MASOHI, SentralPolitik.com _ Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terus fokus menekan inflasi di derah itu. Setelah ragam bahan pokok, kini giliran Pemkab mensubsidi makan siang, seharga Rp 10 ribu.
—
Sejatinya tidak saja menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok, melainkan mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ya, subsidi makan siang nasi dan lauk-pauk seharga Rp10 ribu per porsi,” terang Penjabat Bupati Rakib Sahubawa, Senin (10/6/2024).
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) membijaki makan siang gratis ini agar dapat membantu masyarakat menghemat pengeluaran makanan.
“Misalnya nasi dan lauk seharga Rp18 ribu, Pemkab membayar Rp10 ribu, sisanya warga atau konsumennya yang membayar, ” jelasnya.
Untuk lokasi makan siang, Pemkab menyediakan tiga rumah makan di kawasan Pujasera, pasar Binaya Masohi.
Selain makan siang, TPID sampai saat ini terus menggerakan subsidi pangan murah di Gerai Ramah Dhuafa.
TEKAN HARGA PASAR
Ini guna menekan harga jual dan memungkinkan penjualan harga kebutuhan pokok seperti beras, telur ayam ras, minyak goreng, gula, sayur, cabai, tomat, ikan lebih rendah dari harga pasar.
Seperti harga jual beras di pasar Rp 60-70 ribu/5 Kg, harga disubsidi Rp 45 ribu. Minyak goreng subsidi Rp14 ribu/Kg, gula Rp14 ribu/kg, tomat Rp10/Kg, beras Kobi Rp100 ribu/10Kg.
Demikian harga komoditas bawang merah Rp20 ribu/Kg, bawang putih Rp25ribu/Kg, terlur ayam ras Rp55 ribu/Kg.
Sahubawa mengatakan gerakan subsidi pangan ini menjadi langkah strategis mengendalikan inflasi daerah.
Baca Juga:
Kebijakan Subsidi Pangan Menukik Inflasi Maluku Tengah; https://sentralpolitik.com/kebijakan-subsidi-pangan-menukik-inflasi-maluku-tengah/
‘’Ini sekaligus membantu dan meringankan masyarakat agar tidak panic buying bila terjadi kenaikan kebutuhan pokok,’’ tandasnya. (*)