SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Kampanye dialogis Palson Ricky Jawerisa-Juliana Chatarina Ratuanak di Bumi Lima Satu Seira ricuh kisruh.
Kekisruhan berawal saat jurkam memprovokatif warga. Tak terima dengan kata-kata provokatif, warga melawan. Malah melempari tenda. Polisi terpaksa turun tangan.
—
Awalnya Jurkam Poslon nomor 3, Devota Rerebain melakukan kampanye. Ia menyebut Paslon Nomor 3 merupakan primadona di Tanimbar.
Ia juga menyinggung Jewerissa-Ratuanak Debat Paslon di Larat, RJ-JL lebih bagus dari yang lain.
“Tanggal 27 (Pencoblosan) dong pilih siapa? Yang lain parek, yang lain iris leher,” teriak Devota dengan lantang dengan nada provokatif.
Warga yang juga menonton Debat lewat siaran langsung mulai kepanasan. Apalagi menyebut kandidat lain ‘iris leher’. Mereka kemudian kus-kus di bawa panggung.
Devota terus berkampanye. Warga makin tidak terima. Suara-suara ketidakpuasan mulai mencuat dari warga di areal kampanye, dalam maupun di luar tenda.
“Bapak ibu, kalo tidak senang angkat kaki dari tempat ini. Kalau tidak senang Paslon 3 kampanye, segera angkat kaki dari tempat ini. Pulang dan tidur,” teriak si Devota.
TERBAKAR
Warga langsung terbakar dengan Jurkam yang gagal pada Pen-caleg-kan pada Pilkada Legislatif Pebruari 2024 itu.
‘’Dia datang mengemis suara di rumah kita kok usir kita,’’ kata warga. ‘’Parlente (bohong)..,parlente… Loko buang ose,’’ balas warga dari luar arena kampanye dengan dialeg lokal.
‘’Tanggal 27 nanti coblos siapa..?” teriak Devota. ‘’Warga ramai-ramai menjawab nomor 2.”
“Coblos siapa?”. Warga kembali ramai- ramai menjawab nomor dua. “Nomor 2 manyala,’’ Jawab warga sambil mengangkat dua jari.
Tidak sesuai harapan, Devota kemudian mengusir warga. Ia meminta yang tidak sejalan meninggalkan lokasi kampanye.
Warga tak terima. Sebagian meneriaki Devota dari luar areal kampanye. Mereka terus melakukan perlawanan. Malah ada yang berupa melempar tenda.
“Nomor 3 su menang. Debat kandidat di Larat, yang jawab lebih bagus itu Katong pung nomor 3,” teriak Devota.
“Hei menghayal e… Woi katong juga nonton debat… Jang parlente. Loko buang ose,” jawab warga. Sebagian malah menyinggung Paslon nasi bungkus basi.
SESUMBAR
Dengan sesumbar tingkat akut, Defota terus mengklaim kalau Paslon Bersatu telah memenangi pertarungan Pilkada.
Padahal, hari pencoblosan masih beberapa pekan lagi. Itupun juga masih menunggu penetapan pemenangan Pilkada KKT oleh KPU setempat.
Warga terus membuat ulah. Tidak puas. Sebagian warga mengangkat jari, selain nomor tiga. Ada yang mulai memak-maki dan hendak memasuki tenda kampanye.
Aparat keamanan dari kepolisian yang berada di lokasi berupaya menenangkan warga. Sebagian polisi merangkul warga dan menjauhi lokasi kampenye.
Baca Juga:
Pemda Kepulauan Tanimbar Akui Tak Ada Muntaber di Desa Awear; https://sentralpolitik.com/pemda-kepulauan-tanimbar-akui-tak-ada-muntaber-di-desa-awear/
Tim Kampanye kemudian menutup kampanye dengan pembagian SK Tim Pemenang di Seira oleh Calon Wakil Bupati, Ratuanak. (*)