MASOHI, SentralPolitik.com _ Kepala Balai Taman Nasional Manusela (BTN), Deny Rahadi menegaskan lepas tangan dan tidak bertanggung jawab melanjutkan pencarian Firdaus.
Firdaus Ahmad Fauji (27) merupakan seorang survivor yang hilang di kawasan Gunung Binaya, Pulau Seram, Maluku Tengah pada Sabtu 26 April 2025.
Pihak BTN berdalih minimnya personil serta dalam tahap pemulihan pasca proses pencarian sebelumnya.
“Tidak ada lagi proses pencarian karena minim personil dan kondisi juga belum pulih,” katanya saat Latupati Tehoru menemuinya, Sabtu (10/5/2025) malam.
Di hadapan Latupati, Deny menegaskan tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dalam proses pencarian lanjutan.
“Silahkan, kami beri ijin, tapi jika terjadi sesuatu dalam kawasan, kami tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
MENANGIS
Keputusan tersebut memantik kekecewaan Latupati, tim relawan dan pihak keluarga.
Bahlan Ketua Latupati Bernand Lilihat sampai menangis memohon agar pencarian dilanjutkan.
“Saya menangis, memohon Balai sedianya bersama-sama berupaya mencari keberadaan Firdaus,” kata Lilihata.
Kata dia, tim relawan siap melanjutkan pencarian, hanya butuh beberapa personil Balai terutama Polisi Hutan (Polhut) yang tahu kawasan.
“Personil Balai bukan satu atau dua orang, ada puluhan orang. Kami hanya butuh ada satu dua tim dari Polhut yang punya empati kemanusiaan, ” tegasnya.
Namun, Deny tetap bersikukuh tidak ingin melanjutkan pencarian.
Lantaran itu elemen warga menilai Deny tidak bijaksana. Keputusannya juga mempermalukan masyarakat dan negeri-negeri di jalur pendakian.
Apalagi Gunung Binaya sebagai icon Maluku.
“Sangat tidak bijaksana, dan terkesan mempermalukan kami untuk para tamu pendaki Binaya,” jelasnya.
KECAMAN
Tak nyana, keputusan Deny menuai kecaman dari masyarakat dan beredar luas di media sosial facebook.
Mengingat, ini kali pertama BTN Manusela mendapat kecaman warga Maluku. Warga secera terbuka menghendaki Deny segera dicopot dari jabatannya.
“Kepala BTN lucu, tidak profesional mengambil keputusan. Tidak punya empati kemanusiaan, ” kecam Samy Marssy.
Deny sebut Samy tidak pantas menjadi seorang pemimpin. “Pimpinan seperti apa merekayasa pencarian dengan kejadian, ” ungkapnya.
“Kepala Balai bilang keluarga ikhlaskan saja. Dia kira nyawa bisa beli di toko. Kami desak copot yang bersangkutan,” tulis Bas Angkotasan.
Akun lain, Dyan Elwarin mengaku heran dengan keputusan tersebut. “Tim relawan saja ada berupaya, masa balai besar ini bisa lepas tangan?” heran Dyan.
BTN Manusela dinilai hanya berorientasi tiket pendaki.
“Mau uang saja tapi tidak bertanggung jawab. Kalau tidak mampu ya tinggalkan jabatan, ” kata akun Siyani Sauraz.
Banyak warga juga yang mendoakan agar survivor itu selamat dan cepat berkumpul dengan keluarga.
“Beta seng (tidak) tahu Firdaus itu siapa, tapi tiap sholat beta berdoa semoga cepat menemukannya,” ucap Galu Tehuayo.
Harapan senada oleh Stevi Ilela Boiratan. Ia berharap Firdaus lekas menemukan Firdaus.
“Kalau pun tersesat di jalan, semoga Tuhan kasih petunjuk jalan keluar, “pintanya.
Media ini sebelumnya melansir survivor Firdaus Ahmad Fauji (27), hilang di kawasan Gunung Binaya, Pulau Seram, Maluku Tengah pada Sabtu 26 April 2025.
Baca Juga:
Pendaki Hilang di Gunung Binaya, BTN Manusela Terus Lakukan Pencarian; https://sentralpolitik.com/pendaki-hilang-di-gunung-binaya-btn-manusela-terus-lakukan-pencarian/
Jejaknya di temukan tim SAR gabungan di dekat Kali Yala dan Kali Yahe, namun hingga kini belum menemukannya. (*)