan siapa anggota Pansel yang meminta uang, ia kemudian bertanya kepada staf tersebut, Pansel siapa yang meminta uang itu.

Ia beralasan supaya dia langsung menyerahkan kepada anggota Pansel tersebut. Selain itu dia bersedia menyerahkan Rp. 10 juta untuk mengawal proses saja, sebab dia yakin bisa maju ke tahap berikut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *