SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ baik secara langsung maupun lewat dunia maya.
Dalam sehari Paslon JU4RA ini, bisa mengunjungi beberapa titik di Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut).
—
Tiga desa menjadi sasaran Paslon Nomor Urut 4, yakni Lamdesar Timur, Lamdesar Barat dan Watidal.
Tergambar jelas raut dan senyum kepolosan simpatisan dan masyarakat dari tiga desa masing-masing, yang sangat antusias menyambut kedatangan Paslon Boy-Poli. Yel-yel JUARA dan sorak sorai menggema.
Selain bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan warga. Paslon JU4RA juga menggunakan Medsos mempublikasi segala kegiatan kampanye Boy-Poli.
Calon Wakil Bupati Polikarpus Lalamafu, yang berdialog langsung dengan masyarakat pada ketiga desa ini mengatakan kalau dalam kunjungannya kali ini, memang agak berbeda dari sebelumnya.
Perbedaan terletak pada fokus membawah visi-misi JU4RA, dan juga nomor urut Paslon.
NOMOR 4
“Kemarin kan saya kesini belum pengundian nomor urut. Kami di anugerahi Tuhan dengan nomor urut 4. Dan bagi kami angka 4 adalah angka yang sakral,” ujarnya.
Sampai di tahap ini, banyak tim dari masing-masing Paslon sudah mulai berjalan ke masyarakat guna mencari simpati rakyat dengan cara dan metodenya sendiri.
Banyak cara merebut suara rakyat, salah satunya dengan modus praktik politik uang.
“Kalau musim Pemilu dan Pilkada kaya sekarang ini, banyak Santa Claus dadakan yang turun mengetuk pintu rumah-rumah penduduk. Tetapi Boy-Poli laki-laki Bae yang seng ambor cinta sambarang,’’ katanya.
‘’Boy-Poli datang dengan visi misi untuk bagaimana Tanimbar ini bisa sejatera, bisa maju dan yang terpenting adalah budaya kita. Bagaimana dengan label Ke-Tanimbaran dapat mempertahankan jiwa dan raga kita yang berkepribadian Duan Lolat,” tandas Poli.
Dengan kompilasi yang tepat sebagai pasangan latar belakang pendidikan dan kesehatan dan juga sebagai dosen (akademisi), maka masalah pelayanan dasar yang menjadi persoalan pokok di Tanimbar ini bisa teratasi.
Karena per hari ini, Tanimbar dengan berbagai masalah krisis pada semua sektor, tiga hal dasar menjadi penyebab..
“Kesehatan kita terpuruk, pendidikan kita juga, akhirnya berdampak pada pendapatan,’’ katanya.
Situasi ini sengaja diciptakan, periode pemerintahan kemarin menjadi bukti jelas, apa yang rakyat pilih akan berdampak pada 5 tahun kedepan.
Jadi kalau mau terus susah, mau hak konstitusi untuk memilih pemimpin daerah di-beli silahkan menentukan pilihan.
‘’Tapi jika mau agar ada perubahan menuju kesejahteraan, maka lihatlah rekam jejak calon pemimpin Tanimbar,” tandasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk menolak politik uang, menolak jual-beli suara untuk masa depan Tanimbar yang sejahtera, maju dan berkepribadian Duan Lolat
TURUN GUNUNG
Sang Maestro Politik Tanimbar, Lukas Uwuratuw, yang juga mantan Wakil Bupati I Tanimbar juga turun gunung.
Ia mengingatkan warga pentingnya membentuk suatu kekuatan besar. ‘’Yakni kekuatan hati dan tekad untuk bagaimana memilih pemimpin masa depan Tanimbar yang ideal tanpa di politisasi oleh uang,’’ ingatnya.
Ia berharap agar simpatisan fanatik yang selalu mendukungnya, yaitu lewat kekuatan partai Golkar dari tiga desa itu yang selalu mendukung dan menjadi mesin kemenangan dalam setiap karir dan pertarungan politiknya untuk kembali mendulang kesuksesan dengan menentukan arah kemenangan ke paslon Boy-Poli.
Baca Juga:
Warga Eliasa Sambut Lalamafu dengan Bakar Batu ; https://sentralpolitik.com/warga-eliasa-sambut-lalamafu-dengan-makanan-khas-bakar-batu/
“Saya berharap, kekuatan Golkar kembali mendulang kesuksesan di kampung-kampung ini, seperti kala saya menjadi wakil bupati dan perjuangan politik saya. Saya titip arah partai Golkar untuk kembali mendulang kemenangan terhadap Paslon Boy-Poli,” ungkap Lucas. (*)