Sentral Sepekan

Bharada E dan PF

×

Bharada E dan PF

Sebarkan artikel ini
KOLOSE FOTO
KOLOSE FOTO. Bharada E dan PF. SentralSepekan; 30 Oktober-5 November 2023.-f:DOK SP-

Jumpa lagi. Sentral sepekan kembali mengulas berita sepekan kemarin. Salam bagi mereka yg selama pekan kemarin masuk dalam suasana suka, dan turut berduka bagi yang masih larut dalam kedukaan …

Karena hidup ini seperti pasar. Ada yang datang dan pergi… Terus teguh berjuang menemui hidup yang lebih baik. 

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Pesan dari negeri Tirai Bambu bilang: “Jangan biarkan orang lain mengendalikan arah hidup Anda”!

PASAR SPPD

Oiya, kasus SPPD palsu di Tanimbar masih menjadi topik pekan lalu. Makin menarik saja dinamika justice-nya…

Belum tuntas kasus SPPD di BPKAD, jaksa kembali kebut kasus yang sama di Setda KKT. Anda sudah tau siapa2 jadi tersangka di kasus “Beben” itu… Itu juga bukti kalau jaksa tak diam,  terus bekerja menginjar pelaku korupsi…

Masalah ini makin menarik sebab Hakim juga tak kalah garang dr jaksa. Ketua majelis hakim, Harris Tewa di akhir masa sidang ke-3 pekan kemarin menyebut; akan ada 2 calon tersangka. Seru!

Siapa dua calon tersangka baru itu? Jaksa diam, apalagi kuasa hukum… Mungkin mereka sudah tau, tapi tak etis bicara di luar sidang. Apalagi di ruang publik seperti media massa.

Toh, kalo sidang itu berlangsung di paripurna dewan, pasti terjadi badai interupsi… Sayang, Tewa mengundang mereka yang sering berkoar-koar di media sosial datang di persidangan. Bersaksi di bilik perkara, Biar jelas semuanya…

Apalagi drama korea di rumah kopi di Tanimbar sana menyebut hakim2 Tipikor mudah disusupi…huh Sialan!!@

TUTUP PINTU

Statemen hakim Tewa ini viral, sekalian menjdi tanya… Siapa sih “Putra Mahkota” di kerajaan ubur2 SPPD palsu itu…?

Pernyataan Tewa itu sebetulnya menutup pintu bagi koruptor, sekalian menutup mulut para koruptor dan pendukung2nya di Tanimbar, yang suka membangun cerita bak Drama Korea di warung2 kopi…

Atokah pernyataan itu ditujukan kepada 2 tersangka baru di Setda Tanimbar yang sengaja melakukan PeDeKate ke Majelis Hakim, ya supaya berbuah Manis… Atau pula kepada mereka yang sudah merasa diri bakalan menjadi tersangka… Huh…sampah!

Ini yang menarik! Tewa menasehati terdakwa korupsi, terbuka. Takut Tuhan!@ dan sayang keluarga.

Mosok iya, penikmat uang korupsi utama lagi bersenang-senang tebar pesona diluar sana, tp terdakwa yang harus dikerangkeng bertahun2… Bgm dengan keluarga mereka?? Siapa yang ksh makan?? Apalagi mereka sudah di-miskin-kan dgn cara menyita asset-aset mereka…

Jangan mau dicucuk hidung bak kerbau Yamdena, ato seperti hidung si Manis, nama sapi2 di kebun Desa Ilngey, Kepulauan Tnebar… Kebun milik penguasa rasa pengusaha disana…

BHARADA E

Sebetulnya, Tewa sengaja mengingatkan para terdakwa spy bertindak bak Bharada Eliezer. Jujur! Terbuka… memang Bharada E menembak Brigadir Yosua Hutabarat, tapi dia akhirnya bisa bebas.

Semua kesalahan dipikul Ferdy Sambo. Ya iyalah Ferdy yang menyuruh dor dor kok…

Noh, dalam khusus SPPD fiktif BPKAD, sebetulnya hakim mengingatkan terdakwa spy jujur. Bila jujur, tentu ada orang lain yang paling bertanggung jawab…

Siapa dia?? Ya PF to… maksudnya Pak Ferdy… Sebagaimana fakta di kasus Yosua tadi… hmmm dak dik duk …. !

DUO TERSANGKA

Tapi kok ada dua tersangka lagi? Siapa sih? Noh, yang tau pasti pak Tewa dong… Tewa sdh tau siapa yang bakal ‘tewas…’

Dalam kontur korupsi seperti itu, tidak mungkin orang2 dibawah Kepala dan Kabid BPKAD yang jadi Tersangka baru bosku…

Pastinya pejabat diatas mereka, para terdakwa tadi… Nah, diatas mereka bertengger nama RM dan PF… Maksudnya Ruben Mariolkossu dan Petrus Fatlolon. PF kali ini ya si Petrus alias bung Pice, bukan Pak Ferdy…

Itu atasan terdakwa saat masih berdinas. Saat rambut msh licin, seragam necis dan mobil mengkilap dibawah paha.. saat pake uang negara seperti sultan…

Ada satu lagi sih atasan mereka, yakni wakil bupati… tp ya itu, si wakil ini jgnkan ikut terlibat, slm bertugas sj tinggal d rumah pribadi… tak dikasih peran ape-ape… miris…

Noh, apakah Ruben dan Pice bisa jadi tersangka?? Ikuti saja to… Toh kalo tersangka baru dan statusnya diatas kepala badan, bisa jadi mereka berdua dong…

Oiya, kalo kembali ke sidang awal, saat jaksa mendakwa di ruang sidang, ternyata ada pengeluaran dana yang mengalir atas ‘anggukan kepala’ Ruben…  sedangkan Ruben itu hanya plt sekda…

Nah lho… apakah pak Ruben bernyali memerintah sendiri, tanpa sepengetahuan atasannya??!..  Apalagi kepeng yang mengalir keluar dalam digit ratusan juta…hmm Apalgi pula uang yang keluar dr BPKAD, diluar peruntukan BPKAD….

Masalah lain, RM itu sudah jadi tersangka SPPD di kasus Setda KKT… Di kasus itu pun jaksa menyebut tak tutup kemungkinan ada tersangka baru juga…

Lalu kira2 yang dimaksud yang Mulia Hakim Harris Tewa itu cp? Ingat hakim bicara tentu dlm konteks BPKAD yang sementara bersidang…

Apakah itu brrti calon tersangka yg dimaksud tentu masih dlm tersangka di BPKAD? Toh, kalau pun RM akan jadi tersangka lagi di kasus BPKAD, brrti statusnya 2 x tersangka tuh…di Setda n BPKAD…

Lalu bgm pula kalo jaksa terus menguras 26 OPD yg jg terlilit sppd fiktif, lalu  kemudian muncul nama keduanya pula??… Kalo ini terjadi, jgn2 RM dan kolega korupsinya bakalan tak keluar2 dr penjara… huh!

Itu brrti hukuman bg RM dan bestie2-nya akan mendekati ato setidaknya sama dgn masa hukuman PF alias Pak Ferdy, yaitu 2 dasawarsa..! Kadaluarsa selama 20 tahun…

SELANGKAH

Lalu bgm dgn Bung Pice? Yakin dia tdk jadi tersangka?? Oiya, saat “Selangkah lagi PF Bakal Jadi Tersangka” mengudara lewat media ini, bung Pice buru2 ingin menggugat!

Tapi lewat tim hukumnya, hanya dibuat Hak Jawab dengan dgn ancaman 3×24 jam… weleh2…

Dia lupa bahwa yang bisa meluruskan berita semacam itu sebetulnya ya pak Jaksa dong… Toh penentuan status tersangka bukan dr pengakuan, misalnya, si Balon Tersangka ato kuasa hukumnya.. Tapi dari pak Jaksa broo… Tapi Jaksa kok baik2 saja, yang sewot justru orang lain… huhh!

Apalagi sumber media ini, dari lingkungan Korps Adhyaksa, bukan dr hasil rekayasa apalagi karang2 bak drama Korea di Warkop sanaa…

Jadi kalo jaksa yang menggugat Sentral ya wajar, tp kalo si Balon yg menggugat sih ‘pagar’ namanya… Berdiri kaku, membentengi diri… Tapi yaudahlah, kita akomodir saja penyangkalan diri sekalian upaya  ‘pencucian dosa…’

MENANTANG

Toh, orang diatas itu lupa lagi kalo saat konferensi pers pack Kajari bilang bisa jadi ada tersangka baru… Tentu dengan mengacu pd perkembangan-pengembangan… ‘’Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru,’’ kata Kajari Dadi Wahyudi per 24 Oktober 2023.

Lagi2 tersangka baru. Tentu bukan anak buah Beben donk bosku, tapi mereka yang berada pd puncak klasemen korupsi…

Oiya, bung Pice sendiri berpegang bahwa tidak mungkin mnjdi tersangka karena pengakuan; tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi; minimal pernah diperiksa jaksa gitu… Bukan misalnya si doi mengacu pd pernyataan jaksa.

Nah lho… apakah itu bukan tantangan bg pak jaksa spy selekasnya memeriksa si dia… Dor dor meletus Balon hijau tua…duarr!

Laku itu sebetulnya makin melemahkan posisi sih… yg tadinya berusaha nyaman  dengan “Dekrit berjilit2,” eh akhirnya nongol juga.. Sudah nongol, eh turun level ke Hak Jawab bernada ancaman lagi… lepel turun, tp budget justru naik… uraaaa…

Wadow… mudah2an bung Pice tidak kejebak sebagaimana Pak Ferdy nih… sengaja menutup-nutupi visum jasad Yosua Hutabarat, eh belakangan terbuka terang benderang…

Dia juga lupa bhw status tersangka bisa saja terjadi dalam ruang sidang,.. Dan hakim berhak menyatakan itu, dengan keyakinan memerintahkan jaksa menetapkan…

SAPI MANIS

Sebagaimana hukuman Pak Ferdy yg direvisi dr hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup, sebaiknya kalau dia terbukti terlibat Tipikor, hukuman untuk si Balon itu baiknya selama komulatif umur ratusan jagung dan wortel di kebun seberang trans Yamdena..

Atau seumur si Manis dari Suku Bovini, di kebun Jembatan Ilngey, Pulau Tanimbar…

Ah sudahlah, ikuti terus Drama Koruptor episode Tanimbar dengan judul; Ci Manis Jembatan Kabiarat!@!

Baca Juga:

Tabiat Jaksa…!

https://sentralpolitik.com/tabiat-jaksa/

Semoga pelaku utama segera terungkap, spy para terdakwa plus keluarganya pun bisa nyaman selama berada dalam penjara… oke… Koek!@# Jumpa pekan depan..!

 

#SentralSepekan

Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Respon (1)

  1. Ping-balik: S-80 …!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertemuan Rengasdengklok
Sentral Sepekan

KAMIS 16 Agustus 1945, sekelompok pemuda bergegas. Mereka melarikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Waktu Jawa zaman Jepang menunjukan pukul…