RUANG Kuliah Umum (RKU) Fakultas Teknik Universitas Pattimura Jumat (13/10) pekan lalu terlihat tidak biasanya. Ratusan mahasiswa berjubel di ruangan kampus, buatan Uni Soviet itu.
—
Para mahasiswa terlihat antusias. Betapa tidak, bukan dosen yang datang membawa kuliah reguler, tapi SKK Migas Papua Maluku bertandang di Kampus yang berdiri sejak program Intitut Teknologi Ambon (ITA) diluncurkan diera 1960-an itu.
Ruangan dengan kemiringan ideal ini dipenuhi mahasiswa. Mereka antusiasme mengikuti kuliah umum. Ratusan mahasiswa ini berasal dari Program Studi (Prodi) Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Teknik Perminyakan dan Teknik Kimia serta Teknik Industri.
Hadir pula staf dosen pada prodi yang sama. Rektorat Unpatti sendiri hadir yang diwakilkan kepada Max Rumaherang, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Teknik Unpatti.
Masih di ruangan tadi, hadir pula Galih W. Agusetiawan, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku.
KEMAMPUAN ADAPTIF
Hari itu, Gali tampil sebagai ‘Dosen’ di Fakultas Teknik Unpatti Ambon. Galih membawa ‘materi kuliah.’ Tema “World Energy Habit: Human vs Natural Resources” membungkus Kuliah Umum yang dibawakan Galih W Agustiawan.
‘’Ada dua sesi yang menunjukkan upaya mewujudkan ketahanan energi di Indonesia melalui pemanfaatan sumber daya alam, adalah sama dengan upaya mewujudkan sikap mental dan pola pikir positif melalui segala sumber daya yang dimiliki dalam diri setiap manusia,’’ papar Galih saat memaparkan Materi pada kuliah umum itu.
“Bukan hanya kemampuan akademis yang akan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam dunia kerja, melainkan kemampuan beradaptasi, berevolusi, kemampuan berpikir logis dan menganalisa data,” pesan Galih.
Dia juga mengapresiasi terbentuknya SPE Student Chapter di Unpatti yang dapat menjadi wadah mahasiswa melatih keterampilan-keterampilan tersebut.
SPE STUDENT CHAPTER
Sedianya kuliah umum ini sebagai rangkaian kehadiran Pengurus Student Chapter Unpatti. Ini merupakan organisasi kemahasiswaan yang dinaungi oleh Society of Petroleum Engineers (SPE), atau Asosiasi Insinyur Perminyakan.
Sebagai Student Chapter pertama yang terbentuk di wilayah Timur Indonesia, diharapkan kehadirannya dapat menjembatani aliran informasi dan komunikasi antara profesional dan mahasiswa jurusan Teknik Perminyakan.
‘’Selain itu dapat meningkatkan sumber daya manusia melaui kegiatan edukasi, seminar, workshop, dan juga dukungan beasiswa,’’ tandas Ketua SPE Section Balikpapan yang menaungi Student Chapter Unpatti, Laode Hadi Mala Pena.
PUAS
Mariana Kakisina, seorang mahasiswi semester 7 Teknik Perminyakan, mengaku kuliah umum yang diikuti hari itu sangat berkesan.
“Selama ini, kami hanya menerima materi akademis, belum pernah memperoleh pembekalan mental dan pola piker. Jadi apa yang diperoleh hari ini menjadi suatu pencerahan yang memotivasi,” ungkapnya memberi apresiasi.
Selaku Project Manager kegiatan pelantikan SPE Student Chapter dan Kuliah Umum ini, Mariana mengaku puas dan bangga karena kegiatan telah berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh peserta.
TANGGAPAN REKTORAT
Lantas apa tanggapan pimpinan Universitas terhadap kegiatan ini? Max Rumaherang, Wakil Dekan I yang mewakili Rektor, menyampaikan harapan kalau peluang-peluang industri hulu migas di Timur Indonesia, dapat ditindaklanjuti melalui sinergisitas antar profesional dan akademisi.
Max Rumaherang, dosen jebolan salah satu Universitas di Negara Rusia ini berharap ada sinergitas antara ilmu dan pengalaman yang diperoleh mahasiswa, termasuk para dosen yang hadir.
Baca Juga:
Engelina Pattiasina Luncurkan Petisi Rakyat Maluku kepada Presiden RI : https://sentralpolitik.com/engelina-pattiasina-luncurkan-petisi-rakyat-maluku-kepada-presiden-ri/
“Semoga melalui kegiatan pelantikan SPE Student Chapter sekaligus kuliah umum hari ini, mahasiswa dan dosen di Unpatti memperoleh ilmu dan pengalaman yang dapat diterapkan ke depan,” ungkapnya. (*)
Ikuti berita sentralpolitik.com di Google News