SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Korban “nasi bungkus” yang diberikan kepada warga di Desa Awear saat kampanye Paslon Nomor 3 Ricky Jawerisa-Juliana Chatarina Ratuanak, terus bertambah.
—
Tercatat hingga malam ini, jumlah pasien “nasi bungkus” bertambah menjadi 26 orang dari jumlah awal yang hanya 11 orang.
“Terjadi peningkatan di angka 17 dan sekarang naik 26 orang,” tandas sumber media ini.
Jumlah ini, kata dia yang mengalami rawat inap sebanyak 16 orang saja. Sisanya rawat jalan, lantaran daya tampung puskesmas rawat inap ini terbatas.
Kondisi pasien makin memprihatinkan karena sarana air bersih pada Puskesmas juga tidak ada. Akhirnya warga berinisiatif membeli air bersih dengan suadaya sendiri.
“Sudah tiga hari pasien-pasien menjalani perawatan dan belum ada tindakan rujukan atau evakuasi mereka ke rumah sakit Anaktototi Larat,” ucapnya.
PEMDA LAKUKAN EVAKUASI
Media ini sebelumnya melansir 11 warga desa Awear diduga keracunan usai makan nasi bungkus.
Paslon Jauwerissa-Ratuanak memberikan nasi bungkus saat berkampanye di desa itu.
Nasi bungkus ternyata mereka bawa dari Kota Larat saat berkampanye di Fotdata. Dari Pulau Larat ke Fotdata harus menggunakan angkutan laut.
Awalnya Paslon ini berkampanye di Adodo, kemudian di Sofyanin. Desa awear menjadi titik terakhir kampanye dialogis.
Awear merupakan desa terakhir kampanye sekalian membagikan nasi bungkus yang mereka bawa dari Larat.
EVAKUASI
Sementara itu, Penjabat Sekda KKT Ronald James Watumlawar, menjawab media ini Sabtu (12/10/2024) mengatakan pihaknya telah menghubungi Kepala Rumah Sakit Anaktototi Larat, guna melakukan evakuasi malam ini dari Romean, ibu Kota Fotdata ke Larat.
Baca Juga:
Makan Nasi Bungkus Paslon Jauwerissa-Ratuanak, 11 Warga Awear Dilarikan ke Puskesmas; https://sentralpolitik.com/makan-nasi-bungkus-paslon-jawerisa-ratuanak-11-warga-awear-dilarikan-ke-puskesmas/
“Tadi saya sudah perintahkan pihak rumah sakit di Larat untuk segera lakukan evaluasi bagi pasien korban Nasi Bungkus itu,” tandasnya. (*)
Respon (1)