Rano Menghilang, Toko Rafa Berubah Jadi Toko Obat

Rumah Dinas Guru Tak Beres

‘’Katanya dia saat ini sudah kembali ke Papua. Entah masih di kota atau ada di hutan-hutan Papua, kami tidak tahu. Kita tunggu saja kalau ayahnya berhasil kembali menjadi bupati KKT, mungkin dia akan balik lagi. Sebab polisi dan jaksa pasti tidak mampu berbuat apa-apa,’’ katanya.

MODUS TOKO

Sumber-sumber media ini menyebut kalau untuk menggasak pundi-pundi uang di Tanimbar, awalnya Rano membuka toko bangunan, saat ayahnya menjadi penguasa disana.

Selain menyediakan banyak material bangunan, Rano juga menyediakan semen CONSH dan sebagai penyalur utama di Tanimbar.

Dengan kapasitasnya itu, hampir semua proyek pemerintah di KKT menggunakan semen murah ini. ‘’Dalam kota saja pakai semen ini, apalagi warga desa. Semen ini jauh lebih murah dibandingkan semen lainnya. Harga satuannya Rp. 105 ribu per sak. Nah, disitu banyak keuntungan yang diraup,’’ katanya.

Sasaran utama Rano bukan saja aparat desa, tapi proyek di sekolah-sekolah juga diembat dan tentu banyak yang dibiarkan terbengkalai.

Dia menunjuk pembangunan unit rumah dinas guru di Desa Keliobar dan Romean tahun 2020 yang sampai sekarang tidak beres.

Baca juga:

https://sentralpolitik.com/ini-sepak-terjang-rano-fatlolon-untuk-perkaya-diri-di-tanimbar/

‘’Jadi sasaran si anak bung Pice itu guru dan aparat desa yang lemah dan tentu langsung dibawah kewenangan bupati. Jadi itu beberapa contoh yang terungkap, ada banyak desa dan sekolah yang mengalami kondisi yang sama,’’ pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *