Untuk saya secara pribadi, semua itu biasa-biasa saja, karena semua warga negara mempunyai hak berpolitik yang sama.
Tapi ada nilai lain yang saya temui dalam proses tampilnya dr. Boy ini. Nilai itu adalah JIWA BESAR sang Maestro, BPK LUKAS UWURATUW.
Lewat salah satu media online yg saya baca, terjadi pertemuan “DUO UWURATUW” yang dijelaskan ada hubungan anak-bapak. Dan tertulis dengan jelas dalam berita tersebut : “Kalau saya sejak awal memang sudah memberikan support apapun yang bisa saya lakukan. Namanya orang tua untuk anak, saya akan melakukan yang terbaik. Apalagi Dokter Boy punya potensi untuk melakukan hal itu”. Ini kata-kata sang Maestro dalam media tersebut.
Saya tidak punya kedekatan personal dengan om LU (mengikuti sapaan umum kepada beliau), tapi saya punya kebanggaan tersendiri memiliki salah satu tokoh panutan seperti Om LU yang mengutamakan generasi penerusnya untuk membangun Tanimbar.
Om LU masih berpeluang memimpin daerah ini, tetapi om LU lebih membuka ruang bagi generasi barunya, generasi UWURATUW baru karena kita merindukan Tanimbar yang baru, yang lebih update, energik untuk menyesuaikan dengan situasi perkembangan global masa kini.
Perjumpaan DUO UWURATUW ini menghantar saya untuk menengok ke samping, ada lagi “DUO ORATMANGUN” yang punya relasi yang sama : anak – bapak.
Terlintas di pikiranku, mungkinkah terjadi pengulangan periode I (ORATMANGUN – UWURATUW) dengan nama yang sama tetapi dihuni oleh generasi baru?
Baca Juga: https://sentralpolitik.com/silaturahmi-dua-generasi-uwuratuw-2/
