Inilah tema dari bahasan mantan Gubernur Lemhanas Indonesia, Andi Wijayanto. Secara gamblang dibukakan bagaimana masa depan politik Indonesia dalam momen Politik di tahun 2024 nanti.
—
Justru yang menjadi masalah adalah rendahnya pendidikan politik masyarakat sebagai pengejawantahan dari tugas partai politik yang ambigu, dalam berkarya dan berselebrasi bagi kepentingan Indonesia melalui tugas dan wewenang mereka dalam proses pencerdasan warga negara dalam memahami politik baik secara aksiologi, ontologis maupun epistemologis.
Jajakan dan keinginan kuat untuk mempraktekan demokrasi substantif guna menjawab kepelbagaian Indonesia hari ini menjadi sebuah bukti bahwa pemerintah sungguh-sungguh hendak mewujudkan apa yang dikenal secara universal menjadi tujuan bernegara yakni Welfare State.
Syaratnya ialah kemenangan tetap harus menjadi bagian dari basis-basis Partai Nasionalis yang akan terus berkaca pada nasionalisme Indonesia, dan bukan pada basis-basis kekuatan Parpol agamis.
Bahwa Indonesia memerlukan terobosan dan keberanian untuk selalu berani mewujudkan berbagai asa dalam perpolitikan dengan sejumlah resiko yang justru tidak dapat dimengerti oleh totalitas rakyat, akibat rendahnya pendidikan politik warga negara.