SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar membuka Musyawarah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) di Saumlaki, Jumat (1/12).
Para dokter sempat menyampaikan ‘curhat’ alias aspirasi terhadap Rangkoratat yang belum lama di lantik menjadi Penjabat Bupati ini.
—
Sebanyak 28 dokter Dokter Spesialis maupun dokter umum ikut dalam musyawarah ini. Menurut Ketua Panitia, dr. Felisitas Rante, Sp.Rad., terdapat 44 orang dokter di KKT, 33 orang tergabung dalam IDI.
RSUD
Dalam sambutannya, Rangkoratat menyebut Tanimbar memiliki Gedung Baru RSUD dr. P. P. Magretti yang terletak di Ukurlaran, Desa Lauran.
Jauh hari sebelum di lantik sebagai Penjabat Bupati, ia selalu mengikuti perkembangan yang terbilang sangat menyakitkan bila didengar.
Berbagai persoalan krusial yang menimpa tanah tumpah darahnya antara lain mangkraknya RSUD di Ukurlaran ini.
‘’Tahun 2024 mendatang, Gedung Baru RSUD ini akan segera bisa berfungsi melayani kebutuhan dasar kesehatan di Tanimbar,’’ katanya disambut aplaus para dokter.
“Kami telah menetapkan salah satu program prioritas yaitu memberikan pelayan penuh terhadap pelayanan dasar di KKT. Kami telah mengarahkan TAPD KKT, merencanakan RSUD tahun depan sudah bisa di fungsikan,” ungkapnya Penjabat Bupati.
KOORDINASI
Masih dalam sambutannya, Rangkoratat katakan dirinya telah berkoordinasi dengan kontraktor sebagai yang menangani proyek pembangunan Gedung Baru RSUD Ukurlaran itu.
Lewat koordinasi itu, Rangkoratat meminta agar sedapat mungkin RSUD itu segera berfungsi, namun terlebih dahulu menyelesaikan tunggakan berupa hutang Pemda dengan kesepakatan.
“Saya telah memanggil beberapa rekanan. Kalaupun kita ingin segera di fungsikan maka paling tidak, hal-hal di teman-teman rekanan harus selesaikan bersama,’’ ingatnya.
Dia sudah minta pengertian baik dan mudah-mudahan lewat komunikasi yang baik, masalah ini bisa selesai. ‘’Dan kita optimalkan untuk pelayanan bagi masyarakat,” pungkasnya.
CURHAT DOKTER
Di kasempatan itu, Ketua IDI Cabang KKT ini menyampaikan beberapa permintaan alias Curhat secara langsung kepada Penjabat Bupati KKT.
Mewakili Pengurus dan anggota IDI dia meminta perhatian Pemda soal Peningkatan Kompetensi Dokter.
‘’Banyak Dokter yang masih berkeinginan melanjutkan pendidikan di jenjang spesialistik guna melengkapi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran,’’ kata dia.
Hal ini menjadi penting dalam era jaminan kesehatan nasional sehingga pelayanan kesehatan di Tanimbar sama dengan mereka yang tinggal di kota-kota di Indonesia.
“Mohon dukungan terhadap keinginan ini demi Tanimbar. Dengan catatan, mereka yang berhasil nanti harus kembali mengabdikan di daerah ini,” pinta Ketua IDI Cabang KKT ini.
Berikutnya tentang Fasilitas Penunjang, dalam arti keamanan dan kenyamanan dokter umum maupun Dokter Spesialis setelah mengikuti pendidikan Dokter Spesialis.
‘’Agar mereka dapat maksimal mengimplementasi keahlian bagi masyarakat yang membutuhkannya,’’ katanya.
TINGGALKAN KKT
Kata dia, pihaknya perlu sampaikan ini karena pengalaman 2 tahun terakhir, banyak sejawat spesialis yang akhirnya memutuskan tidak melanjutkan lagi pengabdian disini.
Itu karena tidak ada fasilitas minimal yang secara normatif ada di tempat lain.
Selanjutnya tentang insentif (TPP) Pemda bagi tenaga dokter atau dokter spesialis, agar kiranya dapat menjadi pertimbangan penjabat bupati.
“Untuk kesejahteraan Dokter, khususnya yang berstatus ASN, tahun 2022 hanya terbayarkan 7 bulan pelayanan. Kiranya di tahun-tahun mendatang, dapat di tingkatkan sehingga memotivasi kami untuk selalu memberikan pelayanan semaksimal mungkin,’’ katanya.
‘’Tidak elok juga bila kita meminta perhatian bapak, tapi kita tidak menampilkan performa yang handal dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat,” tambah Fulfully.
Baca Juga:
Di Napas Terakhir PF Paksa Resmi RSUD Saumlaki, Dokter Andalkan Doa : https://sentralpolitik.com/di-napas-terakhir-pf-paksa-resmi-rsud-saumlaki-dokter-andalkan-doa/
Dia juga mengajak seluruh dokter yang hadir untuk menjadikan profesi dokter sebagai profesi yang mulia bagi sesama, sehingga pada lewat pengabdian, sosok Dokter dapat meninggalkan jejak catatan pelayanan yang baik bagi masyarakat. (*)
Respon (2)