AMBON, SentralPolitik.com – Maraknya minuman keras yang beredar di Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah disinyalir menjadi pemicu utama gangguan kamtibmas di negeri itu.
Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKP Djafar Lessy menyebut itu saat pertemuan bersama Raja Negeri Liang dan tokoh pemuda, Selasa (2/12/2025).
“Persoalan yang terjadi di Negeri Liang pemicu utamanya adalah minuman keras. Untuk itu mari katong baku topang berantas Miras di Negeri Liang,” ungkap Djafar.
Pertemuan ini berlangsung untuk mencari solusi terkait dengan situasi Kamtibmas di Negeri Liang.
Dalam pertemuan ini selain Kasat Binmas, turut hadir Kapolsek Salahutu, AKP Aris, Raja Negeri Liang Taslim Samual, Bhabinkamtibmas, Aipda Yosi Tahapary.
Selanjutnya Babinsa Negeri Liang, Kopka Faruk Suplestuny, Wakil Kepala Pemuda, Sofyan Samual serta Sekretaris Pemuda Faisal Tuatoy dan Ketua RT 01.
AKSI PEMALANGAN JALAN
Lebih jauh Djafar jelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan mencari solusi terkait persoalan yang terjadi di Negeri Liang.
Karena kemarin ada peristiwa yang melibatkan beberapa remaja yang berujung pada aksi pemalangan jalan.
“Kita tidak bisa membiarkan Negeri Liang dengan persoalan-persoalan seperti ini. Dan selama saya ada di Negeri Liang tiap saat terjadi pelemparan,” sesalnya.
Ia menilai sering terjadinya gangguan Kamtibmas karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif di wilayah ini.
Terhadap peristiwa konflik antar pemuda di Liang, Djafar tegaskan sudah ada masukan serta permintaan yang meminta agar polisi menangkap para pelaku.
Di kesempatan itu, Djafar memberi saran kepada Raja Negeri Liang agar merangkul tokoh agama dalam hal ini Imam Masjid untuk menyelenggarakan doa bersama.
“Kepada bapak raja agar bisa merangkul bapak Imam Masjid untuk bisa menggelar doa bersama,” pinta Djafar.
Ia juga meminta agar sesegera mungkin Raja Negeri Liang menerbitkan SK kepada Kepala dan anggota Pemuda agar tidak menjadi kendala saat di bertugas lapangan.
KESADARAN WARGA
Sementara Kapolsek Salahutu AKP Aris tegaskan bahwa langkah kepolisian untuk mengantisipasi serta menangani persoalan konflik sudah cukup efektif.
“Langkah-langkah yang kami lakukan di lapangan sudah efektif. Namun ada kendala yakni tidak adanya kesadaran dan tidak ada keterbukaan masyarakat,” jelasnya.
Untuk itu, ia minta dukungan dari seluruh elemen masyarakat Negeri Liang agar dapat memberikan informasi biar pelaku-pelaku secepatnya di amankan.
Ia juga minta warga terutama para orang tua untuk tidak komplain atau keberatan jika sewaktu-waktu ada tindakan kepolisian demi terciptanya kondisi yang lebih baik.
Begitupun pemalangan jalan yang terjadi kemarin karena tidak adanya kesadaran dari masyarakat.
Dalam pertemuan ini ada permintaan para ibu meminta agar ada petugas keamanan yang stand by di lokasi pemalangan jalan karena masyarakat makin tidak nyaman dengan bentrok antar pemuda.
Saat pemalangan jalan, ada kelompok masyarakat yang bersedia membuka palang, namun ada yang keberatan dari warga yang berdomisili di seputaran lokasi.
DOA BERSAMA
Setelah mendengar arahan dari pihak kepolisian serta masukan dari para pihak yang hadir, Raja Negeri Liang Taslim Samual katakan akan merangkul Imam Masjid untuk menggelar doa bersama.
Ia tegaskan berkolaborasi dengan pemuda dan pada saat Musrenbang Negeri Liang akan membahas terkait dengan anggaran operasional Pemuda.
Terhadap informasinya ada dalang atau bentrok yang disetting, ia akan bersama perangkat pemerintahan Negeri Liang akan mendekati pihak-pihak sebagai koordinator persoalan.
Baca Juga:
Liang Gelar Rakor Bersama Polisi, Bahas Program Prioritas Pemuda Bangun Negeri: https://sentralpolitik.com/liang-gelar-rakor-bersama-polisi-bahas-program-prioritas-pemuda-bangun-negeri/
“Kita akan himbau kepada mereka stop kegiatan yang selalu mengganggu situasi Kamtibmas serta memecah belah persatuan warga Liang,” tegas Samual. (*)
