AMBON, SentralPolitik.com_ Adanya polemik antara IPDN dan Non IPDN (STPDN), Pejabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengingatkan satu nama. Nama ini yang sejauh ini menentukan komposisi yang masih berlangsung sampai sekarang.
—
‘’Dik (wartawan), saya ini hanya melanjutkan saja. Komposisi yang ada di Birokrasi Pemkot Ambon saat ini adalah warisan sebelumnya. Saya sampai saat ini belum pernah melantik satu orang pun,’’ kata Watimena kepada media ini, semalam.
Wattimena mengingatkan, sejauh ini dia hanya menunjuk PLT mengisi kekosongan jabatan yang ditinggal seorang Kepala Dinas atau Kepala Badan yang memasuki masa purna tugas.
‘’PLT itu kan hanya mengisi kekosongan. Itu pun penunjukan PLT justru teman-teman dari non STPDN (IPDN) yang mendominasi,’’ katanya dari balik ponselnya.
Sekwan Propinsi Maluku ini mengaku sejauh ini hanya menunjuk Enrico selaku PLT Kadis Sosial, Pit Saimima (Badan Investasi), Rina (PDAM).
Selanjutnya Fahmy Salatalohy , Ibu Mien di Dinas Koperasi dan Alter serta Kadis Dukcapil. Rentatan nama ini bukan lulusan STPDN.
‘’Mereka itu lulusan STPDN atau bukan? Bukan kan. Nah, sejauh ini PLT dari pejabat lulusan STPDN cuma satu, pak Steven masuk ke BKD. Trus satunya di Bidang Ekonomi. Jadi cuma dua orang. Jadi berapa banding berapa? Enam banding dua khan,’’ tunjuknya.
SEBUT NAMA INI
Dia mengaku yang mengangkat para pejabat ini bukan dirinya, sebab dia baru saja menduduki jabatan Walikota Ambon setahun lalu.
‘’Yang angkat mereka khan bapak Ris (Richard Louhenapessy). Bapak Ris itu lulusan STPDN atau bukan. Jadi itu harus dipahami. Jangan angkat isu murahan yang tidak masuk akal,’’ sebut dia.
Ia mengaku, yang justru merasa tersisih yakni lulusan STPDN bukan non STPDN.
Baca juga:
https://sentralpolitik.com/ada-dikotomi-ipdn-vs-non-ipdn-di-pemerintah-kota-ambon/
‘’Mestinya lulusan STPDN yang protes saya dong bukan sebaliknya. Jadi teman-teman harus obyektif ya, kami juga berupa seobyektif mungkin dalam menentukan pejabat yang ada,’’ singkat lulusan STPDN ini. (*)