AMBON, SentralPolitik.com – Uskup Diosis Amboina, Mgr Inno Ngutra berharap Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Ketua DPRD Maluku, Benhur Watubun agar memperhatikan kondisi Jembatan Rumadian di Maluku Tenggara.
Harapan itu Monseigneur sampaikan saat mampir di Jembatan itu, saat kunjungan pastoral di Maluku Tenggara, Sabtu (9/8/2025).
‘’Bapak Gubernur dan Ketua DPRD, saya tidak mau berbicara, tapi lihatlah. Inilah jembatan Rumadian yang saat ini rusak total,’’ katanya sambil menunjuk jembatan yang ambruk.
Komisi Komsos (Komunikasi Sosial) Keuskupan Amboina sempat mengabadikan kunjungan ke jembatan itu levat vidio dan Nityzen membagi-bagi lewat akun TikTok.
‘’Tanpa meminta, tapi saya harap dengan kondisi seperti ini, bapak-bapak terketuk hati untuk memperbaiki jembatan ini demi untuk kepentingan masyarakat kecil.’’
“Sekali lagi demi untuk kepentingan masyarakat kecil, maka saya tidak akan pernah bosan untuk berbicara tentang ini,’’ katanya lewat vidio.
Uskup Inno kembali meminta gubernur, ketua dewan dan para petinggi di Maluku agar bisa melirik dan membantu masyarakat di desa-desa kawasan itu.
‘’Kalau bapak-bapak membangun jembatan untuk masyarakat kecil, saya akan mendoakan maka satu saat lewat jembatan yang sama Anda akan naik surga,’’ tutupnya.
Sekedar tau, Uskup Inno sempat mengunjungi jembatan itu beberapa kali. Pada kunjungan sebelumnya ia hanya diam dan berdiri di sisi jembatan.
‘’Untuk kesekian kalinya saya datang ke Desa Rumadian. Kalau sebelumnya saya berbicara memohon agar Gubernur dan Ketua DPRD (memperbaiki) jembatan ini, maka hari ini biarlah FOTO DIAM ini berbicara lagi kepada petinggi Propinsi Maluku demi masyarakat kecil yang tak bisa bersuara,’’ tulis Caption foto itu.
Jembatan Rumadian di Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara merupakan sarana vital yang menghubungkan puluhan desa di Kei Kecil pada tiga kecamatan.
Baca Juga:
Warga Kei Kecil Layangkan Surat Terbuka kepada Gubernur Maluku: https://sentralpolitik.com/warga-kei-kecil-layangkan-surat-terbuka-kepada-gubernur-maluku/
Ketiga kecamatan itu yakni Manyeu, Hoat Sorbay dan Kei Kecil Barat. (*)