‘’Kontrol itu perlu, kalau pekerjaan talut tidak sesuai bestek, kami akan membenahi sesuai bestek yang ada,’’ tambahnya.
ATAS USULAN WARGA
Meski begitu, dia mengaku talut sepanjang 1.600 meter ini semuanya sesuai bestek atau gambar yang sudah di tetapkan oleh Balai Sungai PUPR.
‘’Kami akan berbuat yang terbaik untuk masyarakat yang ada di Dusun La Ala ini. Itu artinya, pembangunan Talut ini bukan asal asalan. Apalagi pekerjaan ini atas perintah Wakil Mentri PUPR,’’ ingat dia.
Pada sisi lain, Andy mengingatkan kalau pekerjaan ini atas usulan dari masyarakat sehingga pihaknya tetap memberikan yang terbaik bagi Masyarakat.
Dia mencontohkan, matrial pasir berasal dari Desa Kawa, sedangkan untuk batu pecah dari Dusun La Ala, Ariate dan Dusun Tanah Goyang. Campuran Batu beton 60 persen dan 40 persen batu mangga pecah untuk pengecoran talut.
Baca Juga:
Pengoperasian PT SIM Pisang Abaka Akhirnya Dihentikan : https://sentralpolitik.com/pengoperasian-pt-sim-pisang-abaka-akhirnya-dihentikan/
Maka dari itu, lanjut Andy, Talut penahan air sepanjangnya 1.600 meter ini segera rampung pada akhir November 2023. ‘’Kami sudah bekerja selama 5 bulan sejak bulan Juli dan segera rampung,’’ tuntasnya. (*)
Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News