NAMROLE, SentralPolitik.com _ Langkah politik figur muda fenomenal Buru Selatan Hemfri Lesnussa sebagai bakal calon Wakil Bupati Buru Selatan yang digadang-gadang akan bersanding dengan Petahana Safitri Malik/ Soulissa mulai mendapat evaluasi.
Ini menyusul evaluasi tim terhadap langkah Safitri Malik yang terkesan mendua hati, dan memecah kesatuan keluarga besar Lesnussa.
—
Evaluasi menyusul adanya sejumlah kejanggalan komunikasi serta sinyalemen politik negatif yang ditemukan secara langsung pasca kembalinya Hemfri Lesnussa dari kampung halamannya di Leksula (29/04/2024).
Margo Lesnussa selaku Koordinator Tim Keluarga Hemfri Lesnussa kepada media ini melalui rilisnya (30/04/2024) mengakui hal itu.
“Kita sudah lakukan evaluasi hingga subuh tadi. Hasilnya secara mufakat bulat kami memutuskan untuk menunda pengembalian berkas ke 3 partai politik yakni PDI-Perjuangan, Perindo, dan PKB pada hari ini,” katanya.
Selain itu ia juga menemukan adanya komunikasi yang belum tuntas dalam konteks pasangan calon.
Pihaknya juga menganggap bahwa ada komunikasi “bercabang dua” oleh pihak Petahana Safitri Malik terhadap figur Wakil Bupati lain yakni Ir Frits Penehas Lesnussa.
Pencalonan Frits Penehas Lesnussa sendiri mendapat penolakan dari keluarga besar Lesnussa di Leksula maupun di Kecamatan Fena Fafan.
BERCABANG
Tim menemukan fakta komunikasi bercabang dua itu semalam, saat dua utusan agung dari pendopo menemui Frits di Penginapan Grand Alfris Namrole.
“Jadi tadi malam sekitar pukul 21:45 WIT di penginapan Grand Alfris, Namrole, dua orang ASN pemda Bursel baru selesai melakukan pertemuan bersama bakal calon wakil bupati Bursel Ir Frits Penehas Lesnussa M.Si,” ungkap Margo Lesnussa.
Menurut Margo, kedua ASN tersebut di kenal sebagai pembisik sekaligus Advisor utama dalam pengambilan kebijakan Bupati Bursel Safitri Malik Soulissa selama memimpin Buru Selatan.
Keduanya yakni Kabag Pemerintahan Setda Bursel, Muhammad Rifandi Daties dan Bendahara Dinas Pendidikan Bursel Boyke Manutilaa.
Waktu bertemu tanpa sengaja mereka menemukan Frits Lesnussa mengantar keduanya pulang di parkiran penginapan.
“Selama ini lawan to, mari sudah katong bagabung,” ujar Margo mengutip pernyataan Boyke, lelaki tinggi kurus yang belakangan ini populer sebagai crazy rich baru birokrasi Bursel.
Menanggapinya Margo menjawab: “Tapi dengan Beno to ? Beta sudah berproses dengan Beno kurang lebih hampir 2 bulan”.
Mendengar jawaban itu, keduanya langsung pergi menggunakan mobil.
TAK SUDI DIBERI HARAPAN PALSU
Setelah menemui langsung pola komunikasi ” bercabang dua” ala Pendopo itu, Tim Keluarga Hemfri Lesnussa langsung melakukan evaluasi menyeluruh hingga subuh tadi.
Keputusannya, menunda pengembalian berkas ke 3 partai politik hingga ada kejelasan status tentang siapa figur wakil bupati oleh Safitri.
“Kita sudah lakukan semua yang diarahkan oleh pihak Safiri Malik, mengenai siapa yang layak jadi Wakil Bupati silahkan uji sendiri di lapangan melalui survey,” ungkap Margo.
Selanjutnya ia juga menegaskan bahwa pihak Hemfri Lesnussa tidak sudi mendapat harapan palsu, sebab keluarga besar Lesnussa di tanah Buru, jauh lebih terhormat dari pada sekedar mengejar jabatan wakil bupati yang pada akhirnya hanya bisa melakukan 4 perkara yakni Gunting Pita peresmian, Tanda tangan prasasti peresmian, Peletakan Batu Pertama dan Baca sambutan Bupati.
UPAYA TERSELUBUNG
Margo bilang hasil evaluasi juga telah menarik kesimpulan utama bahwa ada upaya terselubung mengadu domba keluarga besar Lesnussa.
Baca juga:
Lesnussa Siap Bersanding Dengan Safitri Malik di Pemikukada Buru Selatan:
https://sentralpolitik.com/lesnussa-siap-bersanding-dengan-safitri-malik-di-pemilukada-buru-selatan/
“Silahkan gandeng Frits Lesnussa, tapi jangan korbankan keutuhan keluarga besar Lesnussa di Buru Selatan,” tegasnya.(*)
Respon (1)