Tandang-Kandang… Gawang-Malang dan Walang !

Jumpa lagi. Perjumpaan di pekan pertama bulan Desember, bulan terakhir di tahun 2023. Wellcome Masa Adventus I… Siapkan segala sesuatu menyambut Natal dan Tahun baru.

Bulan ini dinanti sekaligus ditakuti sebagian anak-anak. Apa itu? Hadiah..! Wellcome Santa Clause alias Sinterklas… !

WELLCOME….

Selamat datang juga untuk Bupati KKT 2017-2022, Petrus Fatlolon. Meski fisiknya belum kelihatan di sidang kasus korupsi hari ini, setidaknya namanya sudah mencuat juga di Sidang Korupsi SPDD Fiktif sebelumnya…

Dia masuk waiting list alias Daftar Tunggu (DT)… Status WL ini masih mending dari pada DPO…

Jaksa sih belum menampilkan dia pada sidang hari ini. Kecuali 11 anggota Dewan KKT… Sentral menyebutnya dengan “Keseblasan.” Selamat datang di Pengadilan. Wellcome…!

11 plus 3 orang anggota dewan akan datang di sidang. Skuad satu keseblasan plus cadangan… Lebih dari sebagian dewan sdh cukup lah mengorek ‘pengakuan dosa’ aliran uang haram itu…

Oiya, nama Petrus Fatlolon pecah pertama dari mulut Apolania Laratmasse. Tercatat Apolania merupakan dewan, yang pertama kalinya berhadapan dengan yang mulia para hakim. Tp pd sidang kemarin dia sempat ‘dicadangkan’ Hakim Tewa…

GILIRAN

Pada sidang kemarin, Tewa lebih memilih menggilas Inspektur KKT, Jedhitia Huwae yang ketahuan berbohong…

‘’Saya tidak sangka mental seorang Inspektur kayak gini..! Kenapa berbohong di bawah sumpah. Makanya saya bilang di Tanimbar itu tidak takut Tuhan! Inspektur saja begini, apalagi ASN yang lain,’’ tegas Tewa setelah membandingkan keterangan Huwae dengan para terdakwa.

Huwae akhirnya alpa pada syukuran Piterson Rangkoratat sebagai Pejabat Bupati KKT di aula Xaverius. Dia terlanjur di permalukan hakim. Tak tau mau taruh muka dimana, kalau datang ikutan joget2 seusai syukuran…

Lalu Pola? Ya itu tuh, pada sidang kemarin, keterangannya sengaja tidak dikonfrontir dengan para terdakwa. Bohong atau jujur, akan terungkap dalam sidang nanti bila dia dikonfrontir… Sekalian ditonton tim keseblasan yang datang dari Saumlaki…

Oiya, si Judhitia Huwae juga wajib datang. Toh, kedatangannya kali ini berkaitan dengan oknum BPK RI yang dipastikan ikut dalam sidang…

Makin lama sidang makin seru… orang-orang yang dihadirkan makin mengerucut ke atas. Seperti Piramida di jaman firaun…!! 70 saksi yang tersisa seakan dikesampingkan…

TANDANG

Keseruan akan tergambar pada sidang pagi ini… Kita bisa saksikan apakah para anggota dewan yang terhormat itu bisa bermain kata-kata hyperbola sebagaimana sidang paripurna di dewan, atau mereka tak banyak berkutik menatap hakim Harris Tewa…

Ataukah keterangan-keterangan mereka akan menjadi ‘bola liar’ yang bakal menggolkan tersangka baru… Atau pula malah mereka ‘kebobolan gawang’ sendiri dan jadi tersangka…

Toh turnamen SPPD Palsu ini masih sebatas pada unit BPKAD KKT… Dengan kata lain, para KESEBELASAN ini lagi bertandang ke kandang lawan (BPKAD)… Lalu bagaimana kalau ‘pertandingan’ di kandang sendiri?

KANDANG

Memangnya ada kandang sendiri? Ya iyalah, ada data tuh SPPD di Sekwan KKT senilai Rp. 12,361 dari alokasi Rp. 12,589 miliar. Jaksa tentu sudah mengantongi itu rapih-rapih…

Bayangkan saja..! Dewan dialokasikan dana Rp. 12,589 miliar tahun 2020, tapi laporan realisasi sebesar Rp. 12,361. Padahal ya itu.. tahun 2020 lagi Covid, semua tidak bisa bergerak kemana-mana, tapi DPRD KKT menghabiskan Rp. 12,361 miliar… oh majic…

Pak Jaksa tentu pasti tahu bagaimana peran Poly Sabono, Sekretaris Dewan ketika itu… Entah saat ini si Poly sudah dikocok ke Dinas mana lewat ‘drama adu pinalti’ di birokrat Tanimbar ….

Toh, nasib mereka akan ditentukan oleh Jaksa sebagai ‘Wasit Pertandingan’ dan JPU alias Hakim Garis pada turnamen SPPD fiktif di Sekwan nanti…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Ping-balik: Hantu dan Hakim..!