SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Ditinggal orang tuanya sendirian di rumah, seorang wanita muda tewas gantung diri, Senin (3/2/2025) di Kepulauan Tanimbar.
Korban ES (26 tahun) adalah warga Desa Wowonda. Ia merupakan lulusan FISIP Universitas Pattimura Ambon.
—
Ayah korban, Martinus Sakliresy bercerita, pagi hari itu ia bersama istri berangkat ke kebun miliknya yang berdekatan dengan Markas Batalyon Infantri 734/SNS di Desa Lauran.
Sebelum beranjak ke kebun, ayah dan ibu korban bahkan sempat berkomunikasi dengan putri bungsu dari empat bersaudara ini.
Kondisi psikis putrinya itu dalam keadaan baik-baik saja, tanpa adanya masalah apapun.
Dari pagi berada di kebun, malam harinya terdengar kabar dari desa bahwa putrinya telah tewas dengan cara gantung diri di dalam kamar miliknya.
“Karena kami berencana tidur di kebun, saya hubungi cucu saya bernama Asty menemani saudarinya (ES) tidur, karena dia hanya sendirian di rumah,“ cerita ayah korban.
Saat cucunya ke rumah, tak lama berselang ia mendengar kabar duka melalui telepon kalau putrinya telah tewas, tergantung tepat di atas ranjang.
“Kami kaget dan sempat tak percaya. Kami kemudian bergegas pulang ke rumah di Wowonda,“ ungkap Martinus sambil berlinang air mata.
Mendapat laporan, aparat kepolisian dari Polsek Tanimbar Selatan tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan identifikasi penyebab dan motif di balik kejadian itu.
Usai melakukan olah TKP, pihak keluarga korban sempat meminta agar Visum di RSUD dr. P. P. Magretti Saumlaki.
Baca Juga:
Bendahara Partai Gerindra MBD Gantung Diri; Diduga Depresi soal Partai; https://sentralpolitik.com/bendahara-partai-gerinda-mbd-gantung-diri-diduga-depresi-soal-kebijakan-partai/
Sampai saat ini belum pasti motif korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis ini. (*)