Ini Pengakuan Kaki Tangan Petrus Fatlolon di Ibu Kota Negara

Terbitkan ‘Dekrit’, PF ‘Mendahului Keputusan’ Tuhan

SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Dugaan aliran dana korupsi SPPD fiktif BPKAD Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) makin melebar.

Tabir peran Bupati KKT Periode 2017-2022, Petrus Fatlolon (PF) mulai terbuka. Mereka yang ikut menikmati dana tersebut menyingkap dugaan kejahatan itu.

Salah satu kaki tangan PF yang berada di Jakarta akhirnya buka-bukaan soal perannya saat membantu PF. Mantan bupati itu menggunakannya melakukan transaksi keuangan lewat rekeningnya.

Dia mengaku trauma dengan penelusuran SentralPolitik.com yang berhasil membuka tabir transaksi aliran dana SPPD Fiktif tahun 2020 dari tersangka di BPKAD ke rekening miliknya.

Kaki tangan mantan Wali Kota Ambon, RL yang saat ini mendekam di penjara KPK memaksa kaki tangan PF ini buka-bukaan. Dia tidak ingin ikut terseret lebih jauh.

‘’Iya memang banyak dana yang masuk lewat rekening saya. Termasuk dari mereka di BPKAD,’’ katanya polos.

‘’Ini saya sudah print semua rekening Koran pada rekening saya dari tahun 2020 sampai sekarang,’’ sambung pegawai rendahan ini.

Kaki tangan yang mewanti-wanti namanya jangan di publis ini mengaku banyak mendapat perintah dari Bupati Kepulauan Tanimbar dalam periode tahun 2020 untuk menerima dana lewat rekening dia.

KAKI TANGAN

Dari penelusuran media ini, PF yang juga Sekretaris DPW Partai Nasdem Maluku menggunakan jasa beberapa orang untuk melakukan transaksi keuangan.

Biasanya rekening mereka digunakan untuk menerima transferan dari orang suruhan bupati. Baik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah maupun pihak lain.

“Saya pernah diperintahkan bupati untuk berikan rekening ke ibu Reti, sekretaris BPKAD saat itu (saat ini satu tersangka SPPD fiktif) untuk menerima puluhan juta di rekening saya,’’ katanya.

Setelah menerima uang itu dia langsung tarik tunai dan serahkan ke bupati. ‘’Uang itu di gunakan untuk apa, kepada siapa uang itu mengalir, saya tidak tahu,” tandas dia.

Memang dia mengakui, paling sering rekening dirinya dipakai untuk transaksi seperti ini. Bahkan dirinya pernah mendapat perintah untuk mentrasfer sejumlah uang ke rekening istri Bupati KKT, Ny.Joice Pentury Fatlolon.

Uang yang di tranfer itupun merupakan uang yang berasal dari SKPD. Belum termasuk perintah untuk menukarkan uang dollar.

“Setiap uang yang di transfer via rekening saya, biasanya tidak pernah mengendap lama. Uang yang masuk, hanya numpang lewat saja. Biasa di tarik untuk belanja atau di kasih kepada siapa sesuai arahan bupati,” akuinya.

Berapa angka paling besar yang pernah singgah ke rekening milik Anda? Dia mengaku sudah lupa. ‘’Namun semuanya masih tertera dalam rekening saya,’’ katanya dengan suara goyah.

PELIT

Meski sejauh ini melakukan transaksi gelap seperti itu, sumber ini mengaku PF sangat pelit. Setiap kali mengantarkan uang pesanan kepada bupati, dirinya hanya diberikan uang receh sebagai ongkos bensin.

Baca juga:

Tersangka SPPD Fiktif BKPAD Tanimbar Buka-Bukaanhttps://sentralpolitik.com/tersangka-sppd-fiktif-bkpad-tanimbar-buka-bukaan/

Penata Rias Jokowi Sampai Para Suster Ikut Keciprat SPPD Fiktif : https://sentralpolitik.com/penata-rias-jokowi-sampai-para-suster-ikut-keciprat-sppd-fiktif/

“Selama berproses begini dengan bupati, saya hanya dapat Rp300.000 untuk uang bensin. Hingga periodenya berakhir, uang bensin yang saya terima tidak pernah lebih dari 1 juta rupiah. 500 ribu rupiah saja jarang saya terima,” kenang dia.

‘’MENDAHULUI KEHENDAK’’

Sementara itu, seperti biasanya PF mengeluarkan ‘Dekrit’ alias himbauan terkait pemberitaan yang menyeret dirinya.

“Dekrit” PF setelah dia diduga ikut menerima aliran uang haram dari SPPD fiktif BPKAD Kabupaten Tanimbar tahun 2020.

Sayangnya, salah satu butir himbauan tersebut, PF yang pernah mengklaim sebagai ‘Pemegang Kunci Surga’ itu telah memberikan pernyataan yang seakan-akan ‘‘telah mendahului kehendak Tuhan.’’

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *