Khabar24

Poli Lalamafu Ungkap Alasan Maju Berkompetisi Rebut JUARA di KKT

×

Poli Lalamafu Ungkap Alasan Maju Berkompetisi Rebut JUARA di KKT

Sebarkan artikel ini

Dari Bacarita Kampus Unlesa

Bacarita Kampus
Universitas Lelemuku Saumlaki menggelar Bacarita Kampus untuk Paslon di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kamis (5/9/2024). -F:YS-

SAUMLAKI, SentralPolitik.com _ Peran kampus Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa) sebagai universitas pertama di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dalam Pilkada KKT tahun 2024 menjadi bahan diskusi menarik di publik, pasca Ketua Yayasan Lelemuku nyatakan maju mendampingi Paslon Bupati Julianus Aboyaman Uwuratuw sebagai wakil bupati.

Advertisement
Iklan
Scroll kebawah untuk baca berita

Untuk itu, mendorong pihak Kampus untuk menggelar kegiatan diskusi yang dibuka bagi semua Paslon Bupati yang saat ini telah mendaftar resmi di KPU KKT.

Kegiatan yang dikemas dalam konsep “Bacarita Kampus Unlesa”, kali memberikan kesempatan perdana kepada Paslon Boy-Poli dengan Jargon JUARA.

Bacarita Kampus Unlesa ini melibatkan bukan hanya mahasiswa semata tetapi para organisasi kepemudaan yang ada di Tanimbar. Sebut saja GMKI dan GMNI.

Dalam diskusi santai yang berlangsung di Aula Utama Kampus Unlesa, Kamis (5/8/2024), banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang bagaimana peran kampus dalam politik.

Selanjutnya, peran kampus dan mahasiswa dalam menghasilkan pemimpin masa depan, kemudian tentang kondisi kekinian Tanimbar yang terkenal dengan plakat ‘Kemiskinan Ekstrim’ .

“Pada prinsipnya kampus sebagai pendidikan tinggi diperbolehkan menjadi tempat diskusi, tempat kampanye yang mendidik,’’ moderator membuka segmen Bacarita Kampus, Erik Luarmase.

Semua porsi diberikan yang sama kepada semua Paslon untuk bisa menyampaikan visi misi kedepan demi Tanimbar yang lebih baik lagi.

‘’Kampus bisa menjadi tempat dialog yang produktif, terbatas, rasional, dan akademik,” tandas moderator membuka segmen Bacarita Kampus, Erik Luarmase.

PELAYANAN DASAR
Bacita Kampus Unlessa
Suasana Program Bacita Kampus di Unlessa, Saumlaki.

Bacarita seputar kondisi Tanimbar terkini Tanimbar yang terpuruk pasca ditinggalkan 5 tahun kepemimpinan sebelumnya, yang sarat dengan korupsi, kemiskinan dan persoalan pelayanan dasar lainnya.

Pertanyaan-pertanyaan kritis pun meluncur dari para mahasiswa yang juga notabenenya tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan yang ikut Duduk Bacarita Kampus ini.

Sebut saja dari Marwa Dasmasela, mahasiswa yang saat ini berkuliah di Unlesa pada Program Studi Ilmu Adminstrasi, yang juga tergabung dalam OKP GMNI.

Ia mempertanyakan tagline Paslon “JUARA: dengan 3 poin yakni Tanimbar Sejahtera, Maju dan Berkepribadian Duan Lolat.

“Mungkin pak Poli selaku narasumber yang kini juga calon wakil bupati bisa menjelaskan kepada kita tentang Tanimbar yang sejahtera itu seperti apa,” tanya Marwa.

Tanimbar maju itu yang bagaimana dan mengapa harus berkepribadian Duan Lolat diakitan dengan kondisi keterpurukan Tanimbar saat ini?, tanya Marwa.

Helena yang juga merupakan mahasiswa Unlesa dan tergabung didalam wadah GMKI juga meminta jawaban JUARA, bila terpilih memimpin Negeri ini, khusus di bidang pendidikan.

Apa yang nantinya dilakukan kepada kampus beserta mahasiswa Unlesa. Mengingat selama ini, hampir tidak pernah ada bantuan dana dari Pemda KKT terhadap mahasiswa-mahasiswi Unlesa.

Begitu juga dengan Acho, yang merupakan mahasiswa pada Prodi Matematika dan bernaung dibawah organisasi GMNI, yang mengemukakan pendapatnya terkait predikat Miskin Ekstrim kepada Tanimbar.

Ia menilai, Tanimbar ini cukup kaya akan potensi alamnya. Ia juga mengkritik pedas para calon yang sangat bergantung pada donatur-donatur dari luar Tanimbar sebagai pendana kandidat.

Alhasil, ketika telah duduk memimpin, maka balas Budi terjadi dan akhirnya ketergantungan terhadap para donatur itulah, mendorong banyak uang tidak beredar di Tanimbar.

BIJAK

Kesemua pendapat, pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut, ditanggapi bijak oleh Paslon JUARA. Melalui wakilnya, Polikarpus Lalamafu, mengatakan kalau dalam konsep Bacarita Kampus Unlesa yang digagas ini sangatlah tepat.

Karena dalam diskusi ringan dan penuh keakraban ini, terjadi tukar gagasan, pikiran,  rasional dan terukur dalam ruang terbatas dan kondusif. Kampus memiliki andil besar dalam memberikan pendidikan politik dan demokrasi.

“Kalau kita bicara sejarah panjang Negara ini,  kampus berperan besar sebagai lahan berseminya kesadaran sosial, politik dan ekonomi, termasuk gerakan demokrasi,’’ ingatnya.

Banyak gerakan pembaharuan, termasuk reformasi berangkat dari kampus. Sumber daya negeri ini berasal dari kampus. Calon pemimpin masa depan juga dari kampus.

‘’Untuk itu, jika Tuhan berkenan, juga rakyat dan leluhur Negeri Duan Lolat memberikan kepercayaan kepada saya dan Dokter Boy memimpin Tanimbar kedepan, maka kampus Unlesa yang di dalamnya ada para dosen dan mahasiswa akan menjadi para pemikir untuk kami, dan akan berkontribusi besar terhadap kemajuan Negeri Bakar Batu ini,” tandas Poli.

Menurutnya, Paslon JUARA mempunyai 3 visi besar yang harus teruji dan terukur. Begitu juga kandidat lain dan hal ini harus menjadi sorotan tajam dari mahasiswa sebagai agent of change.

Secara umum, situasi Tanimbar saat ini tidak baik-baik saja. Disini, kita harus sepakat bahwa kondisi Tanimbar saat ini harus diselamatkan.

‘’Kesehatan dan Pendidikan merupakan latar belakang kami berdua, tentunya kami mempunyai strategi besar memperbaiki 2 masalah krusial. Masyarakat sehat dan terdidik, sudah tentu sejahtera,” ujarnya.

ALASAN MAJU

Jika ada yang bertanya alasan apa hingga mendorong dirinya mencalonkan diri dan memilih berpasangan dengan dokter Boy Uwuratuw, padahal baik dokter Boy maupun dirinya sudah berada dalam posisi nyaman. Poli tegaskan bahwa secara iman, dirinya tidak pernah ragu tentang masa depan.

“Ada kepentingan yang besar untuk selamatkan Tanimbar. Dengan segala keterbatasan, beta bersama dokter Boy akan berusaha mengeluarkan masyarakat dari keterpurukan itu.

Baca Juga:

Lalamafu Turun Gunung, Kormomolin Sepakat Usung JAUARA Tanimbar 2

https://sentralpolitik.com/lalamafu-turun-gunung-kormomolin-sepakat-usung-juara-tanimbar-2/

‘’Kita berdua sudah buktikan itu, saya bisa membawah Unlesa akhirnya menjadi universitas pertama di KKT,” tegas Poli. (*)

Baca berita menarik lainnya dari SentralPolitik.com di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *