SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Warga Eliasa menyambut kehadiran Polikarpus Lalamafu, Calon Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Kamis (26/09/2024).
Eliasa adalah desa di Kecamatan Selaru yang terletak di ujung paling Selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia.
—-
Di desa itu terpancang Tugu Tapal Batas NKRI serta sebuah Menara Rambu Suar yang menjadi objek ikonik di kabupaten yang terkenal dengan makanan khas Bakar Batu itu.
Kunjungan Lalamafu yang berpasangan Dokter Boy ke Desa Eliasa ini dalam rangka kampanye sesuai jadwal KPU.
Setibanya di Eliasa, warga menyambut Lalamafu dengan kemeriahan tari-tarian adat oleh para pemuda desa. Masyarakat setempat ikut bersuka ria.
“Ini sambutan yang luar biasa,“ ujar anggota DPRD KKT, Olvin Gosan yang juga kader Partai Golkar sebagai partai pengusung Paslon JUARA ini.
BUKA BAKAR BATU
Usai penjemputan di alun-alun desa, warga kemudian berarak bersama Lalamafu dan rombongan menuju pusat desa.
Di sana, Lalamafu mendapat kepercayaan membuka makanan tradisional yang merupakan makanan khas Tanimbar, Bakar Batu.
Tradisi Bakar Batu ini merupakan cara orang Tanimbar mengolah makanan umbi-umbian hingga daging hewan hasil buruan. Masak dengan menggunakan media batu yang dibakar.
Di atas batu panas membara, kemudian meletakan makanan selanjutnya menutup dengan daun dan tanah selama beberapa menit hingga matang.
Tradisi Bakar Batu ini adalah simbol yang melambangkan persatuan, semangat kebersamaan, dan rasa syukur kepada roh nenek moyang atas panen yang melimpah dan berkah-berkah lainnya.
Nah, Lalamafu mendapat kehormatan menjadi orang pertama yang membongkar dan mengambil hasil olahan yang sudah masak.
“Dangke banyak karena beta mengawali berkat Tuhan ini untuk katong makan bersama. Hikmah di balik momen ini sangat menginspirasi beta. Kebersamaan, persatuan, dan ungkapan syukur atas hasil berlimpah dari Tuhan. Tanimbar butuh hal seperti ini,“ ungkap Lalamafu.
AJAK BERSAMA BANGUN TANIMBAR
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh masyarakat Eliasa selalu membangun kebersamaan dan persatuan untuk membangun Tanimbar di masa mendatang.
Persatuan dan kebersamaan dalam konteks ini menurutnya adalah dengan cara menolak berbagai praktek politik uang yang merupakan induk dari korupsi.
Momentum Pilkadaini akan ada calon kandidat yang sengaja mengumbar janji manis, menebar amplop berisi sejumlah uang maupun bagi-bagi Sembako.
Tindakan tersebut dengan sendirinya mengarah kepada politik uang yang akan meminta tumbal, melakukan tindakan korupsi kala meraih jabatan tersebut.
Praktik ini, kata dia, akan melahirkan pemimpin yang hanya peduli kepentingan pribadi dan golongan, bukan masyarakat.
‘’Kelak ketika terpilih, dia akan kembalikan uang dengan berbagai kecurangan berupa suap, gratifikasi dan lainnya. Mari bergandeng tangan tolak politik uang. Bangun Tanimbar dengan hati dan kerja keras,“ pungkasnya. (*)
Respon (2)